14.memories

35 8 2
                                    





Gentha mendudukkan bokong nya dengan malas di salah satu kursi mewah di sebuah gedung.

Dengan malas ia manatap pria tua yang tengah manautkan jari jari nya dia atas meja,menatap gentha dengan wajah yang-hentikan,gentha sangat tidak suka dengan wajah tersebut.

"Saya mendapat laporan dari-

"Tiara" sela gentha dengan tidak sopan nya,bahkan ia tidak peduli jika ia sedang berbicara dengan seseorang yang jauh lebih tua darinya.

"Iya,kamu tau sendiri jika tiara sangat menyukai kamu-

"Terobsesi lebih tepat nya"

Yang lebih tua menghela nafas nya sabar,menatap gentha dengan penuh tekanan dan juga mengintimidasi.

"Saya harap kamu tidak melakukan kesalahan lagi yang membuat putri saya menangis,atau menyakiti nya lagi, atau, perusahaan kedua orang tua kamu dan juga semua keluarga kamu akan sepenuhnya saya hancurkan" ancam nya membuat gentha mengepalkan kedua tangan nya kesal,jika saja hanya perusahaan kedua orang tuanya ia masih biarkan,namun jika semua keluarga nya?gentha tidak bisa mengabaikan nya begitu saja.

"Ingat ucapan saya" lanjut nya.

Gentha beranjak dari duduk nya menjadi berdiri,menatap nyalang ke arah pria tua yang tidak lain ayah dari Tiara itu.

"Saya akan ingat,tapi mohon anda juga ingat ucapan saya,-saya,akan merebut kembali aset perusahaan milik keluarga saya,ah!jika perlu dengan milik anda sekalian,saya.permisi."


~whoAmI?



Nilam sadari tadi hanya berjalan pelan menuju rumah nya,ia sangat tidak mood untuk menaiki kendaraan apapun,lebih baik ia berjalan dari sekolah nya, sekaligus menenangkan pikiran nya yang sedikit kacau.

Hari ini terasa berat untuk nya,melihat orang yang sangat ia sukai memeluk orang lain dengan rindu yang jelas terlihat,tidak hanya itu ia melihat gentha menyelamatkan orang itu dari Bullyan Tiara,tidak sampai disitu juga,ia melihat gentha dengan begitu telaten merawat nya di UKS,jujur,dadanya berdenyut sakit mengingat nya kembali.

Nilam menendang kerikil di tanah dengan lemas,suasana hati nya sangat kusut.

Nilam menatap memberhentikan langkah nya saat tidak sengaja melihat plang yang bertuliskan pemakaman.

Nilam tertegun,ia jadi ingat kembali saat Jasmine mengajak nya ke tempat ini,dimana Jasmine memperkenalkan seseorang kepadanya.

Nilam nampak berpikir sebentar,namun tak lama kemudian ia memilih untuk masuk ketempat tersebut,ingin melihat kembali gundukan tanah yang amat di cintai gentha tersebut.

Nilam menghentikan laju jalan nya saat melihat seseorang yang sangat ia kenal tengah terduduk di hadapan makam Agatha.

"Gue cinta Sama Lo"

Dada Nilam berdenyut nyeri mendengar kalimat tersebut keluar dari mulut gentha.

Bersaing sama orang yang udah ga ada ternyata lebih susah.

Nilam terkejut bukan main saat Gentha tiba tiba berbalik kebelakang, menangkap basah Nilam yang mematung di tempat.

Nilam tadi nya ingin berbalik kembali pergi dari tempat tersebut,namun ia urungkan saat gentha menyerukan sesuatu yang di arah kan kepadanya.

"Ngapain?" Hanya kata itu yang keluar,tak lupa dengan wajah datar nya.

"G-gue tadi mmm, tadi-

"Sini"

Nilam terkejut,namun tak lama dari itu ia mematuhi perintah gentha untuk mendekatkan diri dengan makam Agatha.nilam menjongkokkan tubuh nya di sebelah gentha,tentu nya dengan jarak di antara mereka berdua.

"Setau gue,Rendi ga ada keluarga disini" celetuk gentha langsung memojokan Nilam.

"So?tau dari mana Lo tempat ini?"

"Gue cuman iseng"

"Orang iseng kok ke makam,hilang rasa hormat"

Nilam terdiam,ia semakin terpojok saja.

"Tau Agatha?"

"T-tau"

"Dia dunia gue"

Nilam terhenyak,bisa ia rasakan perasaan yang ada dalam diri gentha saat ini,rindu nya begitu menempuk,rasa ingin melihat seseorang sangat kentara dari wajah nya.

Nilam kembali terdiam saat gentha kembali berbicara.

"Gue nyesel nyia nyiain dia,dia dunia gue,gue bodoh karena biarin dia pergi gitu aja"

"Gue masih merasa bersalah,gue tau Agatha pasti udah maafin gue,karena gue tau,dia itu orang yang baik,tapi gue dengan ga tau dirinya malah buat dia sakit,fisik nya dulu sakit dan dulu gue malah bikin hati nya sakit,se bejad itu gue,gue orang jahat"

"Lo ga sa-

Nilam menghentikan ucapan nya,karena gentha menyela nya,masih mengungkapkan semua yang terpendam.

"Agatha pergi karena gue,karena gue yang buta,buta sama ketulusan,gue buta sama kebenaran,gue baru sadar-

"Baru sadar, ternyata gue emang bener bener bego,bisa bisa nya gue nyia nyiain kesempatan dari Tuhan-

"Setiap hari Tuhan kasih gue petunjuk yang bener,tapi gue malah mengelak dan milih yang bukan berasal dari hati gue,kadang gue ngerasa ga pantes hidup,kadang gue suka ngeluh sama tuhan soal takdir gue-

"Tapi kembali lagi ke diri gue sendiri,gue yang udah bikin kacau semuanya,andai Agatha ada disini,gue ga bakal merasa se bersalah ini gue ga mungkin se terpuruk ini,orang bilang-

"Orang bilang manusia terlahir dengan takdir yang mereka bawa sendiri,dan gue?gue udah bikin takdir gue berantakan,gue ga bisa ngelindungin orang yang gue sayang,gue bahkan nyakitin orang itu-

Gentha menghela nafas nya pelan,tangan nya terlulur untuk menyentuh batu nisan di hadapan nya.

"Jadi apa gue masih pantes hidup?"

Nilam meremat rok seragam nya,ia hampir menangis mendengar nya, walaupun Nilam tidak tau kejadian sebenarnya,namun ia merasakan nya dari kata kata gentha.

Sekarang keduanya tengah sama sama terdiam, membiarkan angin kencang menerjang tubuh mereka.

Gentha merasakan tetesan air mengenai tangan nya,gentha mendongakan kepalanya,hujan ternyata.

Apa Agatha tengah menangis saat ini?bahkan hujan turun di saat saat begini.

Tak terasa hujan semakin lebat,membuat gentha mau tak mau menarik Nilam menjauh dari area makam menuju salah satu pohon rindang yang bisa membuat mereka cukup terlindungi dari air hujan.

Gentha mendengus kecil saat melihat pakaian milik Nilam,padahal akhir akhir ini hujan sering datang kenapa gadis itu tidak membawa jaket di tubuh nya.

Dengan cepat gentha membuka jaket hitam nya lalu memakaikan nya di kedua bahu milik Nilam.

"Pake,gue males denger Rendi ngoceh besok kalau tau sepupunya sakit gara gara gue diemin"

TBC

WHO AM I? [HIATUS SEMENTARA]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang