TW 37

8.9K 698 165
                                    


Joanna menatap Jeffrey dan Jessica yang sudah dalam keadaan tegang.

Karena keduanya baru saja menghadiri rapat pemegang saham yang secara mendadak diadakan Tian.

Karena tidak memiliki banyak persiapan, Jeffrey akhirnya kalah telak dan berakhir Tian yang mandapat suara paling banyak karena sudah me-lobby para pemegang saham sebelumnya.

"Jeffrey akan pindah dari sini. Mama mau ikut Tian atau Jeffrey? Pasti ikut Jeffrey kan, Ma? Tian hanya anak Papa dengan selingkuhannya. Mama pasti tidak suka hidup dengannya meskipun dia sangat baik pada Mama hingga mau memberikan rumah dinas ini pada Mama."

Bujuk Jeffrey pada Jessica yang sudah terlihat berantakan karena baru saja menangis ketika dalam perjalanan pulang.

"Mama akan tinggal bersama Tian, Mama tidak sanggup hidup miskin dengan kalian."

Joanna sedikit terperanjat, dia tidak menyangka kalau mertuanya ini sangat gila harta sampai-sampai lebih memilih tinggal bersama anak tirinya dari pada anak kandungnya.

Sekedar informasi, hari ini mereka baru saja mengetahui bahwa Tian adalah anak dari Papa Jeffrey dengan selingkuhannya.

Karena pria yang lebih tua 3 tahun dari Jeffrey itu mengaku sudah sejak lama ingin mengatakan ini, bahkan sejak pertama kali Jessica menemukannya di tengah jalan yang kemudian diangkatnya sebagai pengwal Jeffrey sejak kecil dan berakhir menjadi sekretarisnya selama sekitar 5 tahun terkahir.

Jessica shock tentu saja, tetapi dia tidak memiliki banyak kemarahan yang disimpan sehingga membuat dirinya tidak terlalu kecewa dengan fakta mengejutkan yang baru saja dia dapat.

Selain karena Tian adalah anak baik yang selalu bersikap sopan padanya, ini juga karena ternyata mantan suami dan selingkuhannya sudah lama meninggal hingga membuat perasaannya sedikit senang dan merasa sangat puas.

"Padahal kamu tidak perlu pergi, Jeff. Perusahaan juga masih membutuhkan bantuanmu. Kamu bisa saja menjadi direktur kalau saja posisi itu belum terisi. Untuk sementara, kamu mungkin bisa menjadi sekretaris keduaku. Ah, sekretaris ketiga. Karena aku baru saja mengangkat sekretaris baru karena merasa akhir-akhir ini aku pasti akan menjadi sangat sibuk. Bagaimana? Kamu mau? Tenang saja, kamu dan Joanna bisa tetap tinggal disini. Dengan catatan kalian harus pindah di kamar lain, karena tentu kamar utama aku yang akan menempati."

Kedatangan Tian yang tiba-tiba membuat atmosfer ruangan mendadak mencekam.

Joanna yang merasa sangat bersalah karena semua masalah ini bersumber darinya, kini mulai berjalan mendekati Jeffrey dan mengusap bahunya pelan, seolah tengah menyalurkan energi agar Jeffrey tidak tumbang.

"Tidak, terima kasih. Cukup jaga Mamaku dengan baik. Aku akan berkemas sekarang juga-

Joanna, kamu mau ikut denganku, kan? Bisa kamu lihat sendiri, aku sudah tidak memiliki siapapun selain kamu disini. Bahkan Mamaku sendiri, dia lebih memilih anak tiri yang identitasnya baru saja diketahui dalam kurun waktu belum ada satu hari."

Sindir Jeffrey yang kemudian membuat Jessica mengalihkan pandangan karena tidak kuat menatap kerapuhan anaknya malam ini.

Joanna mengangguk mantap, di mulai membalas tidak kalah erat genggaman Jeffrey yang baru saja disematkan pada telapak tangannya.

"Dasar licik! Seharusnya aku tahu kalau sejak awal dia ini hanya pura-pura baik! Ayo, kita berkemas sekarang. Aku juga tidak sudi lama-lama tinggal disini."

Joanna menarik tangan Jeffrey dan meninggalkan Tian yang baru saja memeluk Jessica yang sudah menangis.

2.55 AM

THIRD WIFE [ END ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang