Pria itu ?

130 17 3
                                    

Pagi-pagi dah bikin ribut di apartemen nayeon. Nayeon sudah tak mengantuk lagi karena keributan di luar. Nayeon mengacak rambutnya frustasi lalu mendengus kesal.

"Mery mery " gumamnya dengan kesal.

Nayeon turun dari ranjangnya, tanpa menata rambut yang berantakan, tanpa mencuci muka dan tanpa gosok gigi dirinya langsung keluar dari kamar menuju tempat keributan yang terjadi.

Nayeon mengehentikan langkahnya saat akan menuruni tangga. Menatap orang segrombolan dibawah. Nayeon terkejut lalu melihat penampilanya yang berantakan. Nayeon tersenyum tipis ke semua orang dibawah sana lalu berlari ke kamarnya. Menutup pintu lalu dikunci.

"Huhh_ ternyata mereka datang. pagi-pagi dah buat keributan saja. Gak bilang juga kalau mau kesini " nayeon menepuk jidatnya mondar mandir. Lalu menutup mukanya dengan tanganya.

"Haduhhh muka kuuuu. Tadi penampilanku berantakan. Aku maluuu. Tadi mereka menatapku dengan tatapan yang ngeri " nayeon menggaruk kepalanya tak gatal lalu mengambil pakaian dari lemari dan beranjak ke kamar mandi.



"Ya ampun unnie gimana sih ! " mery duduk di sofa ruang tamu dengan memegang kepalanya, pusing.

"Dia baru bangun ? Padahal sekarang udah pukul tujuh lebih loh. Apa gak kerja dia ? " tanya seorang wanita rambut pendek dan tinggi itu. Mery memakan camilanya lalu menatap wanita rambut pendek itu.

"Gak tahu, dia kayaknya gak kerja. Jungyeon unnie, mery mau ngomong sesuatu." ucap mery ke wanita rembut pendek yang bernama jungyeon.

"Aishh_ kok gak ngomong sesuatu ke kita juga sih " wanita samping jungyeon yang lagi menonton tv. Temanya juga mengangguk.

"Baiklah " mery menceritakan sesuatu ke teman unnie-nya. Saat selesai diceritain, mereka semua terkejut tak percaya.

"Benarkah, nayeon mau di_" ucapan jungyeon terpotong oleh nayeon yang baru datang dari tangga.

Nayeon datang dengan pakaian santai rumahnya. Kaos kuning lemon polos dan celana pendek sepaha. Rambut yang terkuncir rapi dan make up tipis.

"Ada apa nih ? Kok nayeon-nayeon " nayeon cemberut saat temanya membicarakanya. Nayeon menatap mery tajam. Mery yang ditatap hanya mendengus lalu pergi meninggalkan temanya dan nayeon ke kamarnya.

"Halo nay. " kompak temanya. Nayeon tersenyum.

"Haii kalian kesini kok gak bilang sih ? " nayeon duduk disamping wanita yang memakan camilanya mery tadi.

"Mau kasih kejutan " jungyeon dengan tertawa pelan.

"Ya enggalah cuma mau kesini aja. Mampir doang " sana dengan menyisir rambutnya.

"Ealah ya udah " nayeon membaca buku kosmetik di atas meja ruang tamu.

"Eh kata lu appa dan eomma lu pulang ya ? " jihyo heboh

"Hm tapi seminggu doang " nayeon masih sibuk baca tanpa menatap mereka.

"Oh emang kenapa ? Pasti ada keperluan kan ? " junyeon gumam

"Hm tentang kerjaan sama tentang___ diriku gitu. Tapi aku gak tahu " nayeon memakan cemilan yang dipegang momo sampingnya.

"Haha aku tah_" jungyeon keceplosan lalu menutup mulutnya dengan satu tangan. Nayeon meletakan buku yang dia baca dengan kasar lalu menatap jungyeon penuh tanya.

"Kamu tahu ? Dari mana ? Apa ?" nayeon mendekati jungyeon lalu menggoyangkan lengan jungyeon. Jungyeon menggeleng pelan.

"Maksudnya apa sih ? Tahu apa gak ? " nayeon mendengus kesal. Teman-temanya menggeleng kepala semua. Nayeon mengangguk lalu memakan cemilan dengan terpaksa.

   my bias is my brother to be my husband [ End ✅]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang