Author pov.
"Astaga, dia panas sekali." Ucap Rain terkejut.
"Taehyung, kenapa kau bisa sedemam ini, hem?? Ah, sudahlah!! Sebaiknya aku segera mengompresnya, agar panasnya bisa segera turun." Lanjutnya yang langsung saja bergegas pergi menuju dapur untuk menyiapkan semuanya.
Beberapa saat kemudian, Rain pun sudah kembali dengan membawa air kompresannya. Ia lalu menyimpan kompresan tersebut diatas nakas, karena ia harus melepaskan sepatu Taehyung terlebih dahulu.
"Apa separah ini?? Bahkan dia tak merasakan aku melepaskan sepatunya??" Gumam Rain sembari akan mulai mengompreskan handuk basah tersebut dikeningnya Taehyung.
"Kenapa kau tak bilang jika kau sedang sakit Taehyung??" Ucap Rain sembari menatap sendu pria dihadapannya itu.
...
.
.
.
.
.
Jarum jam pun kini sudah menunjukan pukul 23:00 malam. Dan saat itu, Rain masih setia menunggu panasnya Taehyung mereda. Ia juga tak lupa terus telaten mengganti setiap air kompresannya dengan yang baru. Ya, walau pun ia juga sangat merasa lelah, tapi rasa hawatirnya lebih besar sehingga ia mengkesampingkan rasa lelahnya demi Taehyung."Rain!!" Lirih Taehyung tiba-tiba dengan matanya yang masih terpejam.
"Eoh, Taehyung-ah kau sudah bangun??" Ucap Rain terkejut sesaat ia baru saja akan memejamkan matanya disamping Taehyung.
"Rain, aku mencintaimu!! Rain." Lirih Taehyung kembali dengan mata yang masih terus terpejam.
Rain lantas tertegun.
"Mwo?? Apa dia mengingau??"
"Rain, jangan tinggalkan aku!! Aku mohon!! Aku mencintaimu." Lirih Taehyung kembali, dan tanpa sadar pria itu kini meneteskan air matanya.
"Taehyung kau menangis?? Apa sampai segitunya kau takut kehilanganku?? Kenapa bisa begini?? Bukankah dulu kau tak mencintaiku??" Gunyam Rain resah, sembari terus mengusap kepala Taehyung agar pria itu merasa tenang kembali.
Beberapa menit kemudian, Taehyung pun sudah kembali tertidur dengan tenang. Dan saat itu juga, tak terasa Rain pun juga ikut tertidur sembari salah satu tangannya yang memeluk tubuh Taehyung.
...
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Keesokan harinya, pukul 08:00 pagi.Saat itu Taehyung mulai terbangun dari tidurnya. Ia pun perlahan mulai membuka matanya satu persatu. Dan seketika itu juga ia pun tertegun karena tubuhnya terasa berat.
Pria itu lantas menetralkan pandangannya. Dan sungguh terkejutnya ia saat melihat Rain yang tengah tertidur pulas sembari memeluk dirinya.
"Rain?? Akhhhh, kepalaku sakit sekali." Ringis Taehyung sembari memegangngi kepalanya, ia pun tertegun kembali sesaat tak sengaja mendapatkan handuk dikeningnya.
"Mwo?? Apa semalam aku demam?? Apa Rain juga yang melakukan ini??"
Seketika itu juga rasa sakit dikepala Taehyung kembali menyerangnya.
"Aggggrrrh, kenapa sakit sekali??"
Sontak ringisannya itu berhasil membangunkan Rain saat itu juga, wanita itu lantas membuka matanya dengan terkejut.
"Taehyung kau sudah bangun?? Ada apa?? Kenapa kepalamu, hemmm??" Tanya Rain khawatir.
"Entahlah kepalaku rasanya sangat sakit sekali." Jawab Taehyung sembari terus memegangngi kepalanya.
Rain lalu mendudukan dirinya disamping Taehyung yang saat itu masih terbaring lemah.
"Kita kedokter saja ya??" Ujar Rain khawatir.
"Aniyo!! Tidak perlu Rain. Tolong kau siapkan saja obat pereda sakit kepalanya!! Aku yakin nanti juga akan menghilang rasa sakitnya."
"Kau yakin??"
KAMU SEDANG MEMBACA
RAIN MEMORIES
RomanceCerita ON Going. 18+ keatas. Adaptasi Drama Korea. Bagaimana rasanya jika satu-persatu kenangan yang sudah susah payah kita ingat, harus terhapus begitu saja?? Bisakah kita melakukannya?? Perjuangan Gadis bernama Park Yirain, menghadapi begitu bany...