"Ini kak rumah nya,kek gubuk derita kan kak,dulu disini banyak sampahnya tapi udh gk ada,soalnya udh di siram sama banjir,trus jadi danau deh" jelas nya yang sedang melihat sekeliling.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Bi,ini mah bkn gubuk derita,tapi lebih disebut sebagai rumah antik" ucap ku dengan nada bicara pelan.
"Kita pulang ajh yuk tumu,bibi merasa gk enak body nih" bibi pun merasakan aura mistis di rumah hyunseo.
"Udh bibi santay ajh,gk usah takut,ohh apa jangan-jangan bibi bisa liat hantu ya,wahh bibi hebat banget" hibur ku yg sedang menenangkan bi yuri.
"Ayok tumu kita pulang,bibi merasa gk enak body nih" rengek bi yuri.
"ihh bibi kek anak kecil deh,ywdh bibi pulang ajh,biar taeh yang bantu kakak nya hyunseo" ujar ku dengan gagah.
"Ehh tumu,itu kek diary dehh,coba bibi cek itu beneran diary apa gk" bibi pun langsung mengambil diary tsb dan.....
"Bi,jangan di buka,ini kan diary orang bi,gk boleh di baca sembarangan dong sini diary nya biar taeh ajh yg simpen" aku pun merebut diary yang hampir di buka oleh bi yuri.
"ihh tumu,kan bibi mau baca diary nya siapa tau ajh masih kosong,belum di tulis apa-apa" bi yuri memohon agar aku memberikan diary tersebut.
"Gk,taeh gk akan ijinin bibi buat baca diary orang,diary ini kan bukan hak bi yuri,harus ada ijin dulu klo mau baca diary orang" tolak ku dengan tegas.
"Yahh tumu,ywdh deh bibi mau pulang ajh,tumu bantuin ajh tuh anak kecil yg tadi,bibi jadi baper sama tumu" bi yuri pun langsung pergi begitu saja dengan raut wajah badmood.
"Yahh si bibi gitu doang ngambek,ehhh hyunseo kemana ya?!! sampe sekarang dia belum keluar juga dari rumah nya" gumam ku sambil melihat ke dlm rmh nya hyunseo.
"Tolong,tolong,apa ada orng di luar?!! to,tolong aku,selamatkan aku,tolong" tiba-tiba ada seseorang yang meminta tolong dari dalam rumah nya hyunseo.
"Heyy kamu gpp?!! kepala mu terluka heyy katakan sesuatu" ucap ku dengan nada bicara pelan.
"Heyyy kau,tolong aku,aku tidak mau mati disini,tolong selamatkan aku,ku mohon selamatkan nyawa ku" ia pun merangkak perlahan-lahan.
"Nama mu siapa? seperti nya aku tdk mengenali wajah mu karna wajah mu penuh dengan memar" tanya ku dgn nada bicara khawatir.
"Tolong panggilkan polisi,ku mohon aku tidak mau mati disini" ucap nya yang tiba-tiba pingsan.
*Drrrtttt drrrtttt drrrtttttt*
"Mama ngapain nelpon sih,duhh gmn nih,bi yuri kmn sih?!" aku mulai panik.
Aku pun mengabaikan telpon dari mamah.
Lalu aku nekat masuk ke rumah antik tersebut dan menggendong nya.
