Pulang sekolah kali ini Vivi berniat langsung pulang kerumahnya tanpa mampir dulu di warung Mbah Jo. Selagi tidak ada rapat osis, ini kesempatan Vivi lagi untuk pulang bersama Ari.
Setelah membereskan semua peralatannya Vivi melangkah keluar kelas, namun Vivi melihat sekerumpulan siswa dilapangan.
"Brisik banget, ada apa sih!" Gerutu Vivi, sambil mendekat dan melihat apa yang sedang terjadi di lapangan.
"BANGSAT LO ANJING!!!"
"PENGHIANAT!!!"
"BANCI LO!!!"
Vivi membelalakan matanya saat melihat dua orang temannya sedang berkelahi. Vivi mengenali salah satunya. Disana Leo terus menghajar lawannya sambil mengumpat kasar.
Tidak ada satupun yang melerai perkelahian itu. Vivi tidak ingin perkelahian ini terus berlanjut, bahaya kalau sampai kepala sekolah tau. Bisa-bisa keduanya kena skors parahnya bisa dikeluarkan dari sekolah.
"Leo udah!" teriak Vivi mendekat.
Bug! Bug! Bug!
Leo terus menghujani lawannya dengan pukulan. Tanpa ada perlawanan, terlihat lawannya sudah kehabisan tenaga. Vivi kasian juga dengan lawan Leo.
"Leo udah!" teriak Vivi lagi.
Leo masih belum menghentikan aksinya sampai akhirnya Vivi punya ide untuk menghentikan mereka.
Bug!
Sebuah sepatu mendarat tepat di kepala Leo.
"Asshhh" Leo merintih saat kepalanya ditimpuk oleh sebuah sepatu. Leo menghentikan pukulannya dan melihat kesegala arah mencari siapa pelakunya. Sedangkan lawannya kini sudah terkapar lemas ditanah.
"So-sori gu-gue—"
"Ngapain lo ikut campur!" sentak Leo, membuat Vivi terlonjak kaget.
"Tadi lo tu udah kelewatan, kalau sampai kepala sekolah tau kalian bisa kena skors," Vivi memberi peringatan.
"Kepala sekolah nggak akan tau, kalau bukan lo yang ngadu!" balas Leo masih dengan nada kasarnya.
"BANCI LO!"
Cuhh!
Leo meludah didepan lawannya, walaupun tidak mengenai tubuh lawannya itu. Kemudian, Leo pergi begitu saja, sedangkan para penonton masih berdiri ditempat melihat orang yang tadi Leo pukuli terkulai lemas dibawah.
"Kalian bantuin dia bawa ke UKS," suruh Vivi pada anak-anak cowok.
Mata Vivi menangkap Beni, temannya yang juga salah satu anggota geng Leo.
"Beni!" panggil Vivi, sebelum Beni pergi dari tempat. Beni menghentikan langkahnya.
"Leo kenapa?" tanya Vivi saat sudah menghadap Beni.
"Gu-gue nggak tau Vi," jawab Beni gugup. Vivi tidak percaya kalau Beni tidak tau apa-apa.
"Lo jujur, apa semua ini gue laporin pak Johan," ancam Vivi.
"Sori, Vi, kalau lo mau tau tanya langsung sama Leo aja," balas Beni langsung meninggalkan Vivi.
Vivi menghembuskan nafasnya, bingung dengan apa yang baru saja terjadi. Besok Vivi akan menanyakan pada Leo di kelas.
****
Lili sempat mendengar ada perkelahian dilapangan, penasaran siapa yang sedang berkelahi disana. Namun saat dirinya akan melangkah menuju lapangan, Ari yang saat ini disampingnya membuat Lili membatalkan niatnya pergi kelapangan.
"Nggak usah diliat," ucap Ari menghentikan langkah Lili.
"Kenapa?"
"Lo masih kecil," balas Ari mengejek.
"Jangan panggil Lili anak kecil," ucap Lili menirukan gaya bicara serial kartun di tv.
"Dasar bocah" kata Ari sambil meninggalkan Lili.
"Lili bukan bocah!" teriak Lili tidak terima.
Karena tidak terima Ari terus mengejeknya, Lili mengejar langkah Ari. Sampai akhirnya mereka sampai di parkiran.
Lili terkejut melihat Leo dengan keadaan berantakan naik diatas motornya. Ari atau pun Lili berhenti sambil menatap gerak-gerik Leo. Lili terkejut lagi saat matanya bertemu dengan mata Leo. Lili merasa kikuk setelah Leo melempar senyuman padanya.
Ari melanjutkan langkah menuju motornya diparkir. Tanpa Lili duga ternyata motor Ari bersebelahan dengan motor Leo. Saat Ari sampai didepan motornya, disitu juga masih ada Leo, mereka saling menatap tanpa mengucapkan kalimat apapun. Lili pikir mungkin mereka tidak saling mengenal, mengingat jurusan mereka beda.
Leo melajukan motornya, dan berhenti didepan Lili.
"Bareng nggak?" tawar Leo saat motornya tepat berada di depan Lili. Dan saat itu juga deru motor lain mendekat kearah mereka, ternyata suara motor Ari yang melewati mereka, sampai akhirnya keluar dari gerbang sekolah.
"Bareng nggak?" tanya Leo membangunkan lamunan Lili.
"Ng-ngak usah, Lili pulang sendiri aja," jawab Lili.
Leo tersenyum singkat kearah Lili sebelum kembali menyalakan motornya dan pergi dari hadapan Lili.
"Lain kali, lo nggak boleh nolak ajakan gue," ucap Leo sebelum pergi.
Lili terpaku ditempat melihat kepergian Leo. Lili pikir setelah melihat keadaan Leo yang sangat berantakan, sepertinya cowok itu sedang tidak baik-baik saja.
Lili melihat jam tangannya, ia terkejut meliat jam nya sudah menunjukkan pikul 3 siang. Padahal Lili harus segera pergi ke Dance school, tempat Lili latihan Balet.
Lili bergegas meninggalkan sekolah menuju halte bus. Hari ini mama nya tidak bisa menjemputnya lagi karena disibukkan dengan pekerjan. Terpaksa Lili harus pergi naik bus.
Hampir 10 menit Lili menunggu bus lewat, namun tidak ada satu pun bus lewat didepannya.
"Apa, supirnya tidur lagi ya?" tanya Lili pada dirinya sendiri, mengingat ucapan Leo kemarin.
"Pasti Lili di marahi lagi sama miss.ella," Lili merasa kawatir dirinya akan terlambat sampai ke Dance shcool dan dimarahi oleh mrs.Ella.
Baru akhirnya, setelah 30 menit Lili menunggu bus datang dan berhenti didepannya. Dengan langkah cepat Lili segera masuk dalam bus.
"Maaf miss Ella, Lili terlambat," ucap Lili pada miss Ella atau guru baletnya, saat sudah masuk keruang latihan.
"Oke, langsung ganti pakaian kamu, kita latihan sekarang," balas Mrs. Ella. Lili sedikit lega Mrs. Ella tidak marah karena Lili terlambat, namun mendengar jawaban Mrs. Ella yang terdengar ketus sepertinya pelatinya itu sesikit kecewa padanya.
Kare besok sudah hari H ajang kontes tari balet internasional dimulai, anak-anak berlatih dengan serius. Ini adalah sebuah ajang bergengsi yang akan membawa nama baik negara Indonesia, jadi mereka harus bisa membawa pulang nama harum Negara tercinta ini.
Latihan hari ini cukup 1 jam, mereka harus menjaga tenaga mereka, jangan sampai mereka kelelahan karena terlalu banyak latihan.
"Latihan hari ini cukup, besok jangan lupa kalian kumpul disini jam 7 pagi. Jangan sampai terlambat, oke guys!?" seru Mrs. Elli dengan semangat.
"Oke Miss!" Jawab mereka kompak.
Ajang kontes tari balet tingkat internasional ini akan dilaksanakan di Singapura. Jadi seluruh peserta harus bersiap lebih awal untuk perjalanan sampai ke Singapura. Untuk perwakilan dari indonesia sendiri akan berangkat menggunakan pesawat sebagai kendaraan sampai ke Singapura.
Gimana? Part ini lebih pendek dari part sebelumnya ya?
Penasaran dengan masalah Yang membuat Leo berantem dan siapa yang berantem sama Leo? Ditunggu part selanjutnya kuy......
KAMU SEDANG MEMBACA
Angel Fella
Teen FictionCerita dari empat siswa SMA yang sangat berpengaruh di sekolah, dari cowok bernama Aries Rey atau Ari cowok ganteng banyak penggemar tapi cuek dan dingin, kapten tim basket SMA Harapan. Kedua Cowok keren bernama Leonandra Gevani, cowok paling bandel...