• 2 •

3 2 0
                                    

Kamu sudah selesai?
Saya diluar.

Kiney melotot melihat notifikasi pesan yang baru saja ia dapat. Ini adalah pesan pertama sejak 2 Hari lalu mereka diputuskan untuk bertunangan. Dan sekarang orang itu menjemputnya? Wahhh

Kemaren-kemaren kemana saja pak?!

Tidak!, Kiney tidak berlebihan..

atau iya?

Ah, tapi ayolahhh, kita umpamakan kalian baru saja pacaran dan si dia setelah nembak enggak muncul dua hari itu gimana...

Tapi setelah dipikir-pikir dan di telaah dengan baik, memang mereka dijodohkan dan mereka bertunangan bukan atas dasar cinta. Tapi bagi Kiney ini adalah awal dan Kiney akan 'benar-benar' dengan hubungan yang memang sudah di tingkat serius ini.

Tapi kekesalan Kiney dengan Kenzo tadi, tak urung juga Kiney menuruti pesan singkat tadi untuk keluar gedung.

🧡🧡🧡

"Kamu lapar?" Kata yang langsung terdengar oleh telinga Kiney setelah posisi duduknya benar. Sedikit terkejut namun ia bisa mengontrolnya. Kiney tau sekarang, Kenzo termasuk spesies orang yang tidak bisa basa-basi

"Lumayan, tadi niatnya sebelum ada kelas mau ganjal perut, tapi keburu panik aku kira lupa bawa tugas"

"Baiklah"

Segitu saja? Padahal Kiney berharap agar keadaan tidak canggung seperti ini. Ayolah Kineyyy berpikir... Cari topik... Ok! Dapat!

"Eum... Tadi... Gimana?"
Duh goblokk kenapa Kiney malah jadi terkesan linglung dengan menanyakan hal ambigu. Aishh padahal kata-kata cantik tadi sudah terpatri di otaknya. Tapi kenapa malah segitu saja yang keluar

"Gimana apanya?"

"Itu... Eee.... Kerjaan di kantor"

Kenzo mengangkat sebelah alisnya "nothing special... Cuma ada masalah sedikit dan sudah hampir selesai"

Kiney hanya mengangguk. Mungkin itu alasan Kenzo tidak muncul dua hari tanpa kabar. Terlintas di benak Kiney untuk mencoba memahami Kenzo yang memang sudah bekerja. Bukankah memang harus seperti itu?

"Maaf juga karena saya tidak berkabar setelah acara selesai" acara apalagi kalau bukan acara tunangan mereka.

"Iya, aku mengerti dan tidak mungkin kan sekarang aku baru marah-marah" Kiney kerasukan apa? Astagaa ada apa dengan dirinya. Kenapa dia berkata seperti seolah-olah mereka dua sejoli yang memang saling mencintai? Heyyy

Nampaknya bukan hanya Kiney yang salah tingkah. Orang yang dituju juga merasakan ada yang salah dengan dirinya.

Kenzo sedikit berdeham sebelum ia merangkai jawaban "ahh... Apa tadi itu sebuah petunjuk untukku agar kita memakai 'aku-kamu'?"

Aishhh Kiney memukul pelan pipinya yang dengan lancangnya memerah. Digoda segitu saja?! Pipinya memerah? Haaahh.. tau begini dia diam saja.

"Kiney?"

"Kiney..."

"Ada apa? Apa aku salah? Kiney?" Sedikit menengok untuk melihat wajah yang sekarang nyaman menghadap ke jendela kala mobil didepan mereka juga berhenti. Mungkin akan lama? Entahlah setidaknya ia bisa mulai mendekatkan diri dengan wanita yang sekarang telah menjadi tunangannya.
"Apa sekarang jendela itu lebih tampan dariku? Ahhh aku tau. Apa kau menyukai lelaki yang sedang menaiki motor butut itu?!"

Laki-laki ini.... Enak saja! Dengan cepat Kiney memberikan tatapan tajam pada Kenzo. Sembarangan saja kalau berbicara. Jangankan menyukai pria dengan motor butut. Ia melihatnya saja tidak.
"Diem!"

• You And I •Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang