a💛

2.2K 301 35
                                    

Happy reading~

💛💛💛

“Kamu harus percaya sama aku, Mark!”

Mark menatap pemuda manis dihadapan nya dengan datar. Mata tajamnya menelisik binar bening di depannya.

“Gimana kalo sebaliknya?” Mark melayangkan tatapan mengintimidasi ke arah park Jihoon yang terlihat gelapan.

“Gimana kalo disini lo yang malah ingin berbuat yang gak-gak sama pacar gue?”

Hei, Mark tak sebodoh itu untuk percaya pada mantan pacar nya! Bukti-buktinya memang terlihat akurat, tapi melihat Jihoon yang tiba-tiba sok perhatian pada kekasihnya membuat Mark ragu untuk mempercayai Jihoon sepenuhnya. C'mon, Jihoon dan Jaemin itu adalah dua hal yang tak bisa disatukan. Mereka berdua memang sudah terlihat mengibarkan bendera perang saat Mark mengumumkan jika Jaemin dan dirinya adalah sepasang kekasih.

Sejak saat itu, Jihoon sering kali menyindir Jaemin. Dan sebaliknya, Jaemin juga sering menyindir Jihoon. Jaemin bahkan selalu menyuruh Mark untuk menjaga jarak dengan Jihoon yang selalu mencari cara untuk mendekati Mark. Dan Mark tak sebodoh itu untuk tidak mengetahui jika Jihoon masih memiliki rasa padanya, ya walaupun Mark terkesan cuek terhadap kelakuan Jihoon, tau sendiri Mark adalah tipe orang yang tak enakan menolak seseorang.

Sekarang Jihoon malah meminta Mark untuk berhati-hati menjaga Jaemin, karna Lino akan berbuat sesuatu terhadap Jaemin. Cih, memikirkan Lino saja sudah membuat Mark ingin muntah. Mark tak habis pikir, kenapa Lino sangat suka mengusik kehidupan nya dari dulu.

Whatever Mark Lee! Aku cuma mau ngomong jujur sama kamu!”

“cukup! gue gak mau Jaemin mikir yang macem-macem tentang lo sama gue” Mark segera mengambil langkah untuk menjauh dari Jihoon. Namun, kalimat Jihoon selanjutnya sukses membuat Mark kaku ditempat.

“Kenapa kamu gak pernah liat ke arah aku, Mark?” Suara Jihoon terdengar bergetar. “Dulu, kamu pacaran sama aku cuma karna mau balas dendam sama kak Lino kan? Karna kak Lino udah rebut Mina dari kamu. Tapi, kenapa sekarang kamu malah sama Jaemin? Kenapa kamu malah mengakhiri hubungan kita?! Aku salah apa?! Sampai kamu lebih milih Jaemin dari pada aku?! hiks” Jihoon terduduk di tanah, mengusap air matanya kasar lalu menatap nanar punggung Mark yang masih enggan untuk berbalik ke arahnya.

“Padahal,, aku nggak papa kalo kamu mau bersikap pura-pura, seolah kamu memang cinta aku, asalkan hubungan kita gak berakhir” Suara Jihoon benar-benar terdengar lirih, membuat siapapun yang mendengar nya akan ikutan tersayat seperti hati pemuda berpipi gembil itu, tak terkecuali seseorang yang sedari tadi menguping pembicaraan keduanya di balik tembok.

“Ji, lo tau sesuatu?”

Mark kini membuka suara nya.

“lo itu orang baik. Tapi maaf, gue benar-benar gak bisa maksain diri buat cinta sama lo” Mark berbalik, menatap tepat di binar Jihoon yang meredup. “gue gak seberengsek itu, buat jadiin lo pelarian dulu. Sekarang gue benar-benar cinta sama pacar gue, gue harap lo ngerti batasan! Dan cari orang yang lebih berhak buat bikin lo bahagia”

Kali ini Mark benar-benar pergi dari hadapan Jihoon. Meninggalkan Jihoon yang terlihat begitu rapuh, dengan air mata yang terus mengalir di pipinya.

[1] 🅈🄴🄻🄻🄾🅆 [markmin]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang