Hembusan kipas angin menghantam perut saya
Kibasan-kibasan penuh sesak
Tak menghilangkan gerah
Mendatangkan aliran deras dari hidung
Satu tetes...
Dua tetes...Bukan cairan berwarna bening
Melainkan berwarna pekat yang menghadirkan kekhawatiran
Merah kuning hijau biru
Bukan warna pelangi yang indah
Melainkan merah pekat nan terus menyucur tanpa jedaDiam,,, saya terdiam tidak sejenak
Berusaha tak menyentak diri
Agar cucuran ini segera usai sendiriIni bukan pertama kali
Bukan kedua kali
Tapi sudah sekian kali
Tak pernah lagi saya hitung
Karena sudah tak berniat menambah lukaCukup kita
Saya keliru...
Cukup saya jangan anda jugaJuli, 2020
Saat pandemi covid 19
KAMU SEDANG MEMBACA
Gadis [Masih Terus Berlanjut]
PoetryRandom Place Update ketika ingin update Cuma untaian kata-kata aja Tempat untuk menumpahkan isi hati Nggak deng😉 #INI SEMUA KARYA GUE SENDIRI, JADI STOP PLAGIAT #HARGAI KARYA ORANG LAIN #KEJUJURAN ADALAH HARGA DIRI SESEORANG, JADI STOP PLAGIAT #THA...