16.pacar?

44 6 15
                                    

Suasana terasa canggung setelah kepergian Jasmine tadi,entah apa yang di lakukan gentha,dia tidak beranjak dari posisi nya sama sekali,masih terdiam sambil berdiri di depan meja nya.membuat Alana bingung harus melakukan apa.

Gentha berdeham kecil,membuat Alana mendongakan kepalanya.

"Udah coba mie ayam sekolah?"

"Huh?"

"Gue anggap jawaban nya belum"

Alana membulatkan matanya kaget saat tiba tiba gentha menarik nya untuk berdiri lalu mengiring nya keluar dari kelas.

Alana menundukkan wajah nya saat perhatian semua orang terfokus kepada nya yang tengah di tarik gentha menuju kantin.wajah nya terasa panas,jika ada kamera mungkin Alana akan melambaikan tangan saja.

Tiba tiba saja gentha menghentikan laju nya, membuat Alana otomatis mendongakan kepalanya.

"Minggir" satu kata yang di lontarkan gentha,namun berhasil membuat semua orang termenung diam, terkecuali gadis yang sedang berdiri berhadapan dengan mereka,menutup akses mereka berdua untuk menuju kantin.

"JAUHIN tangan Lo dari pacar gue!" Tiara berujar ketus ke arah Alana.

Alana menyerngitkan dahinya,apa dia tidak bisa melihat siapa yang memegang dan di pegang?.dan apa katanya tadi?what the hell !jadi ia tengah di tarik pacar manusia lain?!

Karena sudah risih dengan beberapa pasang mata yang menatap kearah nya,Alana berusaha keras untuk lepas dari genggaman gentha,namun gentha malah semakin mengeratkan nya.

"Minggir" lagi,gentha hanya mengatakan kata itu.

"Enggak,Jauhin dia tha!" Tiara keras kepala.Gentha mendelikan mata nya malas,tidak ingin membuang waktu,gentha memutus kan untuk membalikan tubuh nya,berjalan berlawanan arah dengan kantin.tak lupa Alana masih ia tarik untuk mengikuti langkah nya.

"AKU BISA ADUIN INI KE PAPAH!"

Tiara menyeringai kecil saat gentha menghentikan langkah nya,kembali berbalik ke arah nya.

Tiara semakin melebarkan senyum nya saat gentha melepaskan genggaman nya dari Alana lalu berjalan ke arah nya.

Ternyata cara yang seperti ini mampu meruntuhkan pertahanan gentha.tiara memekik senang saat gentha menggenggam tangan kanan nya.oh bukan kah itu berhasil?

Dengan sekali hentakan gentha menarik Tiara untuk memasuki salah satu kelas,membiarkan Tiara terhempas di lantai kelas.membuat beberapa orang di dalam nya memekik terkejut.

"Jangan coba coba buat ngancem gue,ga lama lagi semua harta Lo itu bakal beralih ke tangan gue" setelah mengatakan kalimat nya gentha melenggang pergi,berjalan ke arah Alana kembali,menarik gadis itu berjalan mengikuti nya dari belakang.

Tiara ternganga tidak percaya,tak lama kemudian ia beranjak berdiri menatap semua yang berada di kelas itu dengan kesal,mereka semua menertawakan nya!ini penghinaan!.

"DIEM LO SEMUA!ATAU GUE KELUARIN LO PADA DARI SEKOLAH!"

Alana menatap aneh ke arah gentha,kenapa pria itu malah kembali menarik nya dan membawa nya ke parkiran sekolah?

"Mau kemana sih?bentar lagi masuk" akhirnya Alana memberanikan diri untuk bersuara.namun sayang,gentha tidak menyahut dan terus menarik nya ke arah parkiran.

"Pake"

Alana menangkap helm yang tiba tiba diberikan gentha,untung Alana memiliki refleks yang bagus,jika tidak?say good bye untuk helm itu.

Alana hanya terdiam saat melihat gentha sudah menaiki salah satu motor berwarna hijau.

Sedikit info itu bukan milik gentha melainkan milik Rendi,sebelum gentha menemui Alana di kelas tadi,ia sudah meminjam kunci beserta motor Rendi,gentha tidak Mambawa motor,ingat?

Gentha menghela nafas gusar saat melihat Alana hanya terdiam, dengan cepat gentha menuruni motor milik nya,mengambil alih helm tersebut memakaikan nya dengan terburu di kepala Alana.

Alana mengerucut kan bibir nya sebal,kepala nya sedikit sakit.

"Naik"

"Mau kemana?udah mau masuk"

"Cepet keburu hujan" paksa gentha sembari menatap langit yang terlihat mendung.

"Udah tau mendung,ya udah balik ke kelas"

"Naik,atau gue seret paksa"

Alana menghela nafas kecil,nampak berpikir,memang nya siapa orang ini berani berani nya menyuruh dirinya?dia tidak punya hak untuk itu bukan?

"Gentha!"

Keduanya sontak membalikan bedan kebelakang,menaruh atensi kepada seruan tadi.

Gentha memalingkan tatapan nya,malas.sementara Alana sudah melambaikan tangan nya menyapa nilam yang berjalan mendekat ke arah mereka berdua dengan membawa sebuah jaket hitam.

"Lana?ngapain?ga ke kelas?" Tanya Nilam melempar senyum kecil nya.alana melirik ke arah gentha sekilas dengan tatapan bingung.

"Gue-

"Kenapa?" Gentha memotong ucapan Alana, menatap malas ke arah Nilam yang tiba tiba meneguk ludah nya susah payah saat di tatap gentha.

"G-gue,mau ngembaliin ini,thanks udah kasih pinjem kemarin" jawab Nilam seraya menyodorkan jaket hitam yang sadari tadi ia bawa.

Dengan cepat gentha mengambil alih jaket tersebut.

Nilam menundukkan kepalanya,ingin rasanya ia berujar maaf kepada gentha karena telah mencampuri urusan gentha tadi bersama Naya.

"Tha,gue mau minta ma-

"Thanks udah balikin jaket nya,pacar gue jadi ga kedinginan" gentha mengatakan itu dengan santai nya seraya memakaikan jaket tersebut di kedua bahu sempit milik Alana.

"Cepet" gentha berujar sudah menaiki motornya kembali,Alana dengan kebingungan nya malah mengikuti perkataan gentha untuk menaiki motor besar tersebut.

Nilam tersenyum dengan paksa saat motor milik sepupunya yang di pakai gentha itu meninggalkan perkalangan parkiran dengan mudah.nilam menahan sesak di dadanya saat kalimat beberapa detik yang lalu di ucapkan gentha,sungguh,itu sangat menyayat hati,tak kala gentha mengatakan jika Alana itu pacar nya,milik nya.

Dan disini lah Nilam,berdiri di barisan belakang tanpa pembalasan, tanpa ada celah yang membuat nya mengetuk pintu hati gentha.

Ternyata, benar,jika tidak Agatha,maka gentha akan mencari yang serupa dengan Agatha.Tidak,gentha tidak mencari,mungkin ini takdir,mungkin Tuhan mengirimkan sesosok yang baru untuk gentha.

Perlahan namun pasti,Nilam akan berusaha menyingkirkan perasaan nya itu.

TBC

Mian pendek banget ya:(

WHO AM I? [HIATUS SEMENTARA]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang