"Sini duduk sebelahku."
Itu kalimat pertamamu setelah 3 tahun kita nggak ketemu, ya padahal dan kejadian itu sudah 10 tahun yang lalu, lama juga.
Kukira waktu kudengar kamu bakal ngelanjutin SMP di kota lain artinya kelulusan SD adalah kesempatan terakhirku buat ketemu kamu, ternyata takdir berkata lain.
Lucu nggak, sih? 3 tahun nggak pernah ketemu, nggak ada kontak sama sekali tapi kita malah ketemu pas orientasi SMA? Sekelas lagi, sepertinya semesta sedang mempermainkan kita saat itu.
Bukannya saat itu juga aku langsung suka sama kamu, nggak, tapi ya... gimana, ya?
Kamu nggak banyak berubah, dari penampilan, sifat dan tetek bengek lainnya kamu masih sama kaya' waktu kelas 6 dulu tapi aku tetap harus mengubek ingatanku nggak kaya' kamu yang langsung mengenaliku, kamu boleh kok nyalahin memoriku yang jelek.
Setelah itu ternyata kelas kita pisah, ya cuma tiga kelas, sih tapi ya tetep aja susah ngobrol sama kamu lagian aku juga harus berusaha untuk membiasakan diri dengan kelasku sendiri.
Waktu berlalu tau-tau aku mulai suka sama kamu, selama 3 tahun penuh di SMA, percaya? Aku aja kaget, entah mikir apa waktu itu.
Dan teman-temanku tau, teman-temanmu tau, tau-tau hal ini udah jadi rahasia umum.
Sayang setelah masa orientasi itu kita nggak pernah sekelas lagi, karena nilaiku jelek terus setelah naik kelas 11 kita beda jurusan, jadilah kita cuma bisa ketemu di luar kelas.
Setelah itu juga kamu mulai punya pacar, setauku dua orang di angkatan kita entah kalau ada yang lain dan salah satu mantanmu punya nama yang sama dengan temanku.
Aku ingat waktu itu aku duduk di depan kelas temanku, menunggunya pulang dan kamu yang waktu itu juga sudah pulang malah mendekatiku dengan pacarmu.
Saat itu aku terus memanggil temanku biarpun bukan dengan volume suara yang mungkin bisa terdengar sampai dalam kelas tapi cukup untuk kamu dengar, saat itu kamu bilang begini.
"Nyariin? Ini aku punya."
Dan kubalas "Bukan, bukan yang itu." dan kamu tetap saja menggangguku, menyebalkan.
Ingat waktu Akkun datang ke sekolah kita pas kelas 11? Hal pertama yang kulakukan malah cari kamu dan akhirnya aku cuma bisa ngeliat kalian ngobrol dari luar, coba waktu itu aku ikutan, ya tapi ya aku siapa, sih?
Rasanya banyak kenangan tentang kamu berseliweran di dalam kepalaku tapi aku nggak bisa menulisnya, padahal cuma 3 tahun, ya tapi rasanya lama banget.
Aku bahkan masih punya rekaman waktu ujian praktek kesenian kelas 12, lho rasanya sayang buat dibuang jadi sampai sekarang video itu masih tersimpan di laptopku, kira-kira reaksimu bakal kaya' gimana ya kalau kukasih liat.
Mmmm... apa lagi, ya.
Habisnya aku masih sering liat mukamu di update-an teman-temanmu makanya setidaknya aku tau kamu baik-baik aja dan itu lebih dari cukup.
Mungkin saat kita ketemu selanjutnya pas aku akhirnya berubah pikiran dan berhenti menghindari reuni, entahlah.
Until then, be well.
Best regards, Ruu
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Words
Short Story16 years worth of love letters addressed to all the boys I've had crush on. *Inspired after watching the movie To All The Boys I've Loved Before, here goes nothing