2

282 38 12
                                    

Hidup itu perlu banyak rasa
Tapi kalau terlalu banyak...
Jadinya... Enek!

Sweet Destiny
.
.
2
.
.
Dldr
.
.
.
.
Happy reading :)

"Mom, hari minggu besok, Mom liburkan?"

"Hum, kenapa? Jisung mau jalan-jalan?"

"Uhm," Bocah sembilan tahun itu mengangguk antusias setelah menandaskan susu cokelatnya. "Kita ke taman kota ya Mom, Jisung juga mau membawa sehunie."

"Aa." Luhan mengangguk, "kita bisa membawa Sehunie juga."

"Terimakasih Mom!" Jisung memberikan kecupan ringan di kedua pipi sang Ibu, lantas bergerak mengambil kucing kesayangannya. Seekor kucing jenis anggora yang gembul dan menggemaskan, Jisung memberinya nama Sehun.

"Jisung, Mom berangkat kerja dulu ya sayang, Jisung jangan main jauh-jauh oke, kalau butuh apa-apa, Jisung minta bantuan paman Lee saja!"

Jisung mengangguk, dengan menggendong sehun, Jisung mengantarkan kepergian sang Ibu hingga depan pintu. Lalu menutup kembali pintu apartemennya setelah sosok sang Ibu tak terlihat lagi.

***

Pandangan Sehun teralih pada sebuah map bewarna kuning yang terletak manis di atas tumpukan berkas lainnya. Ia melepas jasnya dan menyampirkannya di kursi kebanggaannya.

Duduk dengan tenang, Sehun mengambil map bewarna kuning tersebut dan membukanya. Membaca dalam hati dan teliti setiap tulisan yang tertera di sana. Matanya tajam mengawasi setiap detil informasi yang ia baca dalam diam. Senyum kepuasan nampak jelas tersungging dari bibirnya yang penuh. Pagi yang sibuk ini, sepertinya ia akan mengawalinya dengan kebahagiaan.

Tapi tunggu, sepertinya Sehun melupakan sesuatu, atau melewatkan sesuatu dari lembar kertas informasi yang ia baca? Ia kembali membuka map kuning itu dan membuka lembar ke lima dimana pada halaman tersebut terdapat sesuatu yang membuat keningnya mengkerut dengan ekspresi yang tidak terbaca.

"Dia, janda?"

Otaknya masih delapan puluh pesen mencerna informasi yang ia dapat. Tiba-tiba saja pandangannya teralihkan pada sosok yang dengan barbar sekali membuka pintu ruangannya. Sehun menatap datar sosok itu dan menutup kembali map di tangannya.

"Mau apa kau?"

"Mengunjungi calon suamiku." Jawab gadis itu, dan dengan tidak sopannya dia duduk di sofa dengan menyilangkan kakinya, memperlihatkan keindahan kulit yang ia punya.

Sehun berdecih, gadis di hadapannya ini benar-benar tidak tahu malu, hanya karena kedua orang tua mereka dekat, lantas putri bungsu dari pasangan Lee Dong Wook dan Lee Soo Young itu sudah mengklaim dirinya sebagai calon suaminya. Hell, Sehun bahkan menolak perjodohan itu dengan tegas waktu kedua keluarga mereka tidak sengaja bertemu di acara reunian sekolah.

"Kurasa kau tuli, atau kau memang tidak tahu malu, aku tidak pernah dan tidak akan pernah setuju dengan pernikahan yang bahkan hanya rencana itu."

"Kau jangan kejam begitu Sehun~~" Gadis itu menaikkan sedikit roknya, menatap Sehun dengan genitnya.

"Kau pikir aku tergoda? Nancy cepat keluar, pintu keluarnya ada di sana!" Menunjuk pintu bewarna hitam keemasan itu.

Sweet DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang