10 • sepuluh

665 98 3
                                    

Empat poin yang Beomgyu pikir tidak berjalan seperti biasanya hari ini.

Pertama, ini hari minggu. Bukan jadwal bekerja Hyojin. Kenapa ia bisa ada di kafe? Oh, Beomgyu ingat, Nenek Han terkadang menyuruhnya bekerja di hari minggu jika karyawan yang jadwal bekerjanya di hari tersebut sedang ada tugas kuliah.

Kedua, tumben sekali Soobin dan Yeonjun pergi ke kafe sendiri. Biasanya mereka akan menyuruh dirinya atau manajer. Titik paling malas adalah mereka menyeduh kopi instant sendiri di kantor jika ingin sekali meminum kopi.

Ketiga, kenapa mereka bisa minta diajari buat sendiri?

Keempat, kenapa Hyojin mau mengajari mereka?

Bagian terkesalnya adalah ketika Kai dan Taehyun malah ingin minta diajari juga kapan-kapan. Mereka jadi berkonspirasi untuk menyarankan konten membuat kopi untuk acara TO DO dan mengerjai produser dengan berpura-pura belum tahu sama sekali tetapi saat mencoba mereka sudah seperti profesional. Tidak terima karena di episode-episode sebelumnya mereka selalu buruk dalam bermain game. Berpikir bahwa setidaknya mereka pandai layaknya barista berpengalaman.

Dengan langkah cepatnya, Beomgyu keluar dari bangunan Bighit. Jam di tangannya menunjukkan pukul sepuluh kurang lima belas menit yang artinya shift normal Hyojin selesai empat puluh lima menit yang lalu. Entah bodoh atau bagaimana Beomgyu bisa memiliki niatan menemui gadis itu di waktu seterlambat ini.

Setelah sampai di depan kafe, bukannya masuk ia malah terus berjalan lurus menuju halte bus yang hanya berjarak beberapa meter. 'Siapa tahu Hyo sudah selesai bekerja dan sedang menunggu bus di sana.' pikirnya.

Benar saja, ia melihat seorang gadis berkemeja abu-abu polos terduduk sendirian di sana. Tidak perlu waktu bagi Beomgyu untuk mengenalinya. Bahkan jika ia hanya melihatnya sekilas, Beomgyu bisa dengan percaya diri menjawab bahwa itu Hyojin.

"Kkamjagiya!" Hyojin terkejut bukan main ketika mendapati Beomgyu sudah duduk di sebelahnya saat ia sedang iseng menolehkan kepalanya ke arah samping.

"Annyeong." Beomgyu menunjukkan senyum menggemaskannya.

"Eoh, annyeong."

"Sendirian?"

"Seperti yang terlihat. Aku baru selesai bekerja."

Beomgyu terdiam sejenak, "Bertemu Yeonjun hyung dan Soobin hyung lagi?"

Hyojin menganggukan kepalanya sambil mengamati jalan. "Hm."

"Aku tidak suka kau bersenang-senang dengan mereka tanpaku." Ucap Beomgyu to the point yang otomatis membuat gadis disebelahnya menoleh ke arahnya. Suasana tiba-tiba menjadi canggung. Hyojin saja masih heran kenapa Beomgyu bisa-bisanya bersikap biasa saja setelah kejadian di lorong Bighit.

"Ke-kenapa?"

"Hanya tidak suka."

Kemudian yang terjadi selanjutnya adalah mereka berdua tenggelam dalam pikiran mereka masing-masing.

"Ah, busnya hampir datang." Ucap Hyojin ketika netranya menangkap cahaya lampu bus dari kejauhan. Membuat satu-satunya orang yang berada di dekatnya juga mengarahkan kepalanya ke arah jalan.

"Aku akan ikut bersamamu." Ucap Beomgyu sesuai rencananya beberapa menit lalu.

"Apa?" Hyojin kira dia salah dengar.

"Aku akan mengantarmu pulang. Ini sudah malam."

"Tidak apa-apa. Aku sudah terbiasa pulang sendiri."

"Tapi kau biasanya pulang jam sembilan. Sekarang hampir jam sepuluh." Beomgyu memang terlalu memahami jadwal Hyojin.

"Tapi-"

EFFECT • choi beomgyu ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang