satu

51 32 46
                                    


《《《Pergi》》》

Gadis cantik nan pintar sedang berdiri di depan sebuah cermin, yang berada di lemari kamarnya. Tangannya bergerak memakai penutup kepala yang sudah menjadi kebiasaannya sejak dulu.

Gadis itu baru saja selesai melaksanakan sholat isya. Selesai dengan kegiatannya, ia keluar dari kamarnya dan berjalan menuju meja makan.

"Bunda, biar Loly bantu nyiapin makan malamnya" ucapnya begitu sampai di meja makan.

Mendengar ucapan Loly, Dea sedikit terkejut. " Ih Loly, bunda sampai kaget kan, kamu udah selesai sholatnya?"

Gadis berhijab itu menganggukan kepalanya. Ia bergerak membantu bundanya, agar dapat selesai dengan cepat, karena gadis itu sudah sejak tadi menahan perutnya yang meminta asupan makanan.

"Masak apa bun, kok wangi banget?" Suara itu menghentikan sejenak aktivitas keduanya dan kembali melanjutkannya.

"Masak rendang sama tumis kangkung" walaupun masakan itu terbilang sederhana, tapi itu termasuk masakan kesukaan Zela.

"Enak banget kayaknya, yaudah sudah siapkan? Ayo makan biar Ayah yang pimpin doa" suara bariton terdengar di telinga ketiganya, mereka kemudian menganguk dan memulai makan malamnya saat Fajar telah menyelesaikan memimpin doa.

Seperti biasa, hal yang sudah menjadi kebiasaan keluarga ini selepas makan malam' berkumpul di ruang keluarga'.

Diam diam salah satu diantaranya menatap satu persatu orang yang ada di depannya. Loly menghembuskan napasnya kasar, ia sudah mengambil keputusan. Dan keputusan itu, harus ia beritahu kepada keluarga yang telah membesarkannya.

"Loly, kamu kenapa? dari tadi ayah perhatiin kamu diam aja, biasanya kan nggak"

Loly memejamkan matanya, dan mengambil nafas dalam, kemudian ia hembuskan yang ternyata yang dilakukannya membuat orang disekitarnya menatapnya heran.

"Ayah, Bunda, Loly mau tanya sesuatu boleh"

"Omong aja sayang, selagi ayah sama bunda bisa jawab" ujar dea sambil mengusap puncak kepala Loly yang duduk disampingnya.

"Ayah sama bunda tau, orang tua kandung Loly ada di mana sekarang?" Yang ditanya tiba-tiba terdiam di tempatnya.

"Ayah udah lama nggak berhubungan kontak sama orang tua kamu, jadi sekarang ayah nggak tahu mereka ada dimana" jelas fajar sambil menatap lekat Loly.

"Kalau lokasi terakhir mereka, ayah tau?"

"Terakhir kali, ayah taunya mereka ada di jakarta. Emangnya kenapa?"

"Iya, kak Loly kok nanya nya gitu sih. Kak Loly mau cari om Faiz sama tante Kaela yah?" Suara Zela menyela pembicaraan antara ayah dan kakaknya.

Loly menganggukkan kepalanya, sebelum mengucapkan sepatah kalimat.
"Iya, Loly mau cari mereka. Ayah, bunda izinin Loly yah. Sekarang kan usia Loly udah tujuh belas tahun, dan Loly ingin ketemu sama mereka"

"Jadi kamu mau cari mereka di jakarta?" Tanya Fajar sambil menatap anak angkatnya itu.

"Iya ayah. Loly capek nunggu mereka datang, dan Loly juga kangen sama mereka" ujar loly

"Ya sudah kalau itu mau kamu, jadi kapan kamu akan berangkat" suara bunda Dea mengalun lembut di telinga ketiganya.

"Bagaimana kalau lusa. Ayah juga mau ke jakarta, soalnya ada meeting disana" tawar Fajar.

Loly menganggukkan kepalanya sebagai tanda ia setuju dengan tawaran sang ayah.

"Kalau kak Loly tinggalnya di jakarta, otomatis kakak juga pindah sekolah dong, huaa" Zela segera menghambur kepelukan Loly.

Dea menggelengkan kepalanya melihat tingkah anaknya itu. Ia tahu betul perasaan anaknya yang akan berpisah dengan kakaknya, dan tak dapat di pungkiri, ia juga sedih atas keputusan Loly. Tapi mau bagaimana lagi, itu adalah yang terbaik untuk gadis itu.
"Iya dong Zela, jadi kamu maunya kak Loly, bolak balik kesini, gitu?"

Zela mengerucutkan bibirnya kedepan, tanda ia kesal dengan ucapan bundanya.
"Nggak gitu juga lah bunda"

"Loly sekarang kamu fokus aja sama apa yang akan kamu bawa, biar urusan sekolah sama keperluan kamu selama di jakarta, biar ayah semuanya yang urus" jelas Fajar

"Makasih yah ayah, bunda, Loly sayang banget sama kalian, makasih juga udah ngedidik Loly dengan baik" loly menghambur kepelukan sang bunda dan beralih ke ayahnya yang duduk berseberangan dengannya.

"Ya sudah, sekarang kan udah malam, sebaiknya kalian pergi tidur" ujar Dea kepada kedua anak gadisnya yang dibalas anggukan oleh keduanya.

"Kak Loly, aku tidur sama kakak yah? kan kakak nggak lama lagi bakal jauh dari Zela" pinta Zela yang melihat Loly sudah berdiri ditempatnya.

"Ya udah, ayo. Kakak juga kangen tidur bareng sama adik kecil kakak ini" canda loly sambil mengapit hidung zela yang baru saja tiba di depannya.

Kedua gadis dalam satu kamar itu, belum terlelap dalam tidurnya.

"Kak Loly cari om sama tante gimana caranya? kan kak Loly nggak tau wajah mereka seperti apa?" Ujar zela mengarahkan semua pertanyaan yang sejak tadi bersarang dipikirannya.

Mata yang awalnya terpejam itu, kembali terbuka dan tertutup kembali. Tetapi suaranya menandakan ia belum tertidur.
"Kalau soal itu, kakak nggak tahu, yang penting kan, sekarang kakak coba dulu. Mau nanti ketemu apa nggak nya, itu diakhir aja"

Suasana seketika hening, setelah Loly mengucapkan kalimatnya. Dan perlahan, keduanya mulai memasuki alam mimpinya masing- masing.

___¤_¤___

Waktu terus saja bergulir, tanpa terasa saatnya Loly pergi meninggalkan kota Balikpapan yang menjadi temannya sebelas tahun terakhir.

Sekarang di Bandara Internasional Sepinggan Balikpapan, ia akan berpisah dengan keluarga angkatnya.

"Bunda, Zela, Loly pamit yah" pamitnya kepada dua wanita dihadapannya, yang menatapnya dengan sendu.

Senyum dibibir Kedua nya merekah, yang kemudian merengkuh tubuh Loly bersamaan.
"Iya sayang, kamu baik-baik yah disana, kalau ada apa apa cerita sama bunda yah, jangan lupa jaga kesehatan, jaga juga pola tidur kamu"

"Tunggu Zela yah kak, liburan nanti Zela bakal Ke jakarta nengok kakak kok. Kalau udah sampai kabarin yah kak"

"Loly ayo kita masuk, sebentar lagi pesawat akan take off" suara ayah menginterupsi ketiganya.

Loly menghela nafas. Keputusan sudah ia ambil, dan sekarang ia harus pergi.

Tangannya menarik koper miliknya dan menyeretnya, mengikuti langkah ayahnya yang membawanya menjauh dari Zela dan bundanya.

Saat akan masuk pesawat, ia terdiam sebentar dan menoleh kebelakang.

Selamat tinggal bunda, Zela, dan sampai jumpa kembali balikpapan Ucapnya dalam hati


____《Lolyta Safa Mentari》____

Ini adalah cerita, murni dari hasil imajinasiku sendiri.
Jadi, jika ada kesamaan aku minta maaf.
Karena itu adalah ketidaksengajaan yang tidak saya tahu.
¤
¤
¤

Jadi aku butuh banyak support dari kalian untuk dapat melanjutkan cerita ini.

Jangan lupa vote yah dan tambahkan kedalam perpustakaan kalian, jika kalian suka ceritanya
Love you❤❤.
Happy reading😊

Berlian BernyawaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang