Chapter 4

450 32 2
                                    

Vinny berusaha menenangkan Prilly
"Illy tenang dulu,papanya sedang meeting,paling juga 10 menit lagi selesai.."ucap Vinny

"Ok,aku tunggu diruangan papa"tanpa berlama-lama Prilly kedalam ruangan papanya..
Terlihat foto keluarganya diruangan itu sudah tidak ada lagi
"Ekhemmm..."keluh nafas panjang Prilly pertanda lelah,lelah mendapati kenyataan pahit ini

Tak lama...

Cklek..
Suara pintu terbuka dan yang masuk Rizal,papa Prilly

"Hai Illy sayang,kamu disini,sudah sehat sayang..??"tanya Rizal

"Ga usah basa-basi pah,Illy kesini cuma ingin menanyakan  beberapa hal.."ucap Prilly sinis

"Hal apa itu sayang..??"tanya Rizal lagi seraya duduk di sofa

"Tentang rumah yang aku tempatin saat ini,itu rumah siapa.?"

Rizal tersenyum..
"Duduk dulu sayang,nanti papa jelaskan.."ucap Rizal lembut

Prilly duduk disamping papanya
"Gini sayang,rumah itu hak kamu,tapi karena kamu belum berumur 17 tahun,maka papa belum bisa buat surat-surat atas nama kamu,tapi nama kamu sebagai pewaris rumah itu sudah terdaftar di notaris.."

Prilly menautkan alisnya"lalu mama bagaimana..??"tanya Prilly lagi

"Mama sudah mendapatkan hak nya juga,yaitu rumah yang di daerah cempaka putih beserta kost-kostan nya,resto dan cafe yang di Kemang serta beberapa bidang tanah yang ada di Sukabumi" tutur Rizal

Prilly hanya diam mendengarkan penjelasan papanya

"Dan hak kamu rumah yang saat ini,mobil yang ada di garasi,kecuali mobil mama kamu yang dipakai dia sekarang itu masih hak mama kamu,dan beberapa bidang tanah yang berada di Bogor serta Cianjur itu hak kamu,dan 20% saham di perusahaan ini milik kamu,papa beli atas namamu,jika mau kejelasannya nanti kita sama-sama ke notaris,namun saat umurmu genap 17 tahun,baru semua aset akan benar-benar menjadi milikmu,saat ini masih dalam pengawasan papa,walau papa tinggal ditempat lain.."jelas Rizal

"Bukan gitu,mama mau ke Singapore,papa sudah tinggal sama istri baru papa,aku sendiri sekarang,dan jika rumah itu bukan hak ku,maka aku akan pergi dari sana"ucap Prilly datar

"Jangan pergi sayang,tetaplah tinggal di rumah itu,papa akan merasa tenang melihat kamu ada disana,atau kamu tinggal sama papa dan mama Vinny ya.."Prilly langsung beranjak dari duduknya

"He...,gak Sudi aku pah.."jawab Prilly sinis,"oke,aku pergi"setelah mengatakan itu,Prilly berlalu dari hadapan Rizal

"I..Illy"Prilly tak menggubris panggilan papanya,dia terus berjalan masuk lift menuju parkiran,saat ini Prilly sudah berada didalam mobilnya dan siap melaju..

_____________

Di jalan perempatan lampu merah...
Brugh...dugh...krekk...

"Apa tuh..??"karena sedikit melamun,Prilly pun baru menyadari sudah berada di lampu merah dan mengerem terlalu mepet ke mobil didepannya dan tak sengaja menabrak mobil merah yang berhenti tepat di depannya dan menyebabkan lampu mobil Prilly pecah dan bumper mobil yang ada di depannya agak penyok

"Astaghfirullah.."ucap seseorang yang berada didalam mobil merah tersebut,ia terkejut karena ada yang menabrak mobilnya dari belakang

"Waduh,mobil kita di sruduk nih bro,ada polisi lagi,kita disuruh minggir nih.."ucap seseorang yang berada dibalik kemudi mobil tersebut

"Ya udah minggir aja sob.."ucap pria yang ada disampingnya

Prilly pun sama,diberi aba-aba dari polisi untuk menepikan mobilnya..
___________
Hai para Readers,lanjut besok ya,maafin si author ini ya..kalo bahasa penulisannya masih berantakan..
Tapi tetep like,komen,dan vote ya..🙏🌸

Istrinya Ustadz??Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang