O11.

1.1K 215 5
                                    

"kak! please, stop!" sunwoo panik begitu ia masuk ke ruangan changmin, pemuda ji itu sudah berniat menggores pergelangan tangannya menggunakan pecahan kaca.

seakan menulikan pendengaran, changmin semakin mendekatkan pecahan tersebut hingga menggores kulitnya. darah segar keluar, bersamaan dengan sunwoo menarik tangan changmin.

"kak, kemana akal sehatmu?! ingin mati hanya karena berita pernikahan kak younghoon?!" sunwoo membentaknya dengan nada tinggi.

changmin mengerang, mencoba memberontak tatkala sunwoo perlahan mulai mengukung tubuhnya di antara kedua lengannya. air mata changmin meleleh, nafasnya tercekat sebelum akhirnya memuntahkan kelopak gardenia beserta darah segar.

"kak, kamu bisa sembuh! asalkan kakak mau menerima operasi itu," ujar sunwoo seraya mengendurkan rengkuhannya.

changmin terisak, kelopak bercampur darah itu sudah mengotori lantai putih rumah sakit. sementara sunwoo masih kesusahan menenangkan changmin, pintu ruangan dibuka.

sosok eric beserta juyeon hadir di sana, dengan memasang raut wajah tak kalah panik keduanya segera menghampiri mereka. juyeon mengangkat tubuh changmin ke atas brankar, pemuda lee itu hendak berbalik memanggil dokter sebelum tangan changmin terlebih dahulu mencekalnya.

"juyeon, nggak. nggak perlu panggil dokter," desis changmin, menahan sesak di dadanya.

eric membantah dengan segera. "tapi, kak—"

"nggak apa-apa, ric. aku masih bisa bernafas," selanya, tersengal.

"nggak, kakak gak baik-baik aja! aku bakalan panggil dokter supaya mereka segera mempertimbangkan jadwal operasi untuk kak changmin!" sunwoo berseru, seraya tungkainya berlari keluar kamar.

changmin mencengkram dadanya, hatinya linu dan nafasnya semakin sesak. 1, 2, 3, ia menghitung tatkala nafasnya mulai terasa menyakitkan.

jadi..

bisa disimpulkan dengan sederhana, cintanya tidak akan pernah berbalas. changmin tertawa pahit. dunia begitu lucu dengan menjatuhkan perasaannya pada orang yang tidak bisa membalasnya.

lucu yang menyakitkan, juga menyedihkan.

changmin mengusap wajahnya secara kasar, mengabaikan eksistensi kedua sahabatnya ia meraih buket yang terletak di atas nakas. ia melemparnya asal, mengabaikan raut terkejut dari eric maupun juyeon.

kumohon, jangan begini. rasanya mau mati.

gardenia | bbangsunkyu. ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang