ghu

152 18 6
                                    

mereka semua langsung lari menuju lab biologi sesuai apa yang di serukan oleh jaemin. dan benar saja apa yang dibilang yeji tadi kalo ada mayat tergeletak disana

mayat tersebut tidak bisa langsung mereka kenali karena kondisi wajah yang benar-benar hancur seperti bekas siraman air keras

mereka melihat mayat itu dengan seksama berharap ada sesuatu petunjuk untuk mengenali siapa mayat ini

melihat seragam yang masih menempel ditubuh mayat tersebut mereka dapat melihat dan membaca nametag yang bertuliskan kim junkyu

"kim junkyu? kim junkyu anak 12-2 bukan?" tebak felix

"demi apa ini kim junkyu?!" ucap yeji tak percaya jika teman sekelasnya harus mati dengan cara seperti ini

"makin ngeri aja nih kasus" nancy bergidik ngeri

"gila siapa sih yang main bunuh-bunuhan gini disekolahan" oceh seoyeon

"kok sekolah kita makin ngeri aja sih njir" tambah hyunjin

"tega banget sih ganteng-ganteng gini dibunuh" jinyoung malah meruntuki nasib cogan satu ini

"untung populasi cogan masih banyak" sahut haechan

"tapi sorry chan, lo gak termasuk tuh!" sarkas hina

"kaya denger suara tapi kok gak ada wujudnya ya? merinding ih jangan-jangan" ejek haechan sambil mengelus-elus lengannya sendiri

"udah jangan mulai deh, terus sekarang gimana?" sergah sanha

"gini aja san, lo sama haechan ke kelas 12-2 ambil tasnya junkyu siapa tahu tasnya masih di kelas dan cek lacinya lalu kesini lagi, gue sama yang lain disini sambil nunggu polisi datang" jaemin mengarahkan

"oke siap" sanha mengiyakan

"tapi jaem..." ucap haechan gantung

"kenapa?" curiga jaemin

"gue takut anjing" aku haechan

"allahu akbar chan, bacot lu gede tapi nyali secuil" ejek heejin yang sedari tadi diam seribu bahasa "udah gue temenin ayok"

"eh ngapain lo nganterin haechan gak boleh, ntar diapa-apain lagi sama iler badak" cegah hyunjin karna takut pacarnya diapa-apain sama kutu kupret satu macam haechan

"gapapa echan gak gigit kok" jawab heejin santai

"bucheeen" geli sanha "udah ah ayok chan lu cemen banget si" kemudian menarik tangan haechan sampai akhirnya haechan hanya bisa pasrah dan ikut sanha bersama heejin ke kelas 12-2 untuk mengambil tasnya junkyu sesuai arahan jaemin

mereka berjalan beriringan menuju kelasnya junkyu dengan haechan yang terus mengekori sanha dengan mulut yang terus komat kamit sedari tadi

memang setakut itu haechan dengan hal-hal semacam ini

beberapa menit kemudian mereka bertiga kembali ke lab biologi dan nyerahin tasnya junkyu ke jaemin

"gak ada apa-apa dilacinya jaem" lapor sanha

"kita buka tasnya" seru jaemin

"ijin dulu sama yang punya jaem" jeno membuka suara setelah dari tadi diam saja, mungkin sedang mencerna kejadian yang baru saja dilihatnya

"iya jaem, biar gak dikira mau maling" tambah renjun

jaemin nurut-nurut aja dengan apa yang di suruh jeno renjun "maaf ya kyu gue geledah tas lo, ntar gue balikin lagi kok gak gue colong beneran deh suer" jari jaemin membentuk v

"dih nurut aja sih nih curut, dasar ogeb" seoyeon

jaemin mulai mengeluarkan satu persatu barang yang ada di dalam tasnya junkyu mulai dari buku, dompet sampai jaemin menemukan sesuatu yang sebenernya udah dia curigai dari tadi yaitu amplop merah

iya ada amplop merah di dalam tas junkyu

jaemin kemudian membuka amplop tadi dan membaca isi surat di dalamnya

Kim Junkyu
16.15
Sekolah

tak lama kemudian polisi datang dan mengurus mayatnya junkyu yang masih tergeletak dilantai dari tadi

mereka tahu kalau tkp sangat penting bagi detektif untuk mengungkap suatu kasus

untuk itu dari tadi mereka tidak menyentuh apapun yang dapat merusak penyelidikan

setelah ditanya-tanyai sedikit oleh polisi, merekapun memutuskan untuk melanjutkan rencana awal yang ingin ke rumah jeno





*gmn kabar nih? maaf telat aku lagi fokus utbk kemarin2
*cap ini singkat bgt emang
*masih mau baca kan?

BreakIt |00'line| REVISITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang