CHAPTER 5 : POSSIBILITY

3 1 0
                                    


Hallo gaiss, ada yang nungguin tidak? Pasti tidak ada ::))


Kalau ada yang baca jangan lupa vote dan komennya yaa, terima kasih banyak ><


************************


Setelah kejadian di mall tersebut, Taehyung langsung pulang menuju apartement miliknya. Ia memasuki apartement tersebut dan berjalan gontai menuju kamarnya, tangannya menaruh kunci mobil di tempat seharusnya. Ia segera berjalan menuju kamarnya dan membersihkan dirinya dengan baik. Omega manis itu ingin menjernihkan pikirannya di dalam bathup dan segera menghilangkan pikirannya seharian ini. Ia memasuki kamarnya dan bersiap untuk ritual berendamnya.



Sementara itu di lain tempat

"Apa kau mendengarkan ku?", yang di tanya segera mengerjapkan matanya. Ia menatap lawan bicaranya dengan tatapan bertanya seakan akan bertanya, 'kau bicara apa barusan?'. Yang bertanya hanya menghela nafasnya berat dan menggelengkan kepalanya pelan. "Ada apa Jung? Ada sesuatu yang menggangu fikiranmu? Semenjak kita pulang rapat di mall tadi kau menjadi melamun terus", ucap seseorang yang ternyata adalah Mingyu. Pemuda yang di tanya tersebut menggeleng pelan, ia menyandarkan punggungnya di kursi kerja miliknya. Kepala nya ia angkat hingga kini ia menatap kearah langit langit ruangan kantor miliknya. "Apa ada yang menggangu fikiran mu Jung?", Mingyu menatap Jungkook dengan heran. Pasalnya saat mereka menyelesaikan rapat tadi siang, Jungkook terlihat terdiam dan bahkan saat pegawainya ada yang melakukan kesalahan dia hanya diam saja.

"Tidak ada, ini sudah sore bukan? Aku mau pulang"

Dengan segera Jungkook berdiri dari duduknya, ia berjalan menuju keluar ruangannya dan menuju basement dimana mobilnya berada. Kalau kalian bertanya kenapa Jungkook bekerja? Jawabannya adalah di era yang modern ini, bangsa Demon juga ikut berevolusi mengikuti perkembangan zaman. Jungkook sendiri membangun perusahaan yang mana bergerak di berbagai bidang yang bahkan perusahaannya menjadi perusahaan paling berjaya di seluruh negeri. Kalau kalian bertanya kenapa Jungkook tidak menua, tentu jawabannya adalah. Dia tidak akan menua hingga mati, semua ini berkat sang Ibu yang mana merupakan seorang Dewi Kebangkitan yang membuat Jungkook dan temannya Mingyu tidak menua.

Jungkook memasuki mobil dengan merek Mercedes-Benz seri E-Class yang terparkir rapih. Segera ia memasukinya dan mengendarai mobil tersebut menuju apartement miliknya. Matanya menatap kearah depan dengan tatapan tajam. Fikirannya masih memikirkan pertemuannya dengan sosok pemuda manis yang tidak sengaja menabrak nya saat di mall. "Perasaan macam apa ini", gumannya pelan dengan berdecih pelan. Hingga beberapa menit ia menyetir, akhirnya ia sampai di apartementnya segera saja ia memakrikan mobilnya dan segera keluar dengan cepat. Hari ini Jungkook ingin sekali beristirahat dengan cepat. Memang banyak sekali pekerjaan yang dia lakukan hari ini, harus melakukan rapat sebanyak 3 kali dengan investasi, dan belum lagi bertemu pemuda manis misterius yang membuat jantungnya tiba-tiba berdetak lebih cepat hanya dalam pertemuan pertama mereka. Segera ia berjalan menuju kamar unitnya dengan begitu lesu. Bahkan dia tidak sadar sudah menaiki lift yang membawanya tiba di depan unit apartementnya.

Tangannya segera menekan kode sandi dan segera masuk kedalam nya, ia tersenyum saat dua ekor anjing menghampirinya. "Hallo anak anak Daddy, pasti rindu dengan Daddy nya ya?", ia tersenyum tipis melihat keduanya saling menggonggong satu sama lain. Hingga kakinya berjalan masuk dan terhenti di ruang tengah saat melihat seseorang yang duduk manis di sofa miliknya. Jungkook menghela nafas malas dan memutar kedua bola matanya. "Ngapain sih lu disini?", ia melangkah melewati orang tersebut menuju dapur. Tangannya membuka kulkas dan mengambil air minum untuknya. "Galak banget sama kembaran sendiri", ucap seseorang yang masih duduk dengan nyaman di sofa. "Ganggu lu ada disini", Jungkook memilih duduk di kursi yang ada di ruang makan dari pada duduk berdekatan dengan kembarannya Junggyo. Ia menatap Junggyo dengan aura Demon yang begitu kuat, sementara Junggyo hanya menggeleng pelan saja. "Saya ke sini cuman mau menengok kamu saja Jungkook, lagi pula tadi saya habis bertemu dengan kekasih saya", ucap Junggyo dengan tersenyum. Jungkook menaikan salah satu alisnya dan menatap heran kearah Junggyo. "Cih! Punya pacar lu? Kirain ngak laku", ia segera berdiri dan menaruh gelasnya di wastafel.

Junggyo tersenyum mendengar perkataan adik yang terlambat 5 menitnya itu. Ia menggeleng pelan dan menatap kearah Jungkook dengan pandangan yang sulit di artikan. "Tapi saya berpacaran dengan yang berbeda bangsa", ucapan Junggyo membuat pergerakan Jungkook terhenti. Pendengarannya memfokuskan mendengar kakaknya dalam diam, meski ia enggan untuk menyahutinya. "Meski saya ikut Ibu, tapi saya masih memiliki darah Demon, yang mana dalam peraturannya jika bangsa Demon memiliki hubungan dan ingin di restui oleh semesta, harus melakukan ritual itu. Saya baru meresmikan hubungan saya dengan pacar saya sekitar 1 bulan yang lalu, mungkin seminggu atau dua minggu lagi saya akan menghadap ke Ayah", penjelasan Junggyo entah kenapa membuat Jungkook tertohok. Padahal Jungkook saat ini saja tidak memiliki hubungan apapun dengan seseorang yang berbeda bangsa. Ia segera meletakan gelasnya dengan kasar dan berjalan menuju anak tangga yang akan membawanya ke kamar miliknya. "Gue lelah, mau istirahat. Mending lu pulang", ucapnya dan segera membanting pintu kamarnya. Junggyo yang melihat itu hanya terkekeh pelan dan menggeleng pelan. "Anak itu pasti belum menyadari tanda di lehernya", Junggyo berguman pelan dan segera berdiri dari duduknya. Ia melakukan teleportasi ke rumah miliknya.



*******************


Jangan lupa vote dan komennya, terima kasih banyak yang sudah membaca ><


See you in next chapter ><

Unser Schicksal (KookV)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang