3. Bar

77 17 0
                                    

Singkat saja, yang mencintaimu tidak akan menyakitimu. Aku contohnya!

-Angkasa Georino

"Kita mana tau, kita aja ketemu dia ditengah jalan," Jawab Mars dengan ketus. Pasalnya Arion dan Bintang terus saja menyimpan curiga kepada mereka

"Akhh-" Pandangan mereka semua teralih dengan suara yang sedang terbaring diranjang rumah sakit.

"Lo jangan banyak gerak dulu anying!" Kesal Arion.

"Gue ada dimana sekarang?" Tanya Angkasa dengan suara lemah, ia sekarang benar-benar tak berdaya.

Kepala yang amat sangat pusing ditambah lagi pandangan agak sedikit buram. Lalu ia melihat sekeliling ruangan itu, matanya dan mata Pelangi tak sengaja beradu tatap.

Hingga suara Arion memutuskan kontak adu mata tersebut.

"Lo ada dirumah sakit," Jawab Arion.

"Sa, coba deh lo jelasin, kenapa lo bisa masuk rumah sakit?" Tanya Bintang.

"Seingatt gue..." Lalu Angkasa menceritakan semua kejadian yang menimpa dia tadi pagi. Termasuk melihat Pelangi yang turun dari mobil sport.

Mata Arion dan Bintang, kini menatap Pelangi dan Mars dengan tatapan yang sulit diartikan.

"Kalian kenapa ngeliatin kita kek gitu?" Tanya Mars.

"Apa ini semua ada hubungannya sama kalian berdua?" Tebak Arion.

"Kalo semua ini ada hubungannya sama kita, ngapain gue sama Mars nolongin Angkasa. Harusnya kalian itu terima kasih sama kita, bukannya nuduh kita gak jelas kek gini!" Balas Pelangi.

"Kalo gak kita tolongin! Mybe Angkasa udah habis sama orang-orang tadi," lanjut Mars.

"Makanya jadi orang jangan jahat, kena batunya kan. Lo sih Sa, kebanyakan musuh jadinya kan riweh." Akhirnya mereka berdua keluar dari ruangan itu.

Pelangi melirik sekilas jam dipergelangan tangannya itu. Kini jam sudah menunjukan pukul 07.20 itu artinya pelajaran sudah dimulai 5 menit yang lalu.

"Kita ke markas aja Mars, males gue sekolah. Palingan juga kena hukum."

"Yudah ayok, gue juga udah lama ga kumpul ma anak-anak." Lalu mereka meninggalkan area parkiran rumah sakit itu, dan menuju tempat biasa mereka nongkrong.

"Rencana awal berhasil dengan mulus." Ucap Mars yang diangguki oleh Pelangi.

Setelah beberapa belas menit diperjalanan, akhirnya mereka sampai dimarkas Renbostar. Markas itu tidak pernah sepi bahkan jam sekolah pun.

Gangster pertama yang didirikan oleh seorang perempuan. Ya... walaupun anggotanya tidak terlalu banyak.

Palingan sekitar 30-an orang, itu pun digabung dengan anggota biasa.

Melihat mobil Pelangi terparkir di Garasi membuat orang-orang yang tadinya sedang makan, dan bercanda kini berdiri dan memberi sambutan kepada Pelangi.

"Tumben lang, lo ga pernah kesini lagi?" Tanya Renal, salah satu pasukan khusus di Renbostar.

"Gue lagi banyak urusan!"

"Biasa, Boss mah dimana-mana selalu sibuk," Komentar Bara yang diangguk setuju oleh Pelangi.

"Kalian kenapa pada kesini? Ga sekolah kalian?" Tanya Mars.

Seketika melihat sebelas orang sedang nongkrong dimarkas dengan menggunakan baju seragam sekolah, ditutupi dengan Jacket kulit bertuliskan Renbostar dengan lambang Naga Api dan mahkota ratu ditengahnya yang terbakar itu pun saling terkekeh.

PELANGI Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang