Okeeii aku kembali dengan chapter baru, semoga ada yang baca yaa ><
Selamat membaca ><
*****************
Pagi hari yang cerah ini Taehyung berlari kecil di sekeliling taman dekat apartement miliknya. Ia berlari dengan menggunakan earphone miliknya yang mendengarkan lagu barat kesukaannya. Saat tengah berlari dengan santai, entah kesalahan siapa ia seketika terjatuh dan terduduk di tanah. "Aduuhh, sakit", ia meringis pelan dan melihat kakinya yang tergores sedikit. Sementara, seseorang yang menabrak pemuda manis itu terkejut dan segera berjongkok di hadapan Taehyung. "Anda tidak apa apa? Maaf saya tadi sedang melamun", Taehyung meringis pelan melihat kakinya yang terluka. Sementara orang tersebut melihat kearah kaki Taehyung dan ikut meringis juga. "Sayan minta maaf, saya tidak—", ucapannya terhenti saat pandangannya kini menatap kearah Taehyung. Sama halnya dengan orang tersebut, Taehyung terdiam menatap kearah orang yang menabraknya. "T-tuan? Tuan yang kemarin Tae tabrak ya?", ucapnya dengan mengerjap kerjapkan matanya. "Ah! Iya, hari ini malah kamu yang saya tabrak, bahkan sampai terluka. Apa tidak apa apa?', ucapnya orang tersebut dengan khawatir. Entah kenapa ia merasa khawatir melihat Taehyung yang terjatuh dan sedikit terluka.
"'Tae tidak apa apa hanya—"
"Biar saya gendong, maaf ya"
"Eh!"
Taehyung membulatkan mata saat laki-laki yang menabraknya itu menggendongnya dengan gaya bridal style. Dan entah bagaimana, Taehyung secara reflek melingkarkan kedua tangannya untuk memeluk leher pemuda tersebut. Matanya menatap kearah laki-laki itu dan memandanginya dengan begitu lama. "Kenapa di pandangi terus?", Taehyung terkejut dan mengalihkan pandangannya kearah lain. Ia rasa kini mukanya sudah semerah tomat mengingat ia tertangkap basah tengah memandangi wajah rupawan milik laki-laki yang sedang menggendongnya. Kini mereka sampai di bangku taman, lelaki tersebut mendudukan Taehyung di bangku dengan begitu pelan. Ia kini berjongkok di depan Taehyung untuk melihat luka yang ada. "Sepertinya saya terlalu keras menabrak kamu, saya belikan obat dulu ya. Kamu tunggu disini", lelaki tersebut segera berdiri dan meninggalkan Taehyung yang hanya diam saja. Sementara Taehyung terkekeh pelan melihat lelaki yang terlihat begitu khawatir kepadanya.
Beberapa menit menunggu akhirnya lelaki itu muncul dengan satu kantung plastik dengan ukuran sedang. Taehyung hanya diam saja melihat lelaki tersebut mengambil beberapa obat dan air mineral. Pertama tama, air mineral itu di gunakan untuk membersihkan luka miliki Taehyung, lalu di berikan alkohol sedikit di kapas dan membersihkannya pada luka Taehyung. Sementara pemuda manis itu hanya tersenyum menatap lelaki yang entah siapa namanya. "Sudah selesai", ucap lelaki tersebut dan menatap Taehyung dari bawah. Senyuman mengembang di bibir tipis miliki Taehyung dan mengangguk pelan. "Terima kasih banyak Tuan—", ucapannya terhenti saat lelaki itu memperkenalkan namanya. "Jungkook, Victorious Jungkook Schwarz", Taehyung mengangguk pelan dan tersenyum lagi. "Terima kasih banyak Tuan Jungkook", ucap Taehyung dengan senyumannya. Ia melihat Jungkook yang duduk di sebelahnya dan juga menatapnya. "Kamu? Siapa nama kamu?", pemuda manis tersebut tersenyum hingga menampilkan giginya. "Nama aku Taehyung, Mackenzie Taehyung Vo—"
"Jung, kita harus kembali sekarang"
Seseorang datang dan menyela ucapan Taehyung, ia terlihat begitu panik bahkan tidak menyadari sosok pemuda manis yang duduk bersama Jungkook tersebut. "Kenapa?", tanya Jungkook dan mendongakan kepalanya menatap kearah seseorang yang ternyata adalah tangan kanannya, Mingyu. "Lu lupa, 30 menit lagi kita ada rapat", ucapan Mingyu membuat Jungkook berdiri dengan tiba-tiba. "Yaudah, gue mau mandi dulu", ucap Jungkook dan mengalihkan pandangan kearah Taehyung. "Saya harus kembali, dan ini", Jungkook memberikan kartu tanda pengenalnya kearah Taehyung. Pemuda manis itu awalnya menyerngitkan dahinya, akan tetapi tangannya menerima kartu tersebut. "Itu kartu nama saya, saya pamit dulu ya", Taehyung hanya tersenyum dan menganggukan kepalanya pelan. Matanya menatap Jungkook dan entah siapa itu pergi menjauhi dirinya.
Sementara Taehyung yang masih duduk di bangku taman hanya tersenyum dan kini mengalihkan pandagannya kearah taman yang sudah begitu ramai. Matanya menerawang kearah langit-langit yang mana matahari sudah semakin meninggi.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
"Kenapa ya mate nya Tae malah dengan bangsa Demon, nanti kakek pasti tidak mau merestui"
*******************
Jangan lupa vote dan komen ya, see you in next chapter ><
KAMU SEDANG MEMBACA
Unser Schicksal (KookV)
FantasyHanya cerita biasa dimana dua bangsa yang tidak memiliki hubungan baik harus di satukan dalam ikatan takdir. Ikatan yang suci membuat siapa saja tidak bisa memisahkan mereka, bahkan orang tua mereka hingga keluarga besar tidak dapat mengelaknya. La...