Jan lupa vote and coment yo...
Win pov
"Hay guys, kalian tau sekarang gue lagi dimana? Yups, betul banget, Gue lagi ada di jalan malioboro Yogyakarta, sumpah ya ni tempat keren banget gila. Kalian bisa liat sendirikan trotoarnya bersih, ada pengamen angklungnya disitu, kafe, toko toko kesusun rapi, ada delman trus ada becak juga, pokonya keren abis dah ni tempat cocok buat- kata gue belum selesai.
"kamu lagi ngapain sih yang, dari tadi ngomong sendiri?" tanya Bright suami gue.
"Ganggu aja sih kamu, aku itu lagi buat vlog" jawab gue.
"Udah deh gak usah buat vlog vlogan segala, gak penting juga" katanya.
"Iya iya ni aku matiin kameranya" kata gue.
"Nah gitu dong, sekarang kita minum kopi yuk" ajaknya.
"Ih kamu gimana sih... Kan kamu tau aku gak suka kopi, malah diajakin minum kopi" kata gue heran ama laki gua ini.
"Tapi kopi yang ini beda yang, kopi ini itu dicampur pake arang yang menyala" jelasnya.
"Pake arang?" kata gue bingung.
"Iya pake arang" jawab Bright.
"Kenapa pake arang" tanya gue.
"Jadi kopi ini itu terinspirasi dari gunung merapi yang ada disini yang, makanya kopinya di taro arang yang menyala supaya kek gunung yang meletus" jelasnya.
"O...... Kopi apa namanya?" tanya gue.
"Lupa aku namanya" jawabnya.
"Aneh aneh aja ya minuman jaman sekarang, kenapa gak pake batu bata yang dilelehkan aja, kan teksturnya lebih krunchy" kata gue ngasal.
"Ada ada aja kamu, kalo pake batu bata terinspirasi dari apa coba" kata Bright.
Kamipun tertawa untuk hal yang unfaedah ini.
"Oh ya yang, mae ama pho mana? Bukannya tu dua orang bareng kita tadi" tanya gue.
"Tadi sih katanya ada yang diurusin" jawab Bright.
"O... Urusan bisnis kali ya" kata gue.
"Iya kali" jawab Bright.
Tiba tiba mata gue tertuju pada toko yang menjual baju batik. Sumpah bajunya bagus bagus.
"Sayang kita kesana yuk" ajak gue ke Bright.
"Kesitu?" tanya Bright.
"Iya, aku mau beli baju batik khas jogja buat oleh oleh ntar" kata gue.
"Yaudah ayo" katanya lalu menggandeng tangan gue.
Senangnya digandeng ama suami 😘😘
Gue dan Bright pun menuju ke toko tersebut. Disana banyak sekali batik
*yaiyalah kan toko baju batik gimana sih gue
Disana kita juga diajarkan untuk membuat batik yang ditulis pake tangan itu lo guys.
Tapi gue disini kan niatnya cuma mau beli batiknya aja, jadi gak ada adegan gue lagi ngebatik di episode ini.
"500"
"350 ribu dapet tiga gimana"
"480"
"400 deh"
"Gak bisa mas, 460 deh gimana"
"Gak bisa turun lagi mas"
"Terakhir ni ya, 450 ribu dapet tiga"
"Em....."
"Udah lah Win, udah turun banyak banget juga masih aja minta diskon kasian mas mas nya" kata Bright.
"Iya iya, yaudah mas saya ambil tiga, 450 kan" kata gue.
"Iya"
"Yaudah Bright bayar!!" perintah gue.
"Aku?" tanyanya.
"Iyalah kau kan suamiku" kata gue.
"Iya iya, ni mas" kata Bright sambil memberikan uang.
"Makasih sayang ayo kita keluar" kata gue.
Gue dan Bright pun meninggalkan toko tadi.
"Kamu tadi kenapa pake ikut ikutan segala.. Gagalkan rencanaku buat dapet diskon gede" kata gue jengkel.
"Kasian abang yang jualnya Win" jawabnya.
"Padahal tadi aku mau pura pura gak jadi beli supaya dia tahan aku dan berakhir dengan memberikan diskon yang gede ke aku, tapi itu hanya wacana semata gara gara kamu" kata gue ngambek.
"Iya maaf, aku kan gak tau" kata Bright.
"Kamu mah emang gak sayang ama istri gak bisa apa liat istri seneng" kata gue.
"Iya aku salah, jangan ngambek dong ntar imutnya ilang" bujuk Bright.
"Bodo aku gak denger" kata gue.
"Yaudah sebagai tanda permintaan maaf aku, kamu boleh minta apa aja sama aku, kamu mau belanja apa aja boleh mau ena ena juga boleh, malah dengan senang hati aku menerimanya" kata Bright.
"Dasar mesum, kondisi kek gini masih aja mikir yang macem macem" kesal gue.
••••••••••
Bersambung....
KAMU SEDANG MEMBACA
Bojo Galak | Bright & Win |
Fiksi RemajaJadi "Bojo Galak | Bright & Win |" menceritakan tentang kehidupan Bright & Win setelah mereka menikah, tidak hanya Bright dan Win, di cerita itu juga ada kisah kehidupan Mew & Gulf, Phukong & Mil, Type & Man, Plan & Mean, Fhong & Boss. Jadi Win, Phu...