Studio ini sepi. Biasanya, gadis yang tengah menatap selembar kertas kosong, tengah mengerjakan sesuatu yang membuatnya lupa untuk memakan makanan yang ia suka ketika waktunya sedang senggang sedikit. Namun sekarang, benar-benar setiap hari senggang.
Pekerjaan penting dengan pak Kang, sudah selesai. Ingin mencari klien yang benar-benar mempercayai tugasnya sebagai Voice-over handal, ternyata tidak segampang dirinya mengerjakan sebuah mixing pada rekaman.
Saat ini, matanya menyapu Eucalyptus Biru yang tata letaknya masih sama. Dan ternyata, satu minggu sudah berlalu. Gadis ini sampai lupa untuk mengantarkan Eucalyptus itu kepada pemilik asli, yang dihadiahkan oleh seorang gadis kepada dirinya.
"Aaa... bagaimana kondisi pak Kim saat ini?" gumamnya yang memainkan pensil dengan jemarinya. Pandangannya masih fokus menatap Eucalyptus Biru.
Satu minggu yang lalu, gadis ini pernah mengatakan untuk mengganti tanaman hias milik pak Kim. Karena permasalahan yang membuat tanaman itu tidak bereaksi apa-apa, gadis ini sudah bersedia menggantikan sebuah tanaman kepada pria itu.
Namun, sekarang, ia benar-benar lupa untuk mengantarkan Eucalyptus itu kepada pak Kim, pria yang dicintai oleh seorang gadis yang memberikannya Eucalyptus Biru.
"Kenapa aku jadi memikirkan pak Kim begini?" tanyanya pada diri sendiri. Meletakkan pensil diatas selembar kertas kosong, tubuhnya bangkit mengambil ransel seraya menggendongnya dipundak.
Karena posisi semua alat perekam dalam kondisi mati, gadis ini hanya mematikan lampu dan menutup pintu studio. Namun langkah kakinya terhenti tepat di depan pintu studio. Ia kembali membuka pintu dan menyalakan lampu, lalu mengambil Eucalyptus Biru di pojok ruangan.
"Yeon A-ssi. Mianhae..."
Setelah siap menanggapi Eucalyptus dikedua tangannya, gadis ini sangat berhati-hati membawa tanaman hias pemberian Yeon A untuk pria yang dicintainya, Kim Tae Hyung. Lalu, ia sendiri, sudah bersedia memberikannya karena pria itu lebih membutuhkan dibandingkan dirinya sendiri.
Sudah keluar dari studio, langkah gadis ini mampir masuk kedalam ruang pak Jung—dimana pria tua itu tengah membungkus tanaman hias yang siap untuk diantarkan untuk pelanggannya.
"Annyeong, pak Jung!" sapa gadis ini kepada pria tua di hadapannya. "Nee, Choi Yoo Ra."
"Ada sedikit pekerjaan untukmu kali ini. Tolonglah bantu Yura untuk memberikan kotak kecil, kepada tanaman ini. Mau?"
Pak Jung menoleh, menatap gadis yang menyodorkan tanaman hias kecil kepadanya. Tidak bertanya untuk siapa dan kenapa harus diberi kotak, pria tua itu langsung mengambilnya dan memberikan satu kotak kecil dengan ukuran yang sama pada tanaman ini.
Mata gadis ini menyapu kepada tumpukan kertas kecil dengan bandul merk toko pak Jung. "Apa aku boleh memintanya? Hanya satu saja," tanya Yoo Ra kepada pak Jung.
"Ambillah jika kau perlu. Jangan lupa juga, kau harus membayar ini semua. Ingat?" balas pak Jung yang menggelengkan kepala seraya mengingatkan sebuah pesan kecil.
Gadis ini menatap pria tua itu tidak percaya. Biasanya, pria tua itu begitu baik terhadapnya tidak tanggung-tanggung. Namun, sekarang, coba lihatlah. Hanya satu kotak berukuran kecil dengan kertas berbandul nama toko saja, kena tagihan juga?
Dengan sangat berat hati, gadis ini mengeluarkan selembar uang lalu memberikannya kepada pak Jung. "Apa itu cukup?"
"Sudah, terima kasih banyak. Dan ini, tanaman milikmu. Semoga suka dan, hati-hati dijalan."
Gadis ini mengambil kotak berisikan tanaman kesayangannya seraya menganggukkan kepala. Berjalan keluar dari toko milik pak Jung, ia memegang kotak ini begitu erat dan sangat berhati-hati.

KAMU SEDANG MEMBACA
[BS] YOUR CRUSH (HIATUS)
FanfictionPameran Seni, Kamera Vintage, juga dengan Festival yang ada di kota Seoul. Dengan seorang gadis yang bekerja sebagai juru Voice-over di studio milik pak Jung So Min, sejak menginjakan kaki di Kota Cheonan, Chungcheong Selatan pada Seoul. Bertemu d...