Bab 2 - Eucalyptus Biru

20 2 0
                                    


Eun Jin Homestay.

"Eonnie! Aku berangkat sekarang yaaa!" gadis yang selalu terburu-buru dengan waktu, kini memakan sebuah roti panggang dengan tambahan selai cokelat, tersisa dia atas meja makan.

Melihat gadis yang tengah memakai sepatu putih didekat dapur kecil, ia menatap sepotong roti masih tersisa di piring kecil. "Rotinya dihabiskan! Jangan lupa susunya juga. Kau kalau makan selalu saja tersisa! Ya, ya! Choi Yoo Ra!" katanya mengeraskan suaranya.

"Sampai jumpa nanti malam! Aku akan pulang tepat waktu kalau tidak macet dijalan! Siapkan sup lobak dengan tambahan kimchi, ya eonnie! Byeee!"

Eun Jin menatap gadis itu hanya bertolak pinggang. Sikap tidak senonoh di setiap pagi, membuat emosinya harus diturunkan dan menghembuskan napas perlahan-lahan. "Ah dasar gadis itu! Ohhh ya Tuhan... kalau bukan karena kakak, mungkin akan ku usir dia dari sini. Gadis keras kepala!" gerutunya sambil membenahi piring kotor.

Gadis itu sudah pergi dari tempat tinggalnya, kini penghuni lain mulai berdatangan dan menarik kursi untuk segera menyantap sarapan pagi. Sama seperti Yoo Ra yang hanya memakan selembar roti tawar dengan selai cokelat. Mereka pun disajikan dengan Eun Jin yang mempersiapkan semua kebutuhan penghuni Homestay-nya.

"Selamat pagi, kakak! Ahhh... kenapa tidak dengan sup lobak hari ini?" tanya Min Young, gadis dengan seragam bank swasta memanyunkan bibirnya.

"Aku bangun kesiangan. Sekarang, makan saja yang ada dulu, ya? Nanti malam, akan ku buatkan sup lobak dengan tambahan kimchi supaya kalian berselera."

Min Young menganggukkan kepalanya. Mengambil selembar roti yang sudah diberi selai cokelat, ia pun memakannya dengan baik. "Kau kalau memakai seragam, jangan sampai tertekuk seperti ini. Apa aku harus setrika lagi, supaya terlihat rapih?"

Eun Jin selalu perhatian dengan penghuni Homestay, dengan cara ia berperilaku seperti seorang ibu dari empat orang anak. Memeriksa seragam kerja Min Young sedikit ada lipatan dan membuat dilihatnya tidak begitu rapih, tangannya pun mulai membetulkan sebuah dasi miring yang Min Young pakai.

"Aku kira tadi masih jam 6 pagi, dan ternyata sudah masuk setengah 8. Mau tidak mau, aku langsung memakainya tanpa mengganti baju biasa terlebih dulu. Ahhh kakak, aku minta maaf kalau merepotkan kakak terus."

Eun Jin melebarkan senyumannya seraya mengusap puncak kepala Min Young. Dilihatnya Lee Sang Woon sudah turun dan bersiap pergi bekerja juga, Eun Jin memberikan senyumannya dan menyiapkan selembar roti sama seperti yang lainnya.

"Yeon Seok kemana? Apa dia tidak pergi bekerja?" tanya Eun Jin ketika tidak menemukan Yeon Seok, teman Lee Sang Woon pergi sarapan seperti yang lain. "Aku tidak tahu. Tapi kakak, aku sudah buru-buru harus berangkat, karena hari ini ada meeting penting. Jadi, aku hanya minum susu dan pergi ya?"

"Apa tidak makan dulu? Sedikit sajaaa, agar perutmu tidak sakit dan—"

"Sudah ya kak, aku berangkat dulu. Ah, Min Young, kau tidak berangkat sekarang? Bukannya bank kali ini buka lebih awal, dari biasanya?" tanya Sang Woon yang tengah memakai sepatu fantofel hitam kepada Min Young.

Min Young menggelengkan kepalanya. "Tidak. Aku bekerja sesuai dari jam biasanya. Memangnya, kau tahu dari siapa kalau bank saat ini buka lebih awal?"

"Ah tidak. Aku hanya mendapatkan berita, bahwa bank swasta maupun negeri buka lebih awal—namun tidak semua. Kalau begitu, kakak, aku berangkat dulu. Dahhh!" ucap Sang Woon yang sudah pergi keluar dari Homestay.

"Sampai jumpa nanti malam! Aku akan membuat sup lobak dengan kimchi! Pulanglah tepat waktu, Sang Woon!" teriak Eun Jin kepada Sang Woon yang sudah keluar dari Homestay.

[BS] YOUR CRUSH (HIATUS) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang