Setelah 10 menit, mereka akhirnya sampai di kampus. Mereka pun berpisah dan menuju gedung jurusan masing-masing. Nadin dan Ervin memasuki kelas dan duduk bersebelahan. Ainsley langsung menghampiri mereka dan duduk di kursi yang ada di depannya.
"Mrs. Chloe said that the value will come out now guys! (Bu Chloe bilang nilainya akan keluar sekarang teman-teman!)," kata Ainsley dengan semangat. Nadin mengangguk. Dua minggu yang lalu, mereka disuruh untuk membuat makalah tentang biografi para pelukis terkenal di dunia dan mereka semua di undi. Nadin mendapatkan nama pelukis favoritnya, yaitu Pierre-Auguste Renoir atau yang lebih dikenal dengan nama Renoir.
Setelah mendapatkan nama pelukisnya, mereka harus memilih satu lukisan yang paling berpengaruh dalam karir pelukis tersebut dan menjelaskannya. Tentunya Nadin memilih Bal duMoulinde la Galette yang di lukis Renoir pada tahun 1876.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ervin menengok ke arah Nadin, "Lo gimana pas buat makalahnya?" Nadin berpikir sejenak lalu menjawab, "Santai aja sih, kalo lo?"
Perbincangan mereka berhenti karena Mrs. Chloe memasuki kelas. Semua mahasiswa langsung duduk rapi di kursi mereka. Tanpa basa-basi, Mrs. Chloe langsung mengumumkan nilai makalah yang telah ditunggu-tunggu oleh Nadin dan kawan-kawannya.
"Hello everyone. Today, I will announce the value of the projects that you have made. First, i will name the student who get the highest value (Halo semuanya. Hari ini, saya akan mengumumkan nilai dari projek yang telah kalian buat. Pertama-tama, saya akan menyebutkan nama mahasiswa yang mendapat nilai tertinggi)," mendengarnya, ruangan kelas menjadi sunyi karena ketegangan para mahasiswa. Mrs. Chloe kemudian mengambil kertas daftar nilai yang ada di mejanya lalu mengumumkannya, "The student who get the highest value is— (Mahasiswa yang mendapat nilai tertinggi adalah—)" Mrs. Chloe memotong ucapannya sendiri dan melihat ke arah semua mahasiswa yang ada di kelasnya.
"Nadin," ucap Mrs. Chloe sambil tersenyum ke arah Nadin. Nadin langsung membalas senyuman Mrs. Chloe sambil membungkuk memberi hormat. Semua mahasiswa bertepuk tangan. Selanjutnya, Mrs. Chloe menyebut nama mahasiswa lainnya berserta nilai mereka masing-masing. Setelah selesai, Mrs. Chloe langsung meninggalkan kelas karena ada urusan mendadak. Otomatis para mahasiswa langsung berhamburan keluar kelas. Ada yang ke kantin, perpustakaan, bahkan pulang ke rumah. Ervin dan Nadin memilih untuk pergi ke kantin kampus sambil menonton film horror di laptop.
"Astagfirullahaladzim ususnya keluar cuy,"
"Aakh mukanya sobek,"
"Itu matanya kenapa ngegantung gitu?"
"Mana hantunya? Perasaan tad— AAAaaaAAAaaAa....." Nadin berteriak hingga membuat orang-orang yang ada di kantin menoleh ke arahnya. Ervin tertawa melihatnya.
Nadin memukul lengan Ervin pelan, "Lo sih ngajak nonton beginian di kantin. Diliatin kan jadinya," cicitnya.
"Lah, lo yang nggak mau pulang, laper, plus mau nonton film. Yaudah gue ajak ke sini. Dari pada ke bioskop, Mendingan nonton di sini," Nadin menggaruk kepalanya yang tidak gatal. Memang benar apa yang dikatakan Ervin. Ia yang merengek untuk nonton film sambil memakan sesuatu. Namun Ervin tidak mau karena 4 jam lagi mereka ada kelas. Akhirnya mereka memilih untuk nonton film di kantin sambil memesan beberapa snack.
"Nadin, Ervin!" Suara Ainsley mengalihkan perhatian mereka. Ia berlari sambil membawa beberapa buku ditangannya.
"What book you brought? (Buku apa yang kamu bawa?)" Tanya Nadin.
"Ini bukuw unthuk jaga-jaga syaja," Nadin tersenyum mendengar Bahasa Indonesia Ainsley. Pasalnya walaupun ia tidak memaksa, Ainsley tetap kekeh untuk belajar Bahasa Indonesia. Walaupun tidak setiap hari, tapi hal tetap membuat Nadin bahagia.
"What are you watching? (Apa yang kalian tonton?)" Tanyanya sambil mengambil kursi untuk duduk di sebelah Nadin.
"Horror movie, do you want to watch too? (Film horror, kamu mau nonton juga?)" Ainsley mengangguk.
Ervin menyenggol tangan Nadin, "Ngapain lo ngajak dia ikut nonton? Nggak inget sebulan lalu waktu nonton film thriller di bioskop kursinya sampe robek saking di remas sama dia? kalo dia remas tangan lo gimana?"
"Shutt, nggak boleh kayak gitu. Jugaan film horror yang ini kan nggak serem-serem banget," Ervin geleng-geleng.
"Padahal yang teriak paling keras tadi siapa coba."
╭═────────═Ⓘ︎Ⓝ︎Ⓕ︎Ⓐ︎Ⓒ︎Ⓣ︎═──────────═╮ Bal du Moulin de la Galette adalah karya termahal Renoir yang dijual di lelang seharga 78 juta dolar (Rp.1.132.326.000.000) ╰═────────═Ⓘ︎Ⓝ︎Ⓕ︎Ⓐ︎Ⓒ︎Ⓣ︎═──────────═╯