Lili kembali kedalam kelasnya dengan perasaan senang, bagaimana tidak selama ini sekolah selalu tidak memberikan ijin kepadanya untuk mengikuti kontes tari balet diluar kegiatan sekolah. Namun beberapa kali Lili mendapatkan juara dalam kontes tersebut, membuat sekolah merasa bangga memiliki murid yang berbakat. Akhirnya Lili sudah mendapat ijin sekarang.
"Lili seneng banget akhirnya bisa ikut kontes lagi," ucapnya sambil senyum-senyum di tempat duduknya.
Lili terus tersenyum senang sampai ia tidak menyadari ada seseorang yang memperhatikan tingkahnya.
"kerjain tugas lo," Lili mendengar suara dingin dari sampingnya.
Yah, Lili duduk bersebelahan dengan batu es bernama Aries Rey. Kenapa ia bisa duduk dengan Ari, kasusnya hampir sama seperti Vivi dan Leo. Awalnya Lili duduk dengan Gea, tapi mereka sering tidak memperhatikan pelajaran malah sibuk ngerumpi. Beberapa kali guru-guru menegurnya namun mereka berdua tidak kapok-kapok, sampai akhirnya wali kelas meminta mereka dipisahkan. Lili duduk dengan Ari, sedangkan Gea duduk dengan Zaki.
"Ari, tau nggak Lili seneng banget bisa ikut kontes balet lagi," Lili memamerkan kesenangannya pada teman sebangkunya itu. Namun tidak ada respon apapun.
Ari sendiri terpaksa menuruti perintah wali kelas untuk duduk sebangku dengan cewek paling cerewet dikelas. Ari tau apa alasannya cewek itu diminta duduk dengannya, jelas supaya cewek itu fokus saat pelajaran bukan ngerumpi.
"Ih, Ari dengerin Lili ngomong nggak sih? Ari seneng nggak Lili ikut kontes lagi?" Lili mencoba mencari respon Ari.
"Biasa aja," jawab Ari singkat.
Lili sedih mendapat balasan sesingkat itu dari Ari. Lili merutuki wali kelasnya yang tidak pintar mencarikan Lili teman. Menurutnya Ari itu patung yang terbuat dari es, nggak seru diajak ngobrol.
Lili kembali melihat isi amplopnya dan kembali tersenyum membaca tulisan itu.
"Mending kerjain tugas lo sekarang, gue nggak mau dimarahi bu Mila," suruh Ari yang sudah muak melihat Lili senyum-senyum tidak jelas.
"Yah Ari mah nggak bisa liat orang lagi seneng. Jangan-jangan Ari iri ya sama Lili biasa ikut kontes tari balet Ari nggak. Iyakan ngaku?" ucap Lili memojokkan Ari.
Ari sedikit geram dengan tingkah teman sebangkunya ini, namun tetap sabar.
"Istirahat udah dikumpulin, telat kumpulin sendiri di meja Bu Mila," ucap Ari kemabali fokus pada bukunya.
Lili terpaksa mengambil bukunya berniat mengerjakan tugas yang diberikan bu Mila. Jangan sampai ketua kelas yang sekarang duduk disampingnya marah-marah karena Lili belum mengumpulkan.
Namun bel istirahat sebentar lagi bunyi. Tidak mungkin Lili mengerjakan soal Biologinya hanya 10 menit. Lili mencari akal supaya ia tidak terlambat mengumpulkan tugas.
"A-ari?" Pangil Lili
Ari menoleh sebentar kearah Lili sebelum kembali fokus kebuku yang Lili tau itu buku kumpulan rumus fisika. Orang pintar mah beda.
"B-boleh pinjem tugasnya?" pinta Lili hati-hati. Tidak ada respon apapun dari Ari.
Tringggg tringggg
Akhirnya bel istirahat berbunyi, satu persatu mengumpulkan buku mereka di meja Ari. Sampai akhirnya tinggal buku Lili yang belum tertumpuk disana. Bahkan Lili sama sekali belum mengerjakan tugasnya.
"Loh, Bukunya mau dikemanain Lili belum ngumpulin," cegah Lili saat Ari bangkit dari duduknya hendak pergi kekantor.
"Gue bilang, yang telat kumpulin sendiri dikantor," balas Ari langsung keluar kelas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Angel Fella
Teen FictionCerita dari empat siswa SMA yang sangat berpengaruh di sekolah, dari cowok bernama Aries Rey atau Ari cowok ganteng banyak penggemar tapi cuek dan dingin, kapten tim basket SMA Harapan. Kedua Cowok keren bernama Leonandra Gevani, cowok paling bandel...