Heppy reading!
"Aaaaaaaaa!!!!"
Suara teriakam melengking, mampu membangunkan seorang gadis, yang terlihat masih didalam selimutnya. ia membuka matanya perlahan setelah suara melengking itu mengusik tidur nyamannya. Ia Choi Jihyo, ingin rasanya ia bangun siang namun masih ada dua adik yang harus ia cukupi. Jihyo memejamkan matanya, berfikir suara siapa yang baru saja membangunkan singa tidur, sampai ia teringat, Hyukai.
Menyibak selimutnya, mengambil mantel tidurnya, menutupi tubuh polosnya, Jihyo memang lebih nyaman tidur tanpa mengenakan apapun. Dengan langkah tegas ia menuju rungan diduga suara itu berasal.
"Hyung! Ambilkan Buingku!!!", ya dan benar saja suara itu berasal dari adiknya tang paling terakhir, Hyukai.
Jihyo berdiri menatap malas pemamdamgan didapurnya. Sedangkan pria lain yang ada disana hanya tertawa terbahak-bahak.
"Ambil boneka Hyukai, Choi Boemgyu! Kau ini pagi-pagi senang sakali membuat keributan! Tak bisakah pagi yang tenang untuk Noona?!", begitulah rapper Jihyo jika sudah kesal. Sedangkan Boemgyu hanya menahan tawa, "Pufttt Noona, kau tak mengaca terlebih dahulu sebelum keluar kamar mu? Lihat rambutmu yang berantakan terlihat seperti singa, Raumm! Hahaha", Tawa Boemgyu dan Hyukai pecah. Jihyo mendengus kesal.
"Haishh, sudah lupakan, cepat kembalikan Boneka itu kepada Hyukai, Noona tak mau nanti dia merengek meminta boneka lagi!", Ujar Jihyo sembari melenggang kembali kekamarnya untuk bersiap.
Tawa Mereka mereda, "Hyung ambilkan Buingku! Kasian dia pasti ketakutan diatas sana!!!", rengek Hyukai. "ck! Padahal kau lebih tinggi dariku", cibir Boemgyu. "Ambilkan, atau ku adukan kepada Jihyo Noona, agar Uang sakumu dikurangi!", ancaman paling mempan untuk Choi Boemgyu. "Kau gila?! Jika uang jajanku dikurangi, bagaimana aku bisa pergi bermain dengan komputer!", protes Boemgyu. "Maka dari itu ambilkan Buingku! Kau juga yang meletakanya diatas lemari dapur!", Dengan berat Hati, Boemgyu menarik kursi untuk menggapainya.
"Ini! Dasar bocah", Hyukai tak malu diejek bocah, karena ia mengakuinya jika dia memang terlihat seperti bocah. "siapa peduli? Yang penting aku lebih tinggi darimu Hyung", Hyukai langsung kabur.
"Yaishh!!! Awas kau bocah!", teriak Boemgyu bersamaan kepergian Hyukai.
Seperti biasa Jihyo memasak sarapan, tapi saat ia sibuk membuat sarapan, suara bel rumah terdengar. "Kai bisa bantu Noona bukankan pintu, sepetinya ada tamu", teriak Jihyo dari dapur.
"Ne, Noona!", Hyukai keluar dari kamarnya sambil memasang dasinya.
Cklek!
"Taehyun! Yeonjun Hyung! Soobin Hyung!", seru Hyukai dengan ceria, ia langsung memeluk Salah satu dari mereka bernama Taehyun. "masuk Hyung, Noonaku sedang didapur, sedangkan Gyu Hyung masih dikamarnya! Kajja", Ajak Hyukai.
Taehyun, Soobin, dan Yeonjun sudah biasa, dan sering kekediaman keluarga Choi, mereka Juga sering menginap jika libur. "Noona, masak apa?", tanya Soobin menghampiri Jihyo. Diikuti Taehyun, Hyukai, Yeonjun. "hanya membuat Nasi goreng dengan Kimchi", balas Jihyo, tersenyum, pada namja bergigi kelinci ini.
"Noona! Kau tak menyimpan eskrim dikulkasmu?", Yeonjun membuka lemari es. "Tadi malam dihabiskan Boemgyu", balas Jihyo. "Noona, bolehkah kami sarapan disini? Kami belum sempat sarapan", Kini Taehyun yang bicara. "tentu saja! Kalian tidak perlu ijin, aku pasgi yang akan menawari kalian terlebih dahulu", sahut Jihyo selesai dengan masakanya, bertepatan dengan Boemgyu yang memasuki dapur.
KAMU SEDANG MEMBACA
TearCrown [END]
Dragoste"Siapa tahu dengan jalan takdir? belum tentu yang bersama kita saat ini adalah pasangan Hidup kita, bukan?" >Gadis biasa yang harus menjadi kakak sekaligus tulang punggung keluarganya. ia yang mampu membesarkan adik-adiknya, bahkan membiayai semua k...