Prolog

4.9K 509 144
                                    


  🔷🔹P r o l o g 🔹🔷

         Mata laki-laki itu menyiratkan begitu banyak luka. Tampak jelas bagi siapa saja yang melihatnya walau hanya dalam satu kali pertemuan. Dunianya hancur, lebih tepatnya ketika dia di salahkan atas kematian sang ayah.

           Bercak darah mengenai seragam putihnya sehingga membuat warnanya begitu kontras. Bahkan wajah babak belur tak membuatnya sama sekali merasa kesakitan. Luka di hati laki-laki itu jauh lebih besar di banding luka pada fisiknya.

            “Siapa lagi yang menjadi beban selain anaknya itu?”
 
            “Kita semua tau selama ini keluarga itu tidak pernah akur.”

            Ia memejamkan mata, cairan bening meluncur begitu saja keluar dari pelupuk mata. Pertama kali ia merasakan beban begitu berat bertumpu di bahunya. Sejak dulu, tak pernah ada orang yang bisa membebaskan ia dari lubang hitam kegelapan. Sejak dulu, hidupnya selalu di penuhi kesulitan, untuk tersenyum saja ia lupa caranya bagaimana.

           Sampai sebuah tangan berhasil menariknya secara halus. Gadis itu berkata “Ken ayo pulang,” Suara lembut yang memberikan kehangatan begitu saja menjalar ke seluruh tubuhnya.

            Kenzi tak berkutik.
          
           Tapi gadis itu tersenyum. “Dunia ini memang kejam Ken, tapi gak gini caranya selesaikan masalah.” ucapnya berusaha memberi pengertian.

           Kenzi tersenyum miris, “Lo gak tau seberapa berat beban hidup gue. Gak ada yang bisa tolong gue di sini, jadi buat apa lagi gue hidup? Buat siapa gue bertahan?”

           “Kamu harusnya sadar, gak ada alasan di dunia ini kita bertahan selain bukan untuk diri kita sendiri. Gak ada yang lebih sayang sama kita selain diri kita sendiri, jadi stop menyalahkan. Mereka hanya pandai menilai, tapi tidak pandai memahami perasaan.”

             Bagai baru mendapatkan tamparan keras. Kenzi merasakan hatinya berdenyut hebat merasakan perih.

            Lantas kenapa mereka selalu menyalahkannya? Kenapa mereka tidak pernah ingin tahu dan bertanya apa yang selama ini Kenzi rasakan. Kenzi selalu salah! Bahkan di detik terakhirnya hidup pun Kenzi akan tetap di salahkan.

             “Kenzi!!” gadis itu berteriak sekeras mungkin. Tubuhnya jatuh terhempas ke dalam air.

🔷🔹See you next chapter🔹🔷

Hola, Halo. Setelah beberapa penulis yang kalian kenal bergabung di project ini, semoga kalian juga kenal sama aku ya hihi.

So, udah penasaran sama lanjutannya?
Mau next lagi?


Salam sayang author :
@sknisa20

           

Apa Aku Salah?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang