"Gunakan sihir pedangmu untuk menghacurkan mereka!" Dentuman demi dentuman terus terdengar di jagad, keseimbangan mulai tergoyahkan. Para ksatria memimpin peperangan di garda terdepan. Diantara mereka terdapat seorang pemuda mengenakan jirah kebanggaan dari sukunya. Dengan badan yang sudah terpenuhi oleh luka, ia maju menghunuskan pedang dan merapalkan mantra untuk memanggil berbagai jenis pedang dengan ukuran yang berbeda-beda. Tanpa gentar ia maju menebas musuh yang ada di depannya.
Peperangan telah terjadi sejak seminggu yang lalu, kedua pasukan telah menumpahkan darah dan mengorbankan para pejuangnya untuk mempertahankan wilayah antara masing-masing. Teriakan yang memilukan silih berganti diantara dua kubu. Seorang pemimpin dari pasukan lawan merapalkan mantra yang cukup kuat, hingga membuat langit bergemuruh, mengeluarkan petir yang menyambar ke segala arah. Pasukan yang dipimpin pemuda tersebut mulai kehabisan tenaga. Banyak manna yang terkuras karena banyaknya sihir yang digunakan cukup kuat. Sesosok ular hitam keluar dibalik celah-celah langit. Dengan petir yang menyeliputi tubuhnya, secepat kilat ular menyambar pemuda tersebut dan membuatnya terpental jauh. Ia mulai hilang kesadaran, matanya mulai buram, tanpa sadar ia meneteskan air matanya. Ia merasa gagal menjadi seorang pemimpin. Pada detik-detik terakhir hidupnya, muncul sinar emas tepat di depan matanya. Dengan senyuman yang menawan, seorang gadis muncul dibalik sinar tersebut dan menghampiri si pemuda seraya berkata, "Belum saatnya!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Lliyth
FantasyDhan adalah seorang siswa di salah satu academi di kotanya. Ia menjalani hari-harinya dengan senang hati. Hingga datang seorang siswa pindahan yang sangat aneh yang merubah takdir Dhan untuk selama-lamanya. Petualangan dimulai...!