Lalahuta - Tunggu Apa Lagi
----⛔----
"Nda, bisa launching sesuai deadline?"
"Bisa nih, Mas."
Enda yang merupakan seorang Project Manager di salah satu perusahaan Content Provider ternama di Jakarta menjawab asal pertanyaan yang diajukan oleh Mas Jeremy, atasannya. Sebenarnya dia tidak begitu yakin aplikasi yang sedang dibangun oleh tim nya itu akan berjalan sesuai dengan tenggat waktunya. Masalahnya, masih ada beberapa coding yang error. Otomatis dia sebagai leader di tim tersebut masih perlu berdikusi dengan bagian developer.
"Emang bisa?" bisik Daniel, sang Developer Leader.
"Ngomong aje dulu," Enda tertawa kecil melihat Daniel. "Males gue ngejelasin soal coding."
Daniel tertawa, kembali berkutat dengan laptopnya. "Shit, gue deg-deg an banget nih."
Melihat Daniel, Enda tersenyum kecil dan menepuk pundak anggota tim nya itu.
"Tenang aja, bro." katanya pelan. "We did a great job."
Langit sore ini terlihat sangat indah, dilihat dari jendela gedung lantai 19 ini. Enda melirik jam tangan yang melingkar di tangannya. Sudah pukul setengah 4. Ia melangkahkan kakinya menuju ke coffee machine yang ada di pantry, menyeduh espresso favorit nya dan meluangkan waktunya sebentar untuk duduk di pantry.
Enda menghela nafasnya pelan. Lelaki itu memijat-mijat keningnya, memberikan sedikit waktu untuk menenangkan pikirannya. Sejujurnya, ia juga sedang panik. Khawatir dengan project yang sudah dibangun olehnya selama hampir 6 bulan itu.
Masih dengan segelas espresso di hadapannya, tangan kanan Enda bergerak mengambil ponsel di kantong jeans-nya.
Garendra Nabhan : Kamu dimana?
Lima menit, sepuluh menit, Enda duduk di meja pantry belum ada jawaban.
Garendra Nabhan : Nanti ketemu, ya?
"Ini dia! Dicariin semua orang lo." seru Daniel yang menghela nafasnya lega melihat Enda. "Lagi mau di test sama orang Quality Control."
Enda tertawa dan mengangguk. Lelaki itu memasukkan ponselnya ke dalam kantong jeans-nya kemudian berjalan menghampiri Daniel.
Suara notifikasi yang masuk membuat Enda mengambil cepat ponselnya dari kantong jeans-nya
Andira : Di cafe nih
Andira : Boleh, nanti ke cafe aja ya
****
Tatya Ananda : Kak
Tahira yang sedang berkutat dengan laptopnya langsung membuka kolom pesan dari adiknya itu di laptop.
Tahira : What
Tatya Ananda : Dimanaa?
Tahira : Di kantor, kenapa?
Tatya Ananda : Staycation yuk!
Tahira tersenyum kecil.
Tahira : Mau ngapaiiiin
Tatya Ananda : Lo hari ini ke rumah apa apart?
YOU ARE READING
That Night Has Opened My Eyes
Chick-LitAnd I hope when you see my face, you'd be reminded that for me, it isn't over. It isn't over.