Part 10

90 9 2
                                    

Let the end be the end

***

Taehyung menuju balkon kamarnya dengan langkah gontai, semua yang terjadi terputar kembali dimemorinya saat ini, bagaimana saat aeri tertawa bersamanya, bagaimana saat mereka menghabiskan waktu bersama, dan bagaimana aeri menerima jungkook menjadi kekasihnya tadi.

Semilir angin malam tak membuatnya goyah, entah mengapa rasa itu semakin ada dan semakin menyiksa disetiap detiknya. Mungkin memang ini sudah saatnya dia pergi dari aeri, apa yang bisa dia harapkan dari cinta sendirian yang tak pernah sampai? Bolehkah taehyung egois untuk kali ini saja? Tapi mana mungkin dia tega menghancurkan kebahagiaan aeri dan sepupunya. Apakah aeri benar benar mencintai jungkook? Apa tak ada nama taehyung dibenak aeri walau sedikitpun?

Ia merasa takdir sedang mempermainkannya saat ini, bagaimana dia bisa sebodoh ini? Masih merasakan sakit, masih merasakan debaran yang sama saat berada bersama aeri, sungguh saat ini dia hanya ingin berpaling dari aeri andai dia bisa.

Langkah kaki taehyung menuntunnya perlahan menuju suatu bagian kamarnya yang dipenuhi fotonya bersama aeri yang ditata rapi oleh taehyung, mereka sangat tampak bahagia, bukankah mereka cocok menjadi pasangan kekasih? Namun kenapa takdir berkata lain?

"Kenapa mencintaimu harus sesakit ini aeri? Apa aku harus mengalah akan hatimu? Bolehkah aku egois untuk kali ini aeri? Aku hanya ingin bahagia bersamamu" ucap taehyung sambil melihat foto-fotonya bersama aeri, seolah olah dia sedang mengungkapkan isi hati pada gadisnya.

Lagi-lagi airmata taehyung menetes dengan perlahan, kenapa dia hari ini mudah menangis? Bahkan dia sampai tidak tau ini kali keberapa dia mengeluarkan air mata. Namun biarlah hari ini dia menumpahkan rasa sakitnya, karena esok hari dia harus menghadapi kenyataan yang ada, kenyataan bahwa gadisnya sudah menjadi milik orang lain.

***

Hari ini jungkook dan aeri berangkat bersama menuju kampus, jungkook melangkah dengan menggenggam tangan aeri dan jangan lupakan senyumnya yang tak pernah hilang dari wajahnya, sungguh jungkook sangat bahagia hari ini.

Namun dari kejauhan jungkook melihat taehyung yang berjalan ke arah mereka dengan membawa beberapa berkas ditangannya.

"Taehyung-ah" taehyung yang sedari tadi menatap lurus koridor setelah mendengar namanya dipanggil dia mengalihkan pandangan ke arah jungkook, dan aeri yang sedari tadi menunduk menjadi menatap sosok yang jauh darinya.

"Hai jung, selamat atas kemarin, maaf tidak bisa berlama lama disana, ada urusan yang harus kuselesaikan kemarin" ucap taehyung menghampiri jungkook tanpa memandang sosok aeri sedikitpun

"Tak apa tae, terimakasih sudah membantuku kemarin" ucap jungkook tulus

"Apa kalian saling mengenal?" Tanya aeri yang bingung akan apa yang terjadi didepannya, bagaimana jungkook dan taehyung terlihat akrab?

"Tentu saja, taehyung itu sepupuku aeri"

"Kenapa aku tidak tau?"

"Karena kau tidak bertanya" jawab jungkook dengan ekspresi jahilnya.

"Jung aku pergi dulu, aku harus segera mengantar berkas ini" ujar taehyung yang tampak tergesa-gesa.

"Baiklah tae, hati-hati eoh" ucap jungkook

Lalu taehyung berlalu meninggalkan mereka berdua tanpa memandang ke arah aeri saat ini. Sepertinya taehyung memang serius untuk menjauhinya.

***

Hari demi hari berlalu, taehyung harus menahan rasa sakitnya berkali kali dihadapan aeri dan jungkook, berpura pura seolah olah dia tak terpengaruh apapun akan mereka, berpura pura baik baik saja, hingga semua ekspresi bahagianya dihadapan aeri dan jungkook hanyalah kepura puraan yang taehyung buat.

Namun sepertinya tidak untuk hari ini, jujur taehyung sudah muak dengan dirinya sendiri, dia sudah putus asa dengan semua yang terjadi, hingga membuat dia tak bisa berpikir panjang dan berakhir dengan dirinya yang saat ini berada didepan rumah aeri dengan tampilan yang dibilang sangat tidak baik-baik saja, matanya yang sembab dan rambutnya yang acak-acakan.

Taehyung menekan bel rumah aeri perlahan, semoga keputusan untuk datang kerumah ini adalah keputusan yang tepat.

Taehyung menekan bel rumah aeri lagi, lalu munculah seokjin yang nampak terkejut dengan kehadiran taehyung didepan rumahnya.

"Taehyung?"

"Hyung bolehkah aku menemui aeri?" Tanya taehyung dengan suara seraknya.

"Masuklah tae, apa kau baik-baik saja?"

"Aeri dimana hyung?" Tanya taehyung lagi

"Dia belum pulang tae, mungkin sebentar lagi, tunggulah di dalam" ujar seokjin dengan nada khawatirnya, bagaimana taehyung bisa seperti ini, jujur saat ini seokjin sangat tidak tega melihat keadaan taehyung dari hari ke hari.

"Aeri, taehyung ingin bertemu denganmu" ucap seokjin pelan saat aeri baru masuk kedalam rumah mereka, aeri yang mendengar itu sangat terkejut, ada apa taehyung menemuinya, bukankah taehyung selama ini masih menjauhinya?

"Apa? Taehyung? Apa kakak bercanda?" Ucap aeri tak percaya akan apa yang dikatakan kakaknya

"Aku serius aeri, dia menunggumu dibalkon, temuilah dia" aeri yang mendengar itu langsung berlari ke arah balkon saat ini, entah apa yang dirasakannya saat ini, rindu, khawatir, dan takut menjadi satu.

Setelah sampai di balkon aeri menemukan taehyung yang sedang membelakanginya, sungguh aeri sangat merindukan taehyung hingga saat ini.

"Tae?" Panggil aeri dengan lirih. Taehyung yang mendengar suara aeri mulai membalikkan badannya lalu tersenyum getir dan perlahan melangkah menuju gadis yang sangat dicintainya hingga detik ini.

"Can I hold you?" Ucap taehyung dengan mata yang berkaca kaca sekarang. Tanpa menunggu jawaban dari aeri taehyung langsung memeluk aeri, tak ada penolakan dari gadis itu membuat taehyung sedikit lega dari rasa gundahnya.

"Aku tak bisa aeri"

"Aku tak bisa menahan semuanya sendirian, aku tak bisa berpura pura seolah tidak ada yang terjadi, kenapa ini sangat menyakitkan aeri? Aku mencintaimu, bagaimana bisa aku merelakanmu dengan orang lain? Ini sangat menyakitkan" ucap taehyung terisak, airmata yang tak bisa tumpah, sekarang mengalir dipipi indahnya.

Aeri merasakan hal yang sama, mungkin dia terlambat menyadarinya, namun setelah beberapa kejadian yang terjadi diantara mereka aeri mulai menyadari bahwa dia juga mencintai taehyung.

"Apa kau memiliki jalan untuk kita berdua tae? Aku juga mencintaimu walaupun sudah memiliki jungkook, aku mencintaimu jauh sebelum aku menjadi kekasih jungkook, saat kau menjauhiku aku takut cintaku tak akan terbalas tae, maka dari itu aku menerima jungkook saat itu, namun setelah itu kau kembali, aku tak tau kemana akhir dari semua ini, katakan aku harus bagaimana tae?" Ucap aeri yang mengeratkan pelukannya pada taehyung seolah tak mau sosok didepannya menghilang, airmatapun juga mengalir dipipinya hingga membasahi baju taehyung.

Sakit dan kerinduan yang mereka rasakan sangat menyakitkan, cinta yang terlambat, pengakuan yang tertunda, jawaban yang tak terkira, membuat tombak yang sangat runcing diantara mereka, tombak yang dapat menyakiti mereka disetiap waktu yang mereka jalani.

***

Tbc.

[✔] Love Lies - KthTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang