*perbincangan di sepanjang jalan pulang sekolah
"Kemarin aku liat kamu jalan sama adit,sejak kapan kamu deket sama adit veer?" Tanya teysa
"Jadi....(cerita flashback)" ucap veera
"Ohhh iyaiya faham,yaudah kmu klo lg ngerasa cemas atau ga enak suasana hati nya,kmu langsung minum obat yg di kasih bibi nya adit aja" sahut teysa setelah aku bercerita panjang
*Sampai rumah
"Sa,,kerkom nya di rumah kamu aja yaa,tp tungguin aku dulu mau ganti baju sama ngambil peralatan buat kerkom" ucap ku
"Okee" sahut teysa
Aku berjalan menuju kamar dan bergegas mengganti baju,tiba-tiba...
"Heh,,dari mana aja kamu!" Ucap wanita tua itu
"Kan aku sekolah nek" ucap ku
"Pasti kamu habis belanja kesana kesini pakai uang yang ada di dompet saya kan!" Ucap nya mulai meninggi kan suara
"Dompet nenek hilang?" Tanya ku yang mulai bingung
"Iya isi nya uang 500rb,,pasti kamu yang ngambil,disini orang cuma kita berdua siapa lagi klo bukan kamu" tegas nya
"Tapi gaada yang pernah mengajarkan saya untuk mencuri nek,semiskin miskin nya saya,saya tidak pernah ada fikiran untuk mengambil yang bukan milik saya" ucap ku yang mulai berkaca kaca
"Lihat itu,itu,itu (sambil menunjuk barang² baru milik ku) semua kamu beli pakai uang saya kan!"
"Itu semua barang dari mamah saya nek,,kemarin nenek lupa ada kurir kesini dan mengantarkan barang barang ini? Itu semua dari mamah saya nek" ucap ku yang mulai meneteskan air mata
"Saya di sini sangat haus kasih sayang,saya sangat butuh kasih sayang seperti teman teman yang lain nya,apa bisa sedikit saja nenek menyayangi saya? Membimbing saya? Sekurang kurang nya memberi makan saya? Saya cucu nenek,,saya sama dengan cucu nenek yang lainnya,tp mengapa nenek slalu membedakan keluarga kami dengan keluarga lain nya?" Ucap ku dengan nada yang tak kuat bicara lagi
"Apa bisa sehari saja nenek membiarkan ku tenang dan merasa di lindungi, ucapan yang slalu nenek keluarkan dari mulut nenek itu sangat membuat saya patah,slalu membuat saya rapuh,sedangkan saya masih kelas 6 SD, tidak sepantasnya anak seumuran saya sudah di hadapkan dengan masa masa seperti ini,apa pantas nenek slalu mencaci anak yang masih sekolah dasar seperti saya? Apa pantas anda memusuhi anak yang masih butuh pendidikan? Apa pantas anda mengarang cerita kepada semua orang bahwa saya orang yang paling buruk!" Ucap ku dengan air mata yang terus mengalir
Tanpa berkata panjang nenek tua itu langsung pergi begitu saja
Masih kecewa dan sangat lemas aku langsung merapi kan barang² yang mau di bawa untuk kerkom dan langsung menghampiri teysaTerlihat teysa sedang jongkok dan melamun
"Teysa?" Panggil ku
Dia langsung mengusap air mata nya dengan baju seragam nya"Kamu nangis?"tanya ku
"Ah ngga orang aku lagi melamun aja,udh yok tar keburu siang" alih nya
"Seperti nya teysa mendengar pembicaraan ku tadi" batin ku
"Sa nanti aku pinjam hp mamah mu untuk mengabari ayah ku ya" ucap ku
"Iya ver"
*Di perjalaan menuju rumah teysa
Ada nenek ku dan tetangga ku
"Mau kemana kamu?" Tanya salah satu tetangga itu
"Aku mau kerja kelompok" tanya ku yang masih lemas
"Kamu benar ga mencuri uang itu?" Tanya nya dengan wajah ragu
Aku yg sangat lemas saat itu hanya bisa mengangguk pelan
"Klo sampai benar kamu yang mengambil,kamu akan LUMPUH!!" ucap nya sambil menunjuk kaki ku
"Silahkan" ucap ku sambil tersenyum,karna memang aku tidak bersalah dan apa yang harus di takut kan
*Sampai di rumah teysa
"Assalamualaikum" ucap kami ketika melihat pintu rumah yang terbuka sedikit
"Waalaikumussalam,,ehh ada veera" ucap mama teysa,dari dulu memang keluarga teysa sangat baik kepada ku,jadi ga heran kalau teysa tau semua permasalahan yang ada di kehidupan ku
"Mama teysa aku boleh pinjam hp nya untuk mengabari orang tua ku?" Tanya ku
"Boleh sebentar mama teysa ambil hp nya dulu" ucap nya sambil tersenyum
"Ayo masuk dulu veer" ajak teysa
"Iya sa" ucap ku
Mama teysa pun memberi hp nya kepada ku, tanpa berlama lama aku langsung chatt ayah ku
⬅️ Bapa Veera
🔴 Ayah ini veera
¹³'°°🔵 Iya sayang ada apa?
¹³'°¹🔴 Ayah lagi kerja?
¹³'°¹🔵 Ngga ayah ada di rumah hari ini ayah sif 3,ada apa emg?
¹³'°²🔴 Ada yang mau veera omongin yah
¹³'°²Tanpa menjawab ayah ku langsung menelfon ku,dan aku beranjak keluar agar tidak menggangu keluarga teysa
*Di telfon
"Ada apa? Kamu mau cerita apa sayang?" Tanya ayah ku dgn nada terburu buru
"Ayah" suara ku getar ketika ingin bercerita ini semua air mata ku mulai tak terkendali
"Kenapa ver??"
Dan aku mulai bercerita dari mulai tekanan ku di dalam rumah hingga gangguan mental ku dengan pecah tangis yang sangat tak bisa ku bendung
"Kenapa kamu ga ngomong dari dulu veera? Klo ayah tau begitu udh pasti ayah pindahin kamu ke rumah lain" ucap ayah dengan nada menyesal karna jarang mengabari ku
"Seminggu lagi kamu UN kan?" Tanya ayah ku
"Iya" tanya ku yang mulai tenang
"Kamu tenangin diri kamu dulu dan fokus sama UN itu dulu,sesudah UN itu selesai ayah langsung jemput kamu" ucap ayah dengan tegas
Dan langsung menutup telfon itu
"Seperti nya ayah sangat bingung karna di satu sisi ayah sangat ingin melindungi ku tapi di sisi lain org yang sering mencaci ku itu ibu kandung ayah ku sendiri" batin ku
"Ga seharusnya aku ngomong ini ke ayah" ucap ku saat tau teysa sudah di samping ku
"Itu yang terbaik veer,dengan kmu telfon ayah kamu,org tua kamu bakal nyari solusi yang terbaik buat kamu veer" ucap teysa yang mulai menenang kan ku
Siapa yg taro bawang di sini weyy_-
Lumayan nguras emosi si gayss,,makasiii bangett buat kalian yang masih setia nungguin notif update dari setiap chapter cerita ini
Maaf telat update:(
Kasih aku bonus dengan cara tap lambang bintang nya ya mentemen,,share ke orang² terdekat kalian biar penasaran nya ga sendiriannFollow akun wattpad ku ini karna emg gratis:)
Dan mari berteman
Instaa : @zizahauly

KAMU SEDANG MEMBACA
Backspace
De TodoWanita remaja yang berusaha memulihkan psikosomatik di dirinya yang tidak banyak org tau tentang mental nya itu, hingga pada akhirnya,,,? Simak terus di setiap update nya yaa, eh btw cerita ini di ambil dari kisah nyata mungkin ada beberapa tambaha...