Chapter III

1.2K 185 18
                                    

                   Still, Water Runs Deep

Disclaimer: All the characters belong to Ms. Joanne Kethleen Rowling.

Contain: bxb Yaoi, Cerita diluar nalar dan kehidupan sehari – hari. Tidak sesuai EYD dan suka – suka, Typo

Warning: Read the content, don't complain about the story, read if you like but if you don't just go from the front door. Thank U

And for u my Fans, please Enjoy

"Anda sudah kembali Prince, Saya sudah menyiapkan persiapan untuk ke Hogwarts" Severus menunduk tak berani menatap lawan bicara.

"Bukankah sudah ku bilang berkali – kali jangan berucap formal kepada anakmu sendiri Daddy." Remaja berusia sebelas tahun bermata emerald meregangkan kedua tangannya memberikan signal yang sudah dipahami oleh Severus menggapai tubuh kecil ramping, tersenyum melihat kelakuan putra asuhnya bertingkah manja. Menggendongnya layaknya koala, setelah sang Lord membawa ke mansion ini membuat hidupnya lebih berwarna, ia mudah berekspresi dengan mudah hanya untuk putra kesayangan.

"Na Daddy, besok aku akan pergi ke Hogwarts" Harry menyandarkan kepalanya kedalam perpotongan leher dan bahu Severus, Severus mendengarkan celotehan bocah kecil kesayangannya.

"Hm, Lalu?" terus melakukan perjalanan menuju sebuah ruangan dimana semua orang sudah menanti mereka.

"Harry pergi sendiri bukan?" Severus menyerit tak mengerti nada Harry berikan.

"Daddy atau siapa pun dari Family tak perlu mengantarku, aku akan menjalankan misi panjang hingga aku perlu obeserv untukku sendiri." Emerald menatap onyx Severus, Harry tertawa dia bangga bisa membuat potion master yang melegenda bingung.

"Hmm, Harry akan menjelaskan saat nanti sudah sampai." Severus mengangguk lalu melanjutkan perjalanan menuju aula pertemuan di mansion Gaunt. Di ruangan itu penuh dengan Inner Circle Death Eater, Nagini dan Tom. Harry serta Severus disambut tanpa suara disana. Severus sedikit berjongkok menurunkan Harry dari gendongannya. Harry mengucapkan terima kasih dengan senyum lebar berlari menerjang Tom. Wajah masam yang tidak bisa dilihat jelas kecuali Harry dan Nagini.

"Selamat datang Prince" seluruh inner circle menyapa sang Prince.

"Laporanmu?" perintah tegas tanpa pandang bulu dari Tom.

"Aku berhasil menemukan beberapa Hocruxes Gellert Grindelwald dan tentunya dengan lulus sekolah di Durmstrang." Harry mencari tempat nyaman di pangkuan sang Lord, tidak tinggal diam Tom membantu Harry mendekatkan tubuh mungil itu pada dada dan membiarkan Harry makin merapatkan tubuh.

"Aku membutuhkan beberapa hal lagi untuk membangkitkan Gellert, dan untuk itu aku akan pergi sendiri ke Hogwarts and of course its time to play ..." nada sing a song yang mampu membuat seluruh ruangan bergidik ngeri.

Peron 9 ¾

Ramai adalah kata yang pas untuk menggambarkan suasana di peron tempat pemberangkatn menuju Hogwarts. Kumpulan para orang tua dan murid – murid baru termasuk keluarga terkenal Potter Family bersama dengan Weasley mereka tertawa berkerumul mencuri perhatian seluruh murid baru.

"Please Hayder, kurasa kau harus mengawasi ron bila ia bertingkah tendang saja dia." Molly mengusap pipi Hayder. Hayder tumbuh menjadi anak remaja yang bertubuh sempurna, tubuhnya sudah terbentuk dengan latihan – latihan kecil yang diterapkan oleh James, parasnya tampan auburn hair dipotong menyerupai James, hazel terbingkai kacamata kotak pas di wajahnya.

"Tenang saja Bibi Molly, Ron akan ku awasi dua puluh empat jam sehari." Ron hanya bisa menyengir merasa bersalah

"Jangan lupakan Fred dan George bu." Ron mencari teman.

With MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang