18 • delapan belas

493 83 10
                                    

Flashback on

Hyojin menghela nafas lega ketika keluar dari kelas setelah menyelesaikan ujian mata pelajaran pertamanya. Masih ada banyak tes yang menunggu, tapi setidaknya itu sudah berkurang satu.

Yang akan ia lakukan sekarang adalah menuju ke kelas sebelah, ruangan Eunjin, lalu mengajak gadis itu ke kantin untuk belajar bersama mempersiapkan mata pelajaran selanjutnya sekaligus memakan beberapa cemilan, keduanya memang selalu berada di ruangan yang berbeda selama ujian.

Ia mengurungkan niatnya tadi ketika seseorang memanggil namanya dari belakang. "Hyo!"

Hyojin berbalik, itu Park Hongbin. Memanggilnya dengan sebutan itu.

"Aku janji itu terakhir kalinya aku memanggilmu seperti itu." Hongbin melangkah mendekat. "Bisa bicara sebentar?"

~•~

Hongbin membawa Hyojin ke taman sekolah. Taman yang berada di sebelah ruangan kelas 11. Taman ini merupakan taman yang jarang dikunjungi siswa karena keadaannya seolah tidak terurus. Padahal tidak, petugas sekolah selalu membersihkan tempat ini, tanamannya pun selalu disiram. Hanya saja letaknya memang sedikit terbelakang. Hanya ada beberapa siswi yang berlalu-lalang tanpa ada niat untuk mengunjunginya.

"Aku menyukaimu," ujar Hongbin begitu keduanya sampai di dekat kursi kayu yang sepertinya baru dicat lagi, baunya masih menyengat.

"Aku tahu."

Kemudian keduanya sama-sama diam.

"Sejak kapan?" tanya Hyojin penasaran.

"Sejak kau memarahiku karena memanggilmu Hyo."

Hyojin mengernyitkan dahinya mengingat-ingat, "Itu.. Bukankah kelas sepuluh?"

Hongbin tertawa kecil. "Iya, sejak kelas sepuluh. Aku membawamu kemari untuk menceritakannya secara detail kepadamu. Perasaanku mungkin tidak terbalas tapi setidaknya kau harus tahu semuanya," Hongbin menghadap Hyojin yang masih terkejut.

"Di hari saat kau marah padaku karena memanggilmu dengan sebutan itu. Kau terlihat lucu sekali, sungguh. Kau cantik. Apalagi waktu itu rambutmu masih seatas bahu."

Hyojin mengingat itu. Kejadian ketika dia akan pergi ke kantin bersama Eunjin saat masih masa orientasi sekolah. Hongbin ingin menitip untuk dibelikan sesuatu dengan memanggilnya 'Hyo'. Gadis itu tidak suka dan memarahinya.

"Waktu itu aku sangat pengecut hingga tidak berani mendekatimu. Kau pasti akan terkejut kalau mengetahui alasanku membuat lelucon di kelas adalah agar kau bisa tertawa karena ku."

"Ah, itu karena aku?" Hyojin menunjuk dirinya sendiri seraya melebarkan matanya.

Hongbin terkekeh. "Tuh kan."

"Kau mungkin akan kecewa setelah mendengar yang akan aku katakan selanjutnya," Hongbin menghela nafas. "Maaf, aku tidak sengaja membaca tulisan di halaman belakang bukumu waktu masa orientasi sekolah."

Hyojin terkejut lagi.

"Yang kau menulis tidak suka dengan seseorang yang bekerja di depan kamera. Itu benar kan?"

Hyojin jadi malu sendiri. "A-aku menulis itu karena sedang bosan. Tapi, itu memang benar," melirihkan kalimat terakhirnya. "Ah, aku dulu alay sekali," keluhnya.

EFFECT • choi beomgyu ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang