4.Lost

128 17 4
                                    

Seperti biasa, keseharian nilam 8 bulan di sekolah nya ini hanya, belajar, makan ke kantin, tertidur jika pelajaran nya membosankan, dan yang terakhir melakukan kegiatan rutin nya selama pulang sekolah yaitu mengikuti ekskul panahan yang di adakan 1 minggu 4 kali, di hari senin,rabu, kamis, dan sabtu.

Nilam menatap seseorang yang tengah mengarahkan anak panah nya bersiap melesatkan tembakan. Sesekali nilam berdecak kagum melihat orang itu, bahkan nilam beribu kali memuji bagaimana seseorang itu selalu menancapkan panah nya dengan bidikan yang pas dan tepat sasaran.

Pluk

Suara anak panah menancap sempurna di tengah titik target face

Sorak penuh bangga dan suara tepuk tangan yang nyaring terdengar di dalam aula yang memang di sediakan untuk berlatih panahan.

Namun lagi lagi si penembak hanya memasang wajah datar nya yang terkesan lebih misterius.

"Seperti biasa, tepat sasaran, tapi masih bagusan gue"

Kim merotasikan kedua bola matanya malas mendengar perkataan Jasmine yang terlampau sombong sekaligus mengesalkan.

"Ck, banyak ngomong lo, pusing gue"Ujar kim meletakan peralatan panah nya, lalu meletakan tas nya di bahu kanan nya bersiap untuk pergi.

Nilam hanya memperhatikan interaksi keduanya, cukup bisa dimengerti, bahwa kim tidak sembarang berteman dengan seseorang, ya karna di klub panah ,nilam rasa kim hanya berinteraksi dengan teman sekelas nya, jasmine.

Namun berbanding terbalik dengan teman nya jasmine, jasmine sangat mudah bergaul dengan sekitar nya, sesekali bercakap singkat juga dengan Nilam. Jika boleh jujur, nilam heran, bagaimana dua orang yang memiliki 2 sifat yang berbeda bisa bersatu seperti mereka berdua? Ah! Nilam ingat, perbedaan itu menyempurnakan.

"Pak, saya sudah boleh pulang kan? " Tanya nya kepada pelatih panah nya, pak Tian. Pak Tian menganggukan kepalanya, meng iyakan pertanyaan kim.

"Saya juga ya pak, saya lupa belum ngasih semut saya makan di rumah" Celetuk jasmine, lalu mengekor di belakang kim yang sudah berjalan terlebih dahulu.

"NILAM, giliran kamu sekarang"

Nilam sedikit tersentak,  karna tadi terlalu fokus melihat kepergian kim dan jasmine dari aula.

"Iya Pak" Nilam menganggukan kepalanya lalu beranjak dari duduk nya bersiap melesatkan anak panah nya.

~WhoAmI?~

.

.

.

"Lepasin tangan lo, gue ga suka lo pegang pegang tubuh gue"

"Engga, kemarin kamu ga dateng, jadi sekarang kita makan bareng ya? " Paksa tiara lagi sambil masih bergelayut manja di lengan Gentha.

Gentha memejamkan matanya, mencoba bersabar untuk tidak memukul wajah perempuan yang menempel pada nya itu

"Diam artinya iya"

Seper kian detik selanjutnya tiara menarik lengan Gentha untuk memasuki salah satu restoran.

Gentha mengepalkan tangan nya, menahan segala amarah nya.

Gentha mengedarkan pandangan nya, dan kebetulan sekali dia melihat Rendi yang tengah menyantap makanan nya sambil memainkan ponsel milik nya.

Untuk pertama kali nya Gentha mengucapkan rasa syukur nya karna bertemu Rendi disini, untuk pertama kali? Tentu saja,sebenarnya mana mau Gentha bertemu Rendi yang notabe nya teman seperjuangan gelud nya.

WHO AM I? [HIATUS SEMENTARA]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang