Author pov.
Sudah dua jam berlalu.
Rain dan orang tua Jungkook masih setia menunggu dokter yang menangani Jungkook didalam sana.
Perasaan mereka masih saja merasa resah, karena dokter masih belum juga kunjung keluar.
Seketika manik mereka menoleh bersamaan, kearah Yoongi yang akhirnya keluar dari ruangan tersebut. Dan dengan cepat, mereka pun lantas langsung menghampirinya.
"Bagaimana keaadan putra saya dok??" Tanya tuan Jeon cemas.
"Eoh, apa anda appanya??" Tanya Yoongi inten.
"Ne, aku appanya."
"Pasien sekarang sudah kembali stabil."
Semua lantas menghela nafas lega.
"Yoongi oppa, jika boleh tau apa yang menyebabkan Jungkook seperti tadi??" Tanya Rain.
"Apa terakhir kali dia sedang di ajak bicara??" Tanya Yoongi, yang tentunya membuat Rain mengerenyitkan keningnya.
"Ne, terakhir kali aku yang mengajaknya bicara, dan aku juga tadi sempat melihatnya meneteskan air mata. Tapi tiba-tiba saja----."
"Itu hal yang bagus Rain. Teruslah ajak dia berbicara!! Syaraf otaknya saat itu merespon ucapanmu, maka secara tidak langsung syaraf-syaraf pada tubuhnya yang lain juga ikut merespon." Jelas Yoongi.
"Eoh, jinjjayo??"
"Ne, pasien juga sudah bisa ditemui sekarang."
Rain dan yang lainnya hanya mengangguk paham.
"Kalau begitu, bisakah kalian ikut keruangan saya?? Ada hal yang musti saya sampaikan." Lanjut Yoongi pada orang tua Jungkook.
"Eoh, bisa dok!!" Jawab nyonya Jeon dengan cepat.
Yoongi lantas tersenyum simpul, dan tak lama mereka pun pergi saat itu juga menuju ruangannya.
Sedangkan Rain, ia memutuskan kembali untuk memasuki ruangannya Jungkook.
...
.
.
.
.
.
.
Sesampainya Rain didalam. Ia langsung saja duduk kembali disamping Jungkook sembari menggenggam tangan pria itu.Matanya pun berkaca, ia merasa lega dan senang karena pada akhirnya Jungkook perlahan mulai menandakan kehidupannya kembali setelah sekian lamanya.
Namun tetap saja ada rasa bersalah pada dirinya. Rain takut, jika nanti sahabatnya itu terbangun?? Jungkook akan kecewa padanya.
Wanita itu hanya bisa menghela nafas berat.
"Hey, berjanjilah padaku!! Berjanjilah saat kau membuka matamu, kau tak akan membenciku!! A-aku tau kau pasti akan kecewa padaku, karena aku tidak bisa menunggumu lebih lama lagi. Tapi kau tetaplah sahabatku, Jeon Jungkook ku!! Kau tetap orang yang berarti dalam hidupku. Jadi kumohon tetaplah berjuang disana!! Kau dengarkan, hemmm??" Tutur Rain, dengan hatinya yang benar-benar terasa sangat sakit saat ini.
Rain lalu menyeka air matanya yang sebentar lagi akan jatuh dipipinya. Ia lalu tersenyum sembari memandangi wajah pria dihadapannya itu, yang kini sedang tertidur tenang.
...
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Malam pun sudah tiba.Rain sudah kembali kerumahnya.
Saat itu Rain pun sudah bersama Taehyung dimeja makan, untuk makan malam.
Suasana pun terasa hening, hanya terdengar suara dentingan sendok dan piring yang bertabrakan.
Taehyung pun menyadari dengan sikap istrinya yang sedari tadi hanya terdiam.

KAMU SEDANG MEMBACA
RAIN MEMORIES
RomanceCerita ON Going. 18+ keatas. Adaptasi Drama Korea. Bagaimana rasanya jika satu-persatu kenangan yang sudah susah payah kita ingat, harus terhapus begitu saja?? Bisakah kita melakukannya?? Perjuangan Gadis bernama Park Yirain, menghadapi begitu bany...