Hari ini, pulang sekolah akan ada rapat osis seperti biasa. Kini Vivi sedang disibukkan dengan lembaran yang berisikan laporan dari seksi anggota osis.
"Vi kapan mulai, udah mau sore nih?" tanya Dela.
Vivi menghentikan pekerjaannya dan menatap Dela. "Anak-anak udah kumpul semua?" Vivi balik tanya.
"Udah, tinggal dimuali rapatnya," jawab Dela.
Vivi bangkit dari duduknya menuju ruangan rapat anggota osis. Rapat harian segera dimulai, namun ditengah rapat Vivi merasa terganggu dengan kebisingan dari ruangan sebelah. Ini sebabnya ruangan rapat bersebelahan dengan ruang ganti anak-anak basket.
"Brisik banget sih!" Vivi menggerutu sambil berjalan menuju pintu menuju ruang sebelah. Dan saat pintu dibuka, Vivi membelalakan matanya dan detik itu juga Vivi menutup wajahnya.
Jantung Vivi berdetak begitu kencang, kebodohan apa yang baru saja ia lakukan. Vivi tidak bisa beranjak dari tempat, tubuhnya serasa membeku ditempat. Namun, tak berapa lama Vivi mencium bau parfum maskulin, Semakin tajam di hidungnya.
"Buka, udah nggak kelihatan," suara berat yang sangat Vivi kenali, Ari. Jantung Vivi semakin berdetak lebih kencang mengetahui Ari ada didekatnya.
Perlahan dengan perasaan sangat gugup, Vivi membuka wajahnya. Terkejut dengan penglihatannya. Ari berdiri didepan Vivi sangat dekat. Mungkin ini Ari lakukan supaya Vivi tidak melihat kedalam ruang ganti.
"So-sori gue nggak tau," ucap Vivi gugup.
"Mau apa?" tanya Ari.
Vivi semakin gugup ditanya oleh Ari.
"Ka-kalian beri-sik, ki-kita lagi rapat jadi—"
"Bro! Kita mulai main, kelapangan sekarang!" seru Ari ditujukan untuk teman-temannya.
Ari kembali menatap Vivi, "kita nggak tau, gue minta maaf," ucap Ari begitu dingin, membuat Vivi semakin salah tingkah.
"Ya-yaudah ng-ngak papa," jawab Vivi.
Brrakk
Seketika pintu ditutup tanpa permisi, Vivi terkejut bukan main setelah pintu ditutup oleh Ari.
Vivi kembali menetral kan perasaannya, setelah dirasa cukup tenang ia kembali melanjutkan rapatnya.
****
"Kita pulang duluan ya, Vi?" pamit anak-anak satu per satu.
Kini tinggal Vivi sendirian diruangan rapat, masih ada beberapa laporan yang belum Vivi koreksi.
Sedangkan di ruang sebelah, seluruh anggota basket sudah selesai dengan latihan mereka. Satu per satu anggota pun beranjak pulang keculai Ari. Tidak ada apaun yang Ari kerjakan, hanya saja dirinya masih ingin menyendiri diruangan.
"Haahhh, akhirnya selesai juga tugas gue," Vivi menghembuskan nafas lega.
Vivi keluar dari ruangan, yang ternyata hari sudah gelap. Sudah menjadi kebiasaannya pulang larut malam kalau ada rapat anggota osis.
Vivi berjalan meninggalkan ruangan osis, namun saat melewati ruang ganti basket, Vivi mendengar seseorang terbatuk dari dalam.Vivi mengerutkan keningnya, apa masih ada orang didalam? Batin Vivi.
Vivi mencoba mendekat memastikan bahwa pendengarannya tidak salah. Vivi menempelkan telinganya kedaun pintu ruang ganti. Namun saat itu tanpa Vivi sadari, pintu ruangan dibuka oleh seseorang.
"Ngapain lo!?"
Vivi membelalakan matanya terkejut dengan suara Ari. Dengan gerakan perlahan Vivi membenarkan posisinya untuk melihat orang yang kini ada didekatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Angel Fella
Teen FictionCerita dari empat siswa SMA yang sangat berpengaruh di sekolah, dari cowok bernama Aries Rey atau Ari cowok ganteng banyak penggemar tapi cuek dan dingin, kapten tim basket SMA Harapan. Kedua Cowok keren bernama Leonandra Gevani, cowok paling bandel...