◀PLASTER▶

2 0 0
                                    

.
.
.
.happy reading!
+

Di pagi yang cerah itu terlihat seorang wanita sedang berlari-larian disebuah koridor.sering sekali ia menabrak orang yang disekitarnya.

"DIRA!!!!!kemari kamu!!nanti mang ucup diomelin neng!!yaampun!!!" ucap seorang laki paruh baya yang dikenal sebagai satpam sekolah berlarian mengejar wanita itu.siapa lagi kalau bukan dira.

Hari ini ia terlambat masuk sekolah dikarenakan tadi malam ia asik bermain mobile lagend hingga larut, dan akibatnya dia pun kesiangan sekarang.

Dira terus berlari menghindari satpam sekolah yang mengejarnya.

Hingga dia tak sadar ada seseorang yang menariknya dalam sebuah ruangan,dan membekapnya.

Lalu orang itu menutup pintu ruangan tersebut.

Dira pun meronta untuk dilepaskan.

"ssstttttt!!!jangan berisik!nanti lo ketauan.mau dihukum hah?!"ucap orang itu sambil tetap membekap mulut dira.

Dira yang tadinya tak henti-henti meronta ,dia pun langsung kicep.saat ia sadar ternyata orang yang membekapnya ini adalah Rafael.

Reflek,dira pun menggigit tangan Rafael.

"aarrgghhh,anjirr sakittttt!!!" ucap rafael sambil mengibas-ngibas kan tangannya.

"eh bloon.udeh ditolongin bukannya terimakasih,malah digigit tangan gue.duhhhh sakit nih!!"

"abisan,lo asal bekap gue aja.hehe sorry deh ya,reflek tadi"ucap dira cengengesan.

Rafael hanya melihat tangannya yang bekas digigit Dira.

Entah dari mana datangnya,perasaan iba pun muncul di hati Dira. Ia pun menarik paksa tangan Rafael yang luka akibat gigitannya.

Dia pun mengambil plaster kecil dari kantongnya dan menempelkannya pada tangan rafael.lalu diusapnya tangan itu.

Rafael yang melihat tingkah dira barusan langsung menatap tak percaya.seorang cewe nakal juga bisa punya perasaan baik.

Dira yang merasa ditatap pun,ikut menatap Rafael.

Entah mengapa kejadian dimobil waktu itu pun terulang diotaknya.

Jantungnya bergetar tak karuan.Aneh memang seorang Dira bisa merasaakan ini pada seseorang yang baru dikenal.

Keduanya pun sadar langsung melepaskan pandangannya masing-masing.

Salting?ya,mereka berdua memang salting.setelah apa yang baru saja terjadi.

Dira pun langsung berjalan kearah pintu,untuk keluar dari ruangan yang membuatnya awkward.

Baru saja ia memegang knop pintu,Rafael langsung menariknya kebelakang.lalu Rafael yang membuka pintu tersebut.Ia pun keluar dari ruangan tersebut.

Dira kaget,karena dirinya tiba-tiba ditarik kebelakang oleh rafael.dia juga kesal karena tiba-tiba rafael meninggalkannya sendirian.

Rafael pun celingak-celinguk seperti memperhatikan situasi. Lalu dia menghampiri dira yang masih terdiam di ruangan itu.

Dira terkejut karena Rafael balik lagi.

"eh,udah gk ada siapa-siapa nih.mang ucup juga udah gk ada kayanya.Keluar gih,balik ke kelas.belajar yang bener.gue duluan ya.bye" ucap rafael sambil mengacak rambut Dira pelan,lalu pergi langsung menuju ke kelas. +

Dira pun malah makin kaget,dengan apa yang barusan terjadi.

"skot jantung gue hari ini 2xlipat.huh" ucap dira sambil merapikan rambutnya yang diacak-acak rafael.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

KRRIIIINGGG

Suara bel tanda istirahat pun berbunyi.

Siswa siwi pun keluar dari kelas untuk menuju ke kantin.

Beda dengan Dira yang dari tadi hanya terdiam.seperti tidak punya gairah hidup hari ini.

Sisil pun bingung,dengan apa yang terjadi sama dira.karena setiap ditanya kenapa,dira hanya jawab "GPP" tapi sikapnya makin aneh.

Selama tadi jam pelajaran ia hanya tiduran dimeja,suka ngelamun,dan menyetel lagu-lagu yang sisil dengar seperti lagu mellow galau.

Pasalnya,selama ini yang sisil tau dira tidak pernah menyetel lagu-lagu seperti itu.

Sekarang sisil mengajaknya untuk ke kantin ia ogah-ogahan.tidak seperti biasanya.

"Dir,lo kenapa si dari tadi diem aja???" tanya sisil.

"engga.gue gapapa"

"ih boong lo najis. Dari tadi kaya anak bego ngelamun terus.apa si yang lo pikirin?"

"apaan si sil.gue gapapa juga lebay lo."

"gue tau dir,tau bgt.mau lo bilang gapapa juga gue tau pasti ada apa apa.kita udah sahabatan lama dira.gue tau lo bgt.klo punya masalah,bilang aja.buat apa gue jadi sahabat lo,kalo gue gabisa bantuin lo?"

Dira pun terdiam,mendengar ucapan sisil.

Dira juga bingung,dia kenapa.seperti ada perasaan aneh didalam hatinya.tapi ia gatau itu apa.

Atau jangan-jangan ia sadar kalau dia mempunyai rasa sama Rafael?ah tidak.tidak.tidak mungkin.batin dira terus saja seperti itu.

Entahlah,aneh saja seorang seperti dira merasakan jatuh cinta?

Jikapun benar.ia malu untuk mengakui itu.ia hanya bisa pendam perasaan itu.hingga suatu saat ia berani mengakuinya.

Mungkin belum saatnya sisil tau,nanti abis deh gue diledekin gara-gara galau kek anak labil. Batin dira.

"Sil?kantin yu!"ucap dira.

"anjir.aneh banget si lo.tadi gue ajakin gamau,sekarang malah lo yang ngajakin.labil juga lo bocah."

"apaansi,tadi gue bingung,mau diet atau engga"ucap dira bohong.padahal bukan itu yang ia pikirkan tadi.

"alaaah.sok bgt lo anjir.badan udah kurus kerempeng,sok sok mau diet"

"sirik aja yang gendats hehe"

"gue ga gendats anjir,cuma kelebihan lemak dikittttttt"

"udah ah,lama lo cepetan laper nih"ucap dira sambil membereskan headset nya.

"kuyyyy"ucap sisil.

Mereka pun menuju ke kantin....

.
.
.
.
.
.
.
Bersambung......

DERA & DIRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang