Chapter VI

1K 119 19
                                    

Dark and Dark

Disclaimer: All the characters belong to Ms. Joanne Kethleen Rowling.

Contain: bxb Yaoi, Cerita diluar nalar dan kehidupan sehari – hari. Tidak sesuai EYD dan suka – suka, Typo

Warning: Read the content, don't complain about the story, read if you like but if you don't just go from the front door. Thank U

And for u my Fans, please Enjoy

Scarlet memandang jauh kedepan, bosan pikirnya. Selama kementrian sihir belum bisa dia kuasi akan sulit mengendalikan para idiot itu. Tom duduk nampak tenang tak tersentuh, scarlet itu melihat sesosok menjijikan didepan wajahnya, sosok yang paling di acari, ahh tidak tapi belahan jiwanya cari. Mengakali ramalan gila yang tidak jelas artinya, itu katanya. Menghela napas lelah, pada akhirnya ia memutuskan untuk memulai pembicaraan.

"Apa kabar Gellert" melihat bayangan gagah dihadapan scarlet rekaman masa lalu yang tersimpan didalam buku diari Gellert yang telah di ambil Harry. Menyeringai keji keduanya saling lempar tatapan ditengah kebisuan.

"Siapa?" nada rendah dikeluarkan Gellert masih terlihat seperti siswa sekolah Durmstrang, jauh dari kata teladan, berbeda jauh dari apa yang ditampilkan Tom di Hogwarts. Wajah tampan sudah terlihat sejak dini, rambut sedikit panjang light brown terlihat apik. Pertemuan kedua kali dengan si pemburu relikui kematian.

"Tentu pada Diary mu kau belum bertemu denganku bukan Gellert?" Tom berdecak lelah menatap berkas ingatan. Pertemuan pertama dengan orang dihadapannya sehari sebelum Gellert memutuskan menghilang dari dunia sihir, pertemuan dengan perang untuk mengambil tongkat elder namun nyatanya Tom sama sekali tidak mendapatkan Elder Wand.

"APA YANG KAU LAKUKAN?" Tom tidak ingin waktunya terbuang, mungkin Durmstrang mampu mengambil waktu yang dia punya dengan kekasih kecilnya tapi tidak dengan Hogwarts, terlalu banyak yang mampu menyita waktu Arry. Tom mem – legilimens memori Gellert.

"Hentikaan. ARGhhh" Gellert kembali mengerang proses Legilimens tidak semulus yang Tom biasa lakukan. Ingatan dari ingatan menembus dari potongan jiwa terkoneksi dengan serpihan jiwa yang lain proses menembus ingatan serpihan jiwa yang lain membuat itu seperti penyiksaan yang lebih parah dari Azkaban. Tom seakan melihat kumpulan ingatan dari Gellert, Tom melihat ingatan yang dia indikasikan sebagai ritual pemecahan jiwa yang Gellert lakukan setelah berpisah jalan dengan Albus.

(Ini adalah potongan kisah Gellert yang dilihat Tom yaa, seriously yuu ngarang ini prosesinya jadi no sumber okehhh)

"Albus bisa – bisanya dia mengelabuiku, mengambil Elder Wand, sedikit lagi hanya sedikit lagi aku bisa menyatukan benda – benda itu aku bisa menguasai dunia ini ." Gellert menuju single sofa di ujung ruangan mewah, jika dilihat barang – barang disini cukup mewah. Gellert mengayunkan tongkatnya membawa semua barang – barang di hadapannya, Armor King Arthur, Sneakscopes, Lionting S (Salazar) Medalion yin and yang, Mirror of Erised, Philosopher's Stone dan yang terakhir ada diary milik Gellert.

Gellert berdiri menjauh dari single sofa menuju tenga ruang yang lebih bebas dari benda – benda sekitar. Barang – barang yang telah dia panggil mengtari rune kuno terlihat bercahaya rune tersebut terlihat berpendar dan berputar layak roda terlihat tulisan sihir mengitari masing – masing barang tersebut, enah mantra apa yang Gellert ucapkan cawan hitam bermata ruby hadir dari tengah rune yang masih berputar pelan, cawan tersebut menghampiri Gellert, Gellert telah bersiap dengan pisau melukai dengan sengaja lengan kanan, lalu ia berpindah melukai telapak tangan kiri, mengambil air mata dari mata kanan, kemudian dilanjutkan mengambil beberapa helai rambutnya dan tidak lupa mencabut seluruh kuku jemari kelingking kaki sebelah kiri.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 27, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

With MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang