TW 31

9K 755 36
                                    

10.10 AM

Jeffrey baru saja keluar dari kamar mandi.

Sedangkan Joanna, dia sedang mengemasi barang-barang miliknya dan Jeffrey.

"Sudah selesai?"

Tanya Jeffrey sembari mendekati Joanna yang mulai menutup resleting koper masing-masing.

Joanna mengangguk dan mulai mencekal tangan Jeffrey yang baru saja akan menarik dua koper milik mereka.

"Ada apa? Ada yang tertinggal?"

"Aku ingin ke Amerika."

Ucapan Joanna membuat Jeffrey menegang seketika.

"Kenapa mendadak? Akan kukosongkan jadwalku, kamu ingin liburan berapa lama?"

Jeffrey mendekati Joanna, menatap kedua netra coklatnya sembari sesekali mengusap pipi Joanna singkat.

"Sendiri, aku ingin pergi sendiri."

Jeffrey langsung berjalan mundur perlahan agar dapat menelisik seluruh raut wajah Joanna.

"Aku tidak akan lama

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Aku tidak akan lama. Yeri dan Mark akan merayakan anniversary ke 10 disana. Tidak mungkin kamu mau ikut juga, kan?"

Ucap Joanna sembari memalingkan wajah sembari mulai menarik kopernya menuju pintu kamar hotel yang sudah sedikit terbuka.

"Bohong! Kamu pikir aku tidak tahu? Anniversary mereka tepat di tanggal ulang tahunku. Mau coba-coba membodohiku?"

Joanna tidak gentar, dia bahkan masih berjalan tanpa menoleh ke belakang.

"Aku sudah izin pada Mama Jessica, dia sudah mengizinkan."

"AKU SUAMIMU!"

Bentakan Jeffrey akhirnya membuat langkah Joanna berhenti.

"Aku tahu kalau kamu suamiku, suami yang memiliki empat istri. Seharusnya kamu tidak terlalu terganggu ketika aku pergi. Tidak akan lama, aku hanya butuh waktu untuk menyegarkan diri. Ada Mark dan Yeri juga, jadi kau tidak perlu terlalu khawatir."

Jeffrey bungkam, perkataan Joanna memang ada benarnya.

Seharunya dia tidak bereaksi berlebihan seperti sekarang.

1.30 PM

Jeffrey baru saja tiba di rumah.

Tetapi dia langsung disambut oleh kemarahan Rose karena tidak membawa pulang Joanna.

"Kamu tidak membaca pesanku, Jeff? Bawa Joanna pulang!"

Bentak Rose katika baru saja mengunci pintu kamar dari dalam.

"Aku tidak bisa menahannya, dia memaksa."

Rose mulai membanting lampu tidur hingga hampir mengenai kaki Jeffrey.

"Kalian pasti bercinta kemarin. Iya, kan?"

Jeffrey mengangguk mengiyakan pertanyaan Rose.

"Bodoh! Kamu bodoh Jeffrey!"

Rose mulai menangis histeris sembari memukuli Jeffrey.

"Bodoh bagaimana maksudmu?"

Tanya Jeffrey dengan nada khawatir sembari mulai menjauhkan Rose dari tubuhnya.

"Dia bisa hamil! Seharunya kamu bawa pulang dia sebentar sebelum pergi! Jadi aku bisa mencampur kontrasepsi dalam bentuk obat dalam makanan atau minumnnya nanti! Kalau sudah seperti ini, sudah pasti dia akan hamil! Karena kemarin adalah masa-masa suburnya wanita ini!"

Jeffrey mulai menatap Rose penuh amarah.

Dia tidak tahu kalau selama ini Rose telah melakukan hal yang keterlaluan.

Pantas saja Juwi maupun Joanna tidak kunjung hamil meskipun mereka sering bercinta tanpa kontrasepsi sebelumnya.

Ini karena Rose menghitung masa subur mereka dan diam-diam mencampur obat kontrasepsi bubuk pada makanan dan minuman mereka.

See you in the next chapter ~

THIRD WIFE [ END ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang