Das erste Treffen

53 5 0
                                    

By chocolate_factory23

"Jiazhen, Xia He, Xia Ming!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jiazhen, Xia He, Xia Ming!"

Ketiga anak perempuan berumur lima tahun secara serempak menatap Sang Ayah. Mereka tersenyum cerah lalu segera meloncat ke arah tubuh sang ayah dengan semangat.

"Papa pulang!"

"Selamat datang, Papa!"

"Papa, Papa! Papa pasti lelah, ayo Ming pijat punggung Papa!"

Wei Lu tersenyum geli mendengar kata-kata gadis kecilnya penuh semangat menyambut kepulangannya. Rasanya semua rasa penat yang dia rasakan menghilang ketika melihat wajah manis ketiga putri kembarnya. Didekapnya ketiga putri kembarnya yang kini berumur lima tahun ini lalu menciumi pipi ketiganya gemas. "Terimakasih Sayang. Ah, mama mana?" tanyanya kepada ketika anak kembar itu.

"Mama sedang berbicara dengan kakek, Papa. Kami disuruh menunggu mama kembali!" celoteh si Sulung Jiazhen dengan bersemangat.

"Benarkah? Baiklah, mari menunggu Ibu kembali," ajak Wei Lu sambil mengangkat tubuh ketiganya. Sambil mendengarkan celotehan anak-anak manisnya, Wei Lu hanya bisa terkekeh sambil sesekali menimpali.

"Ah, Wei, kapan kamu kembali?" Huwei Ling menatap Sang Suami yang tengah bercanda dengan anak-anak. "Ah, Ling Ling, aku baru saja kembali. Ada hal yang membuat para tetua memanggilmu?" tanya Wei sambil mencium kening Istrinya.

"Yah begitulah, kau tahu 'kan apa yang membuat para tetua itu mengomel? Tentu saja mengenai penerus," ucap Ling Ling sambil menghela napas. Wei Lu kembali memasang wajah datarnya. Klan Xiao memang pencetak para Guardian terbaik dalam sejarah dunia. Klan ini terkenal akan kepatuhan serta keloyalan yang tinggi terhadap orang yang mereka layani, dan dalam hal ini mereka sebagai ras kesatria. Seharusnya, setidaknya di antara ketiga anaknya ini akan menjadi Ketua Klan Xiao selanjutnya.

"Mereka terlalu cepat memikirkan penerus. Anak-anak ini bahkan masih berumur 5 tahun. Kita pun belum cukup tua untuk mengurus Klan ini," balas Wei Lu dengan nada rendah. Sungguh, normalnya semua anak-anak Klan Xiao memang akan mulai pelajarannya di umur delapan tahun, masih tiga tahun lagi untuk bahkan setidaknya memikirkan penerus bukan?

"Ya sudahlah, abaikan saja mereka." Ling Ling mengangkat bahunya malas.

Ketiga anaknya saling berpandangan, lalu menyeletuk, "Mama tenang saja, kami udah mikirin setelah para Kakek tua itu mengocehi Mama terus, kami pasti bisa menjadi salah satu penerus yang membanggakan kalian!" celoteh Jiazhen Xiao, si kembar tertua.

"Humh, Mama tenang saja, aku akan jadi sekeren Mama yang di dalam sejarah, bisa menjadi partner Papa sebagai Panglima Angkatan Darat!" balas Xia He si Anak tengah sambil memeluk Sang Ibu dengan senyum percaya diri.

"Ming mau kayak Papa, pasti bisa sehebat kaliaaan semua!" kata si bungsu kembar sambil mengangkat kedua tangannya seolah-olah menjelaskan sesuatu yang besar. Mendengar hal itu tentu kedua orang tua ini terkekeh geli lalu memeluk gemas ketiganya. Diciuminya wajah ketiganya gemas.

VestigiumTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang