Chapter V

982 138 11
                                    

Blood Thicker and The Truth?

Disclaimer: All the characters belong to Ms. Joanne Kethleen Rowling.

Contain: bxb Yaoi, Cerita diluar nalar dan kehidupan sehari – hari. Tidak sesuai EYD dan suka – suka, Typo

Warning: Read the content, don't complain about the story, read if you like but if you don't just go from the front door. Thank U

And for u my Fans, please Enjoy

Harry membalas pelukkan Lily tak kalah erat, Lily kembali merapalkan nama Harry berulang – ulang, hingga Lily merasa puas. Lily melepaskan pelukannya melihat kedalam bola mata Harry, jernih, dan Lily menyukai itu.

"Jangan tinggalkan Mom Harry, Mom akan ikut Harry kemana saja, jangan tinggalkan Mom." Lily mengengam kedua telapak tangan Harry.

"Harusnya aku tak mempercayai James begitu saja, mengatakan kau sudah dibunuh oleh Voldemort, ban*sat James menipu seluruh angota orde, dan juga aku istrinya sendiri." Lily murka meluapkan seluruh emosi, menatap Harry lekat.

"Harry, maafkan mom Harry, kalau saja mom lebih keras kepala untuk mencarimu, kita tidak akan terpisah Harry." Lily melihat Harry tersenyum manis, menghangatkan hati yang selama ini ia rasa sedikit membeku.

"Mom ini garis takdir, terlebih mom sudah hebat berjuang dengan kepura – puraan ini." Harry memilih duduk di kursi kayu berukir mewah didalam ruang kebutuhan ini.

"Yang akan kujelaskan adalah perjalanan yang cukup sulit dan membuat mom bingung untuk memilih, ini bukan mengenai Light or Dark side that you have to choose. Ini mengenai pembatalan contract dengan sang kematian itu sendiri." Harry memangku kaki kiri terlihat pose bangsawan angkuh yang sedang melihat seorang rakyat jelata. Lily jujur saja ia sangat terpukau, melihat perbedaan yang besar dengan anak yang ia besarkan sendiri, bukan Lily bukan merasa Hayder tak memiliki perilaku bangsawan macam Harry, nyatanya Hayder lebih bisa dibilang sikap bangsawannya sangat terlihat, tapi Hayder lebih cocok dikatakan bangsawan Tyrant dan Harry lebih ke bangsawan bijak, no lupakan itu tak penting.

"Yang memiliki kekuatan untuk menaklukkan Pangeran Kegelapan sudah dekat, dilahirkan kepada mereka yang telah tiga kali menantangnya, dilahirkan bersamaan dengan matinya bulan ketujuh dan Pangeran Kegelapan akan menandainya sebagai tandingannya, tetapi dia akan memiliki kekuaran yang tidak diketahui Pangeran Kegelapan dan salah satu harus mati ditangan yang lain, karena yang satu tidak bisa hidup sementara yang lain bertahan. Yang memiliki kekuatan untuk menaklukkan Pangeran Kegelapan dilahirkan bersamaan dengan matinya bulan ketujuh." Harry mengatakan kembali ramalan terkenal 12 tahun yang lalu, Lily ikut memilih salah satu kursi dalam ruangan kebutuhan.

"Ramalan itu dikatakan oleh Trelawney Sybill, apakah Mom tahu siapa maksud dari pangeran kegelapan disini?" Harry menatap Lily meminta jawaban dari pertanyaan miliknya.

"Tentu Voldemort. Memangnya ada lagi pangeran kegelapan selain dia." Lily memangku wajah pada telapak tangan kiri menghadap Harry, emerald hijau terlihat tenang kemudian melebar menyadari sesuatu.

"Ada berapa pangeran kegelapan yang dimiliki di dunia kita Mom?" Harry menegaskan emerald memincing seolah mengatakan 'kau taukan' Lily menegguk air susah payah, tak banyak yang dia pahami mengenai sejarah di dunia sihir namun dia mengenali orang jahat yang dielu – elukan dimasanya, pertama yang sangat familiar adalah Voldy dan yang kedua yang sudah mati di dunia sihir si kakek Grindelwald, tapi mereka sudah diketahui mati kan, kementrian sihir juga sudah mengumumkan kematian si kakek dan Voldy, kementrian juga memberikan keterangan dia mati, oke terlepas dari keterangan dari Harry.

"Pftt" Harry tertawa lepas, Harry tak menyangka cara berpikirnya sedkit lebih menurun dari sang ibu. Lily tercengang melihat wajah Harry begitu imut dan menawan saat tertawa. Tergerak seluruh tubuh Lily kembali memeluk Harry.

With MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang