17.Kebetulan

61 7 0
                                    





Alana masih terdiam, bingung. Entah apa yang harus di lakukan nya sekarang, dihadapan nya sudah tersedia semangkuk mie ayam beserta satu gelas es jeruk segar.

"Ga enak? Lo malahan belum ngangkat sendok"

Suara bariton itu menyentak acara keterdiaman suara nya, alana mendongak menatap gentha yang tengah menyantap semangkuk bakso nya dengan tenang.

"Dimakan"

"Emm, ini udah hampir mau pulang, tas gue masih di sekolah" Alana bersuara, ini sudah jam pulang sekolah, dan dirinya sudah melewat kan beberapa pelajaran, tas nya pun masih berada di kelas,dan sudah di pastikan riska tengah kelimpungan mencari nya.

"Makan dulu baru gue anter ke sekolah"

Alana menghela nafas nya pasrah, entah aura macam apa yang gentha keluarkan, dan auranya itu tidak bisa alana bangkang sama sekali.

~WhoAmI?

"Ga bisa apa di undur dulu? Kita ini mau jalan bareng sel, masa kamu tega batalin gitu aja?"

"Bukan nya aku tega, cuman-

" Cuman apa? Toh setiap minggu kalian pasti kesana kan? So? Kalau hari ini di batalin masa ga bisa?"

Sella menghela nafas nya, mencoba untuk mengatur emosi nya.

"Thom, aku ga bisa lewatin hal kayak gini barang 1kali pun, kamu harusnya ngertiin aku lah" Jelas sella lagi.

"Ngertiin kamu? Kamu yang ga ngertiin aku sel, kita udah ada acara jalan hari ini, dan kamu malah mau batalin karena kegiatan kunjungan ke makam temen kamu? Itu egois sel!" Bela Thomas, ia sama sekali tidak bersalah dalam hal ini.

Sella menatap kekasih nya dengan pandangan rasa lelah.

"Terus kamu mau nya apa?" Tanya sella penuh frustasi, selain posesif thomas itu egois.

"Batalin acara ke pamakaman itu, kamu bisa kesana besok, acara jalan kita tetep lanjut" Tegas Thomas, tidak ingin di bantah.

"Kamu ga ngerti thom,agatha itu sahabat aku, masa kamu gitu si? Lagian besok kita juga bisa kan jalan jalan nya?"  Sella kali ini melawan, lebih memilih mempertahankan ego nya, ia akan mempertahankan segala sesuatu yang berkaitan dengan "sahabatnya".

" Besok aku ada latihan sel!"

"Ya udah! Kita sama sama egois berarti!" Sella mengatakan nya dengan emosi berpindah posisi menjadi berdiri.

Untung suasana kantin sedang sepi, hanya ada teh susi yang sedang membereskan dagangan nya di karenakan waktu jam sekolah sudah hampir habis.

"Mau kemana? Duduk!"

"Kita sama sama egois, lo ga tau gimana sabar nya gue nunggu lo beres latihan, dan sekarang? Gue mau ke makam sahabat gue lo ga mau sabar sebentar aja? Gue tanya sekarang! Siapa yang lebih egois?!"

Setelah mengatakan kalimat panjang nya sella beranjak dari kantin menghiraukan seruan Thomas yang meminta nya untuk kembali.

"Sel? Kenapa?jadi ga? " Tanya jasmine yang memang sadari tadi menunggu sella sedikit jauh dari kantin. Memang jasmine tidak mendengar langsung apa saja yang di bicarakan sepasang kekasih itu, namun ia bisa melihat gelagat yang menjuru ke arah pertengkaran keduanya.

"Gapapa, ayok cepet" Jawab sella berusaha acuh.

Jasmine mengedikan bahu nya, mungkin nanti saja ia tanyakan lebih jelas perihal rumah tangga mereka.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 09, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

WHO AM I? [HIATUS SEMENTARA]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang