Part 1

700 22 2
                                    


Apakah cinta sia-sia benar-benar ada?

***

Kim taeri pov.

April ke 20, aku tak tau apa yang spesial di hari ini, bahkan tadi aku sudah terkena omelan dosenku karena laporanku yang tertinggal dirumah, menyebalkan bukan. Padahal aku sudah menyiapkannya disamping tasku tadi dan karena terburu buru aku jadi lupa membawanya, sungguh menyebalkan.

Saat ini aku sedang menunggu teman-temanku dikantin untuk makan siang bersama dan lihatlah dia yang dengan santainya tebar pesona disepanjang jalan menuju kemari, tak taukah kalau aku sudah menunggu sejak tadi. Dia jeon jungkook, entahlah ada masalah apa dengan pikirannya sampai dia menjadi seorang yang mempunyai kadar percaya diri yang berlebihan.

Dan namaku adalah kim taeri, mereka memanggilku taeri ada juga yang memanggilku aeri, mahasiswa tingkat akhir di universitas seoul. Apa kalian ingin tau suatu rahasia? Aku saat ini sedang menyukai seseorang, walau aku tak pernah mengatakan padanya, semoga dia tak tau kalau aku suka padanya, aku tak terlalu berlebihan kan?

Aku tak tau apa yang akan terjadi, semua terasa sama seperti biasanya, orang orang datang silih berganti, cinta sendirian bukan hal yang tabu lagi dikehidupanku saat ini, bukankah diam lebih menyenangkan daripada mengungkapkan?

Rasaku yang mudah berganti tempat, entahlah sejak saat itu aku takut menyukai satu orang karena percuma saja menyukai satu orang namun kita tak bisa memilikinya, apa kalian memiliki pemikiran yang sama denganku?

"Yak apa kau melamun" suara itu tiba tiba mengagetkanku dan membuyarkan segala lamunanku. Ya kalian pasti tau suara itu, suara sobat bantetku, jimin, dengan senyumnya yang tak pernah hilang dari wajahnya dan entah sejak kapan jungkook sudah duduk didepanku dan memakan makananku yang dari tadi belum kusentuh sama sekali.

"Kenapa kau selalu mengagetkanku eoh? Dan kau jeon jungkook berhentilah memakan makananku!!!"

"Jangan marah-marah terus kim taeri, kau ini sedang berulang tahun, jadi kali ini jangan pelit oke, anggap saja kau menraktirku hari ini" cih jawaban macam apa itu, jungkook tersenyum dengan polosnya.

"Sudahlah taeri nanti aku belikan, anggap saja sebagai hadiah ulang tahunmu" ujar jimin sambil menepuk-nepuk pundakku, oh tolonglah moodku sudah hancur hari ini.

"SELAMAT ULANG TAHUN KIM TAERI, WAH KAU TAMBAH MENUA SAJA" entah dari mana dia berasal, sahabatku yang satu ini sungguh suaranya tak bisa dikondisikan, dia Lee Sora teman sekelasku bersama jungkook dan jimin, dan ya kami empat bersahabat.

"Yak Sora ya, bisakah kau pelankan suaramu, orang-orang jadi melihat ke arah kita" ujarku sambil berbisik agar dia memelankan suaranya, entahlah orang orang sangat menyebalkan hari ini dan mereka sekarang sedang heboh sendiri, aku hanya bisa menundukkan kepalaku ke meja, aku sudah terlalu lelah untuk menghadapi mereka saat ini.

***

Kim taehyung pov.

Lihatlah mereka, ramai sekali, mereka kira tempat ini hanya ada mereka eoh? Aku tau ini dikantin tapi tolonglah sepertinya mereka yang paling berisik di sini.

"Hyung, aku ke kelas dulu ya, disini terlalu berisik"

"Yak, kelas kita kan masih lama, kenapa tidak disini dulu" ujar Hobbie hyung. Aku tak menghiraukannya dan langsung pergi lagipula disana masih ada jin hyung, yoongi hyung, dan namjoon hyung jadi biarlah aku pergi dari tempat ini. Lebih baik aku di rooftop saja sambil menunggu mata kuliah selanjutnya.

Suasana disini indah bukan? Aku bisa memandang apa saja dari sini, memandang awan misalnya, entah mengapa awan terlihat sangat indah hari ini. Aku tak tau, mungkin aku tanpa sadar sudah sampai diujung dengan menatap ke langit dan memejamkan mataku perlahan

"Sampai kapan kita seperti ini aeri?"
Angin semilir terus menerpaku, potongan potongan memori terputar kembali dalam ingatanku. Jangan tanya apa yang ku rasakan, aku tak merasakan sesaknya sakit hati lagi, aku sudah kebal menghadapi ini, kurasa semuanya terjadi bukan hanya karena kebetulan, mungkin rencana tuhan lebih indah nantinya. Semoga saja.

***

Tbc.

[✔] Love Lies - KthTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang