Kepada yang terhormat, bapak ketua angkatan.
Halo halo! Pak ketua angkatan yang menjadi korban segala kesalahan dan tugas yang didapat, masih hidup?
Tau-tau udah hampir setahun sejak kita terakhir ketemu tapi aku nggak pernah merasa kangen.
Gimana mau kangen kalau update-an statusmu masih bertebaran sana sini dan tidak jarang juga kan kita video call dengan yang lain, iya kan?
Dan aku yakin tidak akan pernah ada istilah kangen antara aku, kamu dan teman-teman kita yang gila itu.
Hiro.
Aku tau aku dan kamu nggak berawal baik-baik aja.
Belum kenal sebulan aku udah suka sama kamu dan menunjukkan itu secara terang-terangan tentu saja kamu kesal.
Apalagi aku terus menerus mengganggu pacarmu, biarpun saat itu belum sih, gimana kamu nggak tambah sebel?
Kamu ingat jaman kita harus tetap ke kampus di hari MInggu? Pernah sekali aku ngambek dan nggak mau ikut kalian kembali ke fakultas dan bilang akan pulang saja tapi kamu malah bilang terserah dan hampir meninggalkanku tapi pada akhirnya aku tetap ikut kalian? Itu sudah 7 tahun yang lalu tapi aku masih agak ingat, kok.
Aku juga ingat kamu mengadu ke senior karena menurutmu aku sudah kelewat batas, kalau aku ngomongin ini ke kamu sekarang reaksimu gimana, ya?
Apalagi ya?
Oh, iya.
Ingat waktu aku manfaatin kamu setelah aku nyerah soal kamu? Sampai sekarang aku masih ingat, loh muka sebelnya Sora, tapi itu urusanku sama dia.
Waktu jadi pengurus organisasi kita di divisi yang sama, ya kukira saat itu kukira pacarmu bakal sama kita, loh ternyata dia malah masuk ke divisinya Chiaki, padahal katanya waktu itu dia mau bareng kita.
Selama setahun setiap bulan kamu pasti bakal muncul di pintu masuk sambil mukulin tembok setiap aku telat bikin mading,ya habis gimana? Aku cuma suka bagian dekorasinya aja dan setiap usaha minta bahan berita sama divisinya Chiaki biasanya aku nggak dapat apa-apa, ya sudah.
Bahkan setelah semua itu kita tetap bisa berteman, ya aku bahkan jadi dekat sama pacarmu, teman seperhobian lah istilahnya, dan sepertinya aku bakal jadi orang pertama yang marah kalau sampai tau kalian putus, terlalu banyak yang sudah dikorbankan nggak mungkin bakal kalian buang begitu saja, kan?
Mungkin ini akan jadi surat terpendek yang kutulis, aku tidak mempertahankan perasaanku terlalu lama, sih jadi kalaupun ada yang bisa kutulis mungkin cuma cerita-cerita sebatas teman dan aku menulis ini bukan itu.
Baik-baiklah di sana, dan pulanglah sesekali, karena dibully secara virtual dan di dunia nyata beda rasanya.
Best regards, Ruu
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Words
Short Story16 years worth of love letters addressed to all the boys I've had crush on. *Inspired after watching the movie To All The Boys I've Loved Before, here goes nothing