Chapter 2

527 27 3
                                    

Mendekati Depresi

Dokter mengerti arti tatapan kedua orang tua Prilly

"Bapak dan ibu mari ikut daya ke ruangan saya"ajak dokter pada orang tua Prilly

"Oh baiklah dok..."orang tua Prilly menjawab serempak dan mengikuti dokter ke ruangannya

Di ruangan dokter:

"Bapak dan ibu silahkan duduk dulu..."ucap dokter ramah
"Oke dok terimakasih"timpal Ully seraya duduk dan diikuti Reza duduk disampingnya

"Bapak,ibu...putrinya tidak mengalami cedera serius atau luka fatal...."ucap dokter
"Hanya saja...."dokter menggantungkan ucapannya

"Hanya saja apa dok..??"tanya Reza penasaran
"Iya dok, kenapa anak saya..??"sambung Ully
"Hanya saja,dugaan saya putri bapak dan ibu mengalami gangguan psikis,mendekati Depresi,sepertinya putri kalian baru saja mendapat kesedihan dalam batinnya,ketidak siapan mental, kesedihan tersebut menjadi tekanan batin yang berujung menjadi rasa kecewa yang berlebihan..."tutur dokter

"Tidak mungkin dok, Astaghfirullah,hiks..hiks.."Isak Ully yang tak percaya yang terjadi pada anaknya saat ini

"Maaf itu baru dugaan saya saja.."ucap dokter

"Tapi masih bisa normal kembali kan dok..??"tanya Reza

"Bisa saja pak,namun harus ada yang mendampingi secara intens untuk  memulihkan suasana hatinya,bisa saja dari teman-temannya atau lebih bagus dari keluarganya pak,bu.."jelas dokter

"Ini gara-gara kamu mas,kamu yang udah hancurin perasaan anak kita..."tuding Ully pada Rizal
"Iya aku minta maaf,aku salah, tapi jangan lupa kamu juga ikut andil kan dalam keputusan perpisahan kita..."ucap Rizal tak mau begitu saja disalahkan Ully

"Maaf bapak,ibu sepetinya anda mengalami konflik keluarga,tolong selesaikan nanti,setelah keluar dari ruangan saya..."ucap dokter yang melihat mantan suami istri itu merasa tidak nyaman,harus menyaksikan pertengkaran mereka

"Oh maaf dok.."ucap Ully

"Baiklah,ini saya kasih resep yang harus diminum dengan rutin ya Bu..kita berdoa sama-sama dan lihat perkembangan satu Minggu ini,jika putri bapak dan ibu kuat dalam menekan kekecewaannya,maka bapak dan ibu bisa lega,mungkin putri bapak dan ibu hanya akan berubah dalam perilaku saja..."tutur dokter panjang lebar

"Insyaallah dok,semoga saja.."ucap Rizal
________________
Di ruang IGD rumah sakit:

"Aww...,aku dimana nih..?? Kepalaku sakit,hsst..."ucap Prilly yang Baru saja sadar dari pingsan tak tahu dirinya ada dimana

"Syukurlah kamu sudah sadar..."ucap suster menghampiri Prilly

"Suster saya dimana ini..??"tanya Prilly pada suster

"Kamu diruang IGD rumah sakit dek,tadi kamu pingsan,kepala kamu berdarah dan orang tua kamu yang membawa kamu kesini.."suster menjelaskan pada Prilly kenapa Prilly ada dirumah sakit

"Lalu orang tua ku dimana sus..??"tanya Prilly lagi

"Oh orang tua kamu sedang ke ruangan dokter.."jawab suster

Tak lama setelah suster mengecek keadaan Prilly, orang tua Prilly datang ke ruang IGD

"Sayang kamu sudah sadar..."tanya Ully sambil mendekati putrinya dan berusaha mengelus rambut Prilly,namun Prilly menepis tangan ibunya dan memalingkan muka

"Illy mau pulang.."ucap Prilly singkat,Ully hanya mendengus lemah,dia ingat perkataan dokter yang harus sabar menghadapi anaknya

"Sus...apa anak kami harus rawat inap atau boleh pulang..??"tanya Reza pada suster

"Oh sesuai perintah dokter,karena anak bapak tidak ada keluhan apapun lagi, maka bisa pulang pak.."ucap suster

"Oh ya udah,kalo begitu ayo kita pulang nak.."ajak Rizal pada Prilly,namun Prilly hanya diam tak menjawab apapun
_______________________
Raiders maaf kalau typo dan masih membosankan ceritanya 🙏tetep vote,like dan komennya ya.., terimakasih 🙏🙂

Istrinya Ustadz??Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang