Bab 3 - Kamera Mirrorless

11 1 0
                                    


12 April, Yeongdeungpo.

"Saya kembali... namun tidak dengan besok, hari terakhir saya harus ke tempat ini. Sudahkah aku membuatmu menunggu hari ini? Tidak kan?"

Datang dengan menaiki bus berwarna biru seperti biasa. Menginjakkan kaki ditempat seperti 10 tahun yang lalu, kali ini berbeda namun pendiriannya tetap sama.

Yeongdeungpo dan melihat bunga Sakura.

Ketika usianya 10 tahun, dengan rasa penasaran ia pergi ke Yeongdeungpo bersama dengan seseorang yang selalu menemaninya dari kecil. Pergi menaiki bus berwarna biru juga dengan membawa kamera. Ia tidak melupakan kenangan itu semua.

"Yeon A. Aku datang lagi..." gumamnya menatap bunga Sakura yang sedikit demi sedikit mulai berjatuhan di bahunya.

Kata yang sering terucap dalam sendu, ia mengingat dimana seseorang selalu mengajaknya berbicara dibawah pohon Sakura dan memotret sebuah moment ketika hari terakhir festival Yeongdeungpo akan segera ditutup.

Taehyung-ah! Coba kau lihat kesini. Aku akan memotret mu dan mulailah untuk tersenyum lebar. Satu... dua... tiii—

"Aku merindukanmu, Yeon A. Kenapa kau harus meninggalkanku sendirian disini?" gumamnya menatap selembar cetakan foto yang selalu ia simpan didalam dompet kulit berwarna cokelat muda.

Tetapi, ada yang membuatnya diam ketika sebuah benda menyadarkan pikirannya—bahwa hari ini, ia harus mengembalikannya kepada pemiliknya. Sebuah kamera vintage yang bertemu ditempat ini dan lupa untuk dikembalikan dengan segera.

Setelah bertemu beberapa hari yang lalu, pikirannya belum siap untuk bertemu dengannya lagi—ketika ada satu permasalahan yang membuatnya enggan untuk kembali kesana.

"Yeon A. Apakah kau memberikan Eucalyptus itu kepadanya?" gumam pria ini ketika tanaman hias rupanya sama seperti miliknya, juga dimiliki oleh orang lain. "Kenapa harus Eucalyptus Biru?"

Datang lalu diingat. Pergi lalu mengingatnya. Pandangannya beralih kepada beberapa anak kecil yang sama mengunjungi tempat ini. Dengan para orang tua di belakang mereka, senyumannya begitu merekah.

Taehyung-ah! Ibu akan menjagamu disetiap kita pergi ke Yeongdeungpo bersama dengan Yeon A. Janganlah kau pergi ke sembarang tempat, dan jangan lupa kau harus juga menjaganya dengan baik. Paham?

Nee, eomma. Aku akan menjaga Yeon A, seperti ibu menjaga diriku. Hati-hati membeli roti isi dagingnya, jangan sampai terlambat. Aku akan menunggumu kembali.

Baik. Ibu akan segera datang... Yeon A!? Bibi pergi sebentar, kau disini saja ya bersama dengan Taehyung. Dahhh...

Ingatan yang baik... dan, sempurna. Yeongdeungpo benar-benar sulit untuk dilupakan begitu saja. Walaupun banyak sekali yang terjadi di tempat ini, ia akan tetap menyukai Yeongdeungpo seperti ia menyukai hadiah roti isi daging, yang diberikan oleh ibunya bersama dengan Yeon A.

"Taehyung-ssi? Ahhh, kau disini juga? Dengan siapa? Apa kau sendirian saja?" datang seorang teman satu hunian di apartment. Duduk disebelah Tae Hyung, tangannya memegang satu cup kopi dingin dan membawa kamera kebanggannya.

"Aku tidak sendiri... melainkan denganmu, Jungkook-ah. Lalu, tumben sekali kau ke tempat ini. Ada apa?" balas Tae Hyung yang bertanya seperti Jung Kook menanyainya tadi.

Jung Kook menggeleng, "Tidak ada apa-apa. Aku hanya bosan di apartment sendirian. Ku pikir, aku akan pergi berjalan-jalan untuk menghilangkan rasa jenuh karena Yoon Gi hyung pergi. Jadi aku putuskan, mungkin seru ketika aku mengunjungi Yeongdeungpo, sama seperti kau saat ini."

[BS] YOUR CRUSH (HIATUS) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang