Terima ···

160 20 2
                                    

Malam ini adalah malam perjodohan bagi jungkook. Malam ini adalah malam urusan penting tentang dirinya yang belum di ketahui bagi nayeon. Mereka berdua berada di cafe yang sama. Nantinya.

"Unnie, mery eomma sama appa berangkat ya. Nanti unnie nyusul pukul tujuh okey " mery merapikan pakaian yang dia pakai lalu melambaikan tanganya ke nayeon. Eomma dan appa pun juga. Nayeon membalas lambaian lalu mengangguk.

Mereka bertiga akhirnya berangkat ke tujuan yaitu cafe. Nayeon melihat jam dinding, menunjukan pukul 17.58 jadi dirinya santai-santai sebentar dahulu. Sebenarnya nayeon malas dengan datang kesana tanpa diberitahu.

"Apa aku ada masalah ya ? Enggak deh " nayeon memijat pelipisnya. Lalu menyalakan tv. Agar dia tak bosan di apartemenya.




Jungkook berada di cafe sekarang. Jam menunjuk pukul 18.30

Jungkook sangat terkejut karena ada mery dan orangtuanya. Tetapi dia tak mendapati sosok wanita yang sangat ia rindukan. Padahal tadi di supermarket ketemu. Yaitu nayeon.

"Selamat malam tuan jeon " sapa tn. Im (appa naymer)

"Malam tuan im " sapa kembali tn. Jeon (appa jungkook )

"Hai nyonya jeon apa kabar ? Sudah lama tak bertemu " sapa nyonya im ( eomma naymer)

"Oh hallo nyonya im. Baik kok. Kamu ? " ny. Jeon

"Baik kok. Oh iya ini anakmu. Jungkook ? Lihat di tv aja tampan apalagi aslinya makin tampan. " ny. Im dengan mengelus lengan ny. Jeon disampingnya. Jungkook tersenyum malu.

"Ya ampun. Idol kan gitu memang. Oh iya belum datang ya ? " tn. Jeon bertanya dengan mata yang tak berhenti mencari sosok wanita yang akan dijodohkan oleh dirinya dengan anaknya. Tn dan ny im paham apa yang di maksud dengan tn. Jeon.

"Nanti pukul tujuh akan datang " ucap tn. Jeon dengan senyum ceria. Tn dan ny. Jeon mengangguk lalu menatap anaknya yang masih memikirkan sesuatu.

"Nak, kenapa ? Apa kamu keberatan ? " tanya tn. Jeon memegang pelan bahu kanan jungkook. Jungkook menggeleng lalu tersenyum manis. Senyum fake

"Baguslah. Yasudah kita mulai aja membahas sedikit kerja sama kita." ucap tn . jeon dengan senyum cerah. Ny. Jeon juga tak berhenti menatap anaknya yang tersenyum manis. Padahal senyum fake.

Tn.jeon dan tn. Im segera membahas kerjaanya. Sedangkan ny. Im dan ny. Jeon sedang mengobrol bersama, gosip di meja lain, karena suaminya sedang sibuk dan membahas kerjaan. Lalu jungkook dan mery duduk juga sendiri, mereka mengobrol kecil.

"Mery " jungkook memanggil mery dengan sedih. Mery menatap jungkook dengan bingung.

"Ada apa ? " mery menyenderkan punggungnya ke punggung kursi. Jungkook berdehem sebentar lalu mulai mengeluarkan suara.

"Apa nayeon akan kesini ? " tanya jungkook dengan canggung. Mery terduduk dengan tegak lalu sedikit mendobrak meja. Membuat menarik perhatian orangtuanya dan orangtua jeon.

"Kenapa mery ? Kok tampak seperti tegang ? " tanya Tn. Jeon. Mery menoleh lalu menggeleng pelan. Lalu mereka mengangguk dan mulai sibuk dengan sendirinya. Mery menghela nafas.

"Apa nayeon kesini ? Benarkan ? Haduh pasti sedih dia kalau kesini melihatku dijodohkan dengan wanita lain " jungkook menutup seluruh wajahnya dengan tangan yang menumpu di atas meja.

Mery menatap jungkook lesu, padahal didalam hatinya dia seperti ingin tertawa keras. Mery memegang bahu jungkook.

"Tenang, pasti nayeon dan oppa akan bahagia kok " mery santai lalu memainkan lilin yang masih menyala. Jungkook menatap mery dengan alis yang terangkat.

   my bias is my brother to be my husband [ End ✅]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang