Hallo, disini aku akan posting chapter pertama. Semoga suka yaa ><
Jangan lupa tekan tombol bintang dan komen ya, selamat membaca ><
*************
150 Abad Yang Lalu
Terlihat istana yang begitu megah, sosok raja sedang duduk di ruangannya dan mengamati lembar demi lembar yang telah di berikan oleh tangan kanannya. Matanya dengan teliti menatap kearah lembar tersebut hingga suara ketukan pintu membuatnya menghentikan kegiatannya yang sedang membaca. Matanya menatap kearah pintu dan berujar dengan tegas. "Masuk", seketika sang Raja menatap tangan kanannya yang membawakan kertas lagi. Dahi sang Raja menyerngit pelan. "Ada apa?", tanyanya dengan to the point. Tangan Raja tersebut menunduk hormat dan berjalan menuju meja kerja Raja, ia meletakkan surat di atas meja kerja sang Raja.
"Ini adalah surat dari bangsa Demon Yang Mulia, saya rasa ada yang tidak beres"
Sang Raja langsung mengambil surat tersebut dan segera membukanya, ia mengambil surat dan mulai membacanya dengan baik. Matanya membaca kata demi kata yang ada didalam surat tersebut. Hingga seketika sang Raja memukul meja dengan kuat dan berdiri dari duduknya. Ia menatap marah kearah tangan kanannya dan tangan satunya ia gunakan untuk meremas surat tersebut.
"Siapkan pasukan, 3 hari lagi kita akan berperang!"
"Baik Yang Mulia"
Tangan kanan Raja tersebut keluar dari ruangan sang Raja, sementara sang Raja berjalan keluar dari ruangannya juga menuju tempat dimana para Kesatria Werewolf di latih. Ia berjalan dengan beberapa pengawal yang mengikutinya dari belakang. Hingga ia tiba di lapangan terbuka dan mencari sosok anaknya yang ikut berlatih di dalam Kasatria tersebut. "Panggilkan Pangeran Aaron, suruh dia menghadap saya", dengan tegasnya sang Raja memerintah. "Baik Yang Mulia", ucap salah satu pengawal tersebut. Sang Raja langsung menuju salah satu ruangan khusus. Ia masuk kedalam dan duduk di salah satu kursi yang masih kosong.
"Kenapa bangsa Demon sangat menginginkan berperang, astaga apakah mereka tidak tahu tata krama"
********************
Sementara itu di lain tempat
Semua pengawal menunduk takut saat melihat Raja mereka yang murka, beberapa dari mereka bahkan sudah ada yang terluka hebat dan juga lebih parahnya lagi ada yang sudah merenggang nyawanya. Saat ini kerajaan di gemparkan dengan kekuasaan utara yang mana mereka sudah mengincarnya untuk memperluas kerajaan, akan tetapi bangsa Werewolf sudah lebih dulu bertindak dengan cepat. Raja juga sudah menyuruh anak buahnya untuk mengirimkan pesan kepada bangsa Werewolf yang mana mereka mengajak bangsa tersebut untuk berperang.
Ditengah kekacauan tersebut, terlihat wanita cantik dengan gaun berwarna putih seputih tulang berjalan dengan anggun menghampiri Raja. Semua yang melihatnya segera menunduk hormat dan memberikan jalan kepada wanita tersebut. "Salam hormat Raja ku", ucap wanita tersebut dan menunduk hormat. Ia segera menegakkan badannya dan menghampiri Raja. Wanita tersebut segera memeluk Raja dengan lembut, ia tersenyum dengan begitu manis. "Kau, selalu saja mencari masalah dengan bangsa lain", kekehan terdengar dari wanita tersebut. "Kau sangat tau aku Ratu ku, kekuasaan yang kita incar sudah hampir 100% di ambil oleh bangsa lain. Sudah pasti aku tidak ingin apa yang sudah seharusnya milikku di ambil oleh yang lainnya", sang Raja berbicara dengan begitu tegas.
Wanita tersebut yang ternyata sang Ratu hanya terkekeh pelan dan mengelus pundak sang suami yang sedang tersulut oleh emosi. "Apa kau akan mengajak dia? Tapi bukankah umurnya masih belia? Dia baru 20 tahun untuk di ajak berperang", tangannya tidak pernah berhenti untuk mengelus pundak sang suami dengan tujuan menenangkan sang suami. "Tidak, ini akan menjadi peperangan pertamanya untuk langsung merasakan bagaimana menjadi panglima. Bukankah itu keinginannya untuk menjadi panglima? Dia memang hebat, tidak seperti kembarannya yang ada di istana mu", ucapan Raja membuat sang Ratu menghentikan kegiatannya dan berdecih pelan. "Kau ini, jangan begitu. Mereka tetap anak mu, hanya mereka berbeda. Kalau Junggyo sangat mirip dengan ku berbeda dengan adiknya".
"Ya betul, kita lihat saja. Seberapa bringasnya anak itu.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Pangeran Jungkook"
*************
Terimakasih yang sudah membaca, sampai jumpaa di chapter berikutnyaa ><
KAMU SEDANG MEMBACA
Unser Schicksal (KookV)
FantasyHanya cerita biasa dimana dua bangsa yang tidak memiliki hubungan baik harus di satukan dalam ikatan takdir. Ikatan yang suci membuat siapa saja tidak bisa memisahkan mereka, bahkan orang tua mereka hingga keluarga besar tidak dapat mengelaknya. La...