Copycat•08

788 76 3
                                    

Cerita ini mengandung kekerasan dan pembunuhan apabila tidak kuat bisa keluar. Selamat membaca

Pagi harinya Baekhyun disapa dengan kicauan burung burung, mungkin kemarin hari yang cukup menyenangkan menurut Baekhyun. Yah ia jarang keluar seperti itu karena dulu saat di China ia bersama orang tuanya selalu diminta untuk belajar terus menerus. Hal itu membentuk pribadi Baekhyun yang penyuka "bermain" dengan hal hal yang berbau darah.

"Ah kenapa jantungku berdetak lebih kencang.Apakah ini tanda tanda serangan Jantung? " Gumam Baekhyun sambil menyentuh dada sebelah kirinya.

"Aku harap aku jangan mati terlebih dahulu" Baekhyun terlalu acuh tak acuh dengan apa yang terjadi seandainya ia membuka matanya lebar lebar dan melihat sesuatu lebih dalam. Sudahlah pada saatnya ia akan sadar. Baekhyun bersiap siap hari ini juga ia akan menemui–––——"

"——Huang Renjun... "

Laki laki Byun itu segera mencari kontak Renjun di handphone nya. Bagaimna cara ia mendapatkan nya mudah ia bertemu dengan Mark Lee teman sekelasnya Renjun dan ia meminta kontak laki laki Huang itu. Mark Lee yang sebagai adik kelas yang tentu langsung memberikan nya pada Baekhyun.

Kembali ke Baekhyun yang sedang mengirim pesan kepada Huang Renjun.

Renjun

Hai Renjun, bagaimana jika pertemuan kita di taman kota dilaksanakan saat makan siang?“

”Maaf kau siapa?“

”Byun Baekhyun, murid kelas 12 B”

”Oh Sunbae, baiklah aku setuju sunbae untuk bertemu saat makan siang”

”Omong omong kau mendapatkan kontak ku dari siapa?”

”Dari siapa aku mendapatkan kontakmu itu tidak penting.”

”Baik sunbae”
Read

Hah sok akrab sekali mungkin itu sekarang yang ada dipikiran laki laki Byun itu, ia benci orang yang sok dekat dan sok akrab. Yah mungkin ia melupakan fakta jika ia dengan Chanyeol, sahabatnya——hm apakah ia sudah mengakui keberadaan Chanyeol sebagai sahabatnya? Entahlah hanya Baekhyun saja yang tau.

Jam makan siang tiba. Baekhyun segera masuk ke mobilnya dan segera akan pergi ke taman kota jika tidak ada nada dering yang membuatnya harus menunda kepergiannya. Baekhyun sudah malas malasan akan mengangkat telepon itu.

”Hm ada apa? ” Tanpa melihat nama kontak yang tertera Baekhyun sudah tau siapa laki laki yang meneleponnya.

Baek bagaimana harimu?apakah kau sibuk? ” suara husky dari seberang sambungan membuat Baekhyun secepat mungkin membalas ia tak ingin membuang waktu lebih banyak lagi. Sudah lama ia tak bermain main.

”Hariku baik, maaf aku sibuk. Aku tutup dulu sampai jumpa Yeol” Balas Baekhyun lalu memutus sambungan sepihak, ia secepat mungkin menyalakan mobil dan melaju menembus jalanan Seoul menuju taman kota.

♧Copycat♧

Disinilah Baekhyun dan Renjun duduk satu bangku sambil menikmati cokelat hangat. Baekhyun masih diam ia sedang menyusun kata kata tepat agar Renjun mengaku. Sedangkan Renjun ia sedang menetralkan ketakutan terhadap Baekhyun. Laki laki Byun itu membuatnya sangat curiga.

"A–ada hal penting apa yang ingin sunbae katakan? " Laki laki Huang itu membuka percakapan terlebih dahulu.

"Apa yang kau ketahui? " Tanya Baekhyun to the poin ia tak suka berbasa basi. Yah pengecualian untuk Chanyeol, sebentar kenapa Baekhyun memikirkan Chanyeol? Padahal laki laki Park itu adalah korbannya.

"A–anu itu——"

"——Ah baiklah aku melihat sunbae membunuh Rose noona dan teman temannya" Ucap Renjun yang membuat Baekhyun mengepalkan tangan tak suka

"Ceritakan secara lengkap!! " Perintah Baekhyun dengan nada lebih dingin dan kasar. Renjun sudah sangat ketakutan. Mau tak mau ia bercerita tentang saat itu ia pulang sengaja memilih melewati gudang yang biasa digunakan Baekhyun untuk membunuh korbannya. Ia sengaja lewat tempat itu untuk mempersingkat waktu. Namun karena mendengar teriakan dari gudnag membuat Renjun penasaran dan mengintip dari pecahan jendela. Dan ia melihat semua nya saat Baekhyun membunuh Rose, Jennie, dan Lalisa.

Setelah bercerita panjang lebar Baekhyun Memerintahkan Renjun untuk pulang dan memperingatinya untuk menutup mulut. Renjun pun mengangguk mendengar itu. Sesegera mungkin ia pergi dari taman kota namun tanpa ia sadari Baekhyun menyeringai dari belakang.

"Kau kira semudah itu lepas dariku Huang Renjun kau hanyalah tikus kecil bagiku. Dan lancang sekali kau berani melihat semuanya" Seringai laki laki Byun itu dan segera pergi ke parkiran dan melajukan mobilnya membelah jalanan Seoul. Untuk sekian lama ia tak bermain main.
















TBC

MAAF SEAN UP LEBIH CEPAT KARENA BESOK MINGGU ATAUPUN SABTU MALAM TIDAK BISA UPDATE DIKARENAKAN SUDAH MULAI AKTIF SEKOLAH. JADI DIMOHON UNTUK PENGERTIANNYA. JANGAN LUPA KRITIK DAN SARANNYA TERIMAKASIH

Copycat ✔ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang