❝You are my first love every day.❞
–🌳
Meski enggan, Nevan menyanggupi permintaan sang Ibu untuk melanjutkan hidupnya kembali. Ibunya mengancam akan bunuh diri jika anak semata wayangnya itu tetap berdiam diri di kamarnya; Dan kali ini Nevan tidak akan salah mengambil keputusan, ia sudah kehilangan Agatha, jangan sampai ia kehilangan Ibunya juga.
Namun, Ibunya kerap menunjukan foto gadis-gadis muda untuk dijadikan pasangannya. Tapi tidak ada satupun yang menarik perhatian Nevan. Baginya, Agatha tetap yang terbaik. Sampai kapanpun ia tidak akan pernah menggantikan posisi Agatha.
"Bu, berhenti, ya?" Sang Ibu yang sebelumnya tersenyum lebar berganti dengan raut wajah datar.
"Ibu juga ingin punya cucu, Nevan."
"Tolong lihat kondisi aku, Bu. Aku nggak mau ada yang lain selain Agatha," jelas Nevan mencoba untuk tidak menaikkan nada bicaranya.
"Agatha sudah mati, Nevan! Jangan karena Perempuan sialan itu kamu jadi tidak melanjutkan hidupmu!"
"Jangan sebut nama Agatha seperti itu! Dia sempurna, Bu. Dia yang paling pantas untuk aku!"
Ibunya memilih untuk menyerah, Perempuan dengan umur setengah abad itu menghela nafas. "Terserah kamu. Ibu hanya ingin yang terbaik untuk kamu, jangan hanya karena Agatha kamu jadi seperti ini," ucapnya sembari mengelus pelan pipi sang anak.
"Yang terbaik untuk Ibu, bukan terbaik untukku."
